Senin, 29 November 2010

Membaca Garis




Setia garis punya cerita, meski terlihat sama, sejatinya tiap orang memiliki garis yang berbeda, lurus, atau bercabang, mulus atau atah-patah, semua adalah gambaran kode dari tuhan,

Selalu menarik jika melihat garis cinta, garis yang menggambarkan perjalanan cinta, pertemuan atau perisahan dengan seseorang atas nama cinta dan perjodohan. Dan kita pernah mencoba mengintip rencana Tuhan lewat garis-garis tangan.

Seni membaca garis tangan atau Palmistry mungkin adalah jenis ramalan paling kuno yang pernah ada, bahkan sejak 2000 tahun sebelum masehi di India ditemukan berbagai literatur tentang palmistry. Menurut ahli Palmistry, setiap tangan memiliki garis-garis yang menggambarkan perjalanan hidup masa lalu, sekarang dan masa depan. setidaknya ada tujuh garis yang terlihat yang masing-masing mewakili garis kepribadian, kehidupan/karir, percintaan, kesehatan, keluarga, dan garis keturunan.

Aku melihat garismu, ada dua garis disana, dua garis tentang cinta. Aku telah memastikan bahwa satu garis itu adalah milikku, dan garis yang lain adalah milik orang lain, entah masa lalu atau masa depanmu. Saat itu aku berharap itu adalah garis milik seseorang dari masa lalumu dan aku adalah pemilik garis terakhir sehingga tak ada lagi garis setelahku. Tapi mungkin ramalan itu berubah sekarang, aku berharap garis itu adalah milik seseorang setelah diriku, dialah milikmu sekarang. Aku hanyalah pemilik salah satu garis dari masa lalumu.

Tapi peramal selalu sial, karena dia tak pernah bisa membaca nasibnya sendiri. Aku bisa melihat dia garismu, tapi aku tak bisa melihat garisku, sepertinya banyak sekali garis disana entah tiga atau empat, satu garis yang jelas dan terhubungn dengan garis yang lainnya. Tiga garis lain yang menyertainya adalah garis samar tapi terlihat. Aku berharap kaulah pemilik garis paling terang dalam garisku, garis penghubung dengan garis lainnya, garis masa depan dan masa lalu. Lagi-lagi aku harus menerima kenyataan bahwa sial peramal adalah tak bisa meramalkan garisnya sendiri. Entah dirimu atau bukan sang pemilik garis terang itu, entah mungkin dirimu adalah pemelik salah satu garis dari ketiga garis yang tak terlalu jelas terlihat itu. Sepertinya perjalananku masih panjang karna harus menemukan orang-orang pemilik garis garis itu.

Garis tetaplah garis, sudah ada Dia yang menggambarnya jauh sebelum kita mengenal cinta, biarlah garis akan menjadi garis tak usah lagi kita menerka-nerka siapa, apa dan bagimana, biarlah garis berbaris pada ujung pangkalnya tak kuasanya kita menyangkalnya. Dan aku mulai lelah untuk menduga-duga, mari kita nikmati saja....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar