Jumat, 31 Mei 2013

June, The Mounth of Hope

June, bulan ke enam dalam kalender masehi. Menurut sejarahnya kata Juni diambil dari nama Dewi Juno istri Dewa Jupiter dalam sejarah Romawi. Juno adalah Dewi yang kuat dan tangguh sekaligus penyayang dan hangat melambangkan posisi perempuan dalam keluarga, sehingga konon katanya pada zaman dahulu kala bukan Juni dianggap bulan yang paling baik untuk melangsungkan pernikahan. Pasangan yang menikah di bulan Juni akan dikarunia kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidupnya. Konon kabarnya seseorang yang lahir di bulan ini berjiwa romantis, gigih, selalu ceria dan keras kepala. 

Terlepas dari faktor sejarah dan asal muasal bulan Juni, bagi saya Juni adalah bulan harapan, the mounth of hope. Alasan utamanya adalah karena pada bulan ini saya lahir. Selain itu, banyak hal penting dan keputusan penting dalam perjalanan hidup saya terjadi pada bulan ini. Lahir, dapat pacar, putus cinta, dapat pekerjaan pertama, pergi ke luar negeri untuk pertam kalinya, semua terjadi pada bulan ini.

Juni tahun ini akan tersa spesial, karena saya akan pergi ke tanah suci untuk ibadah umroh. Awalnya saya berharap bisa ke Jerman untuk Joint Summer Programme, tapi Tuhan berkehendak saya mengunjungi "Rumah"Nya. Don't ask me how does it feel, saya dilanda galau beberapa hari. Saya sadar ini bukan perjalanan biasa, saya akan berkunjung ke tempat dimana asal muasal Agama dan keyakinan saya dibawa ke muka bumi. Mengunjungi tempat dimana Adam dan Hawa bertemu, tempat Ibrahim mempersembahkan seluruh hidupnya, tempat Rasul Muhammad dilahirkan, menerima wahyu dan berziarah ke pembaringannya yang terakhir. Semua pengalaman spiritual mereka yang akan saya rasakan pada bulan Juni ini. 

Rasanya lengkap sudah Juni di tahun ini sebagai bulan penuh pengharapan. Berharap Tuhan selalu memberikan berkah dalam hidup saya, menjaga dan menuntun saya, melapangkan dan memudahkan segala urusan hingga saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik, berbuat baik untuk lebih banyak orang lagi, amiin.

*enjoy your june everybody, love you all :))

Sabtu, 04 Mei 2013

Hunting New Ipad

Seminggu yg lalu saya membeli Ipad, new Ipad 64 Gb wifi and 3G. Sudah lama sy menginginkan benda ini, untuk mendapatkannya tidaklah mudah, harga 7,9 jt bukan jumlah yang kecil buat dosen baru seperti saya, berbulan-bulan harus melakukan penghematan dan sesekali lembur agar uang di tabungan cukup.

Setelah cukup uangpun, barang ini tidak mudah didapat, karna mungkin barang ini sudah sould out dan Apple tidak menjualnya sembarangan. Di Malang hanya ada satu authorize seller Apple yang saya tahu, Ipad tidak selalu ada, tergantung stock dari pusat, jikapun ada spesifikasi tidak seperti yg saya inginkan, kebanyakan yang masih ada Ipad 2 wifi, saya pikir sekali saya beli, saya harus membeli dg spesifikasi yg maksimal. Akhirnya saya memutuskan untuk menunggu hingga barang yg saya inginkan tersedia, atau membelinya di Surabaya karna banyak Apple store dsana.

Tanggal 24-25 April lalu saya ke Surabaya, kebetulan ada workshop yang harus saya ikuti. Mumpung di Surabaya saya niatkan untuk berkeliling mall-mall penjual Ipad. Dibantu seorang teman saya mulai hunting, dari mall ke mall, Tunjungan Plasa, SUTOS, hingga Ciputra World saya jelajahi, unfortunatelly, stock Apple untuk semua jenis di Apple store telah habis terjual, menurut mas-mas penjaga toko, untuk tahun ini Ipad 2 dan New Ipad sudah tidak dikeluarkan lagi, karena Apple akan mengeluarkan Ipad 4 dan Ipad mini, sang mas menyarankan untuk menunggu hingga farian terbaru ipad tersebut keluar. Ya sudahlah, may be its not my luck. Alhasil misi berburu Ipad d Surabaya gagal.

Sempat terpikir untuk tidak lagi berburu Ipad, hingga seminggu kemaren saya dengan seorang teman jalan-jalan ke Mall dan melewati App store yang biasa saya kunjungi di Malang. Teman saya menyarankan untuk bertanya pada penjaga toko, siapa tahu Ipadnya masih ada. Awalnya saya ragu karena di Surabaya yg lebih komplit saja tidak ada apalagi d Malang, tapi akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya semoga teman saya benar. Dan memang benar, New Ipad masih ada dan tinggal satu-satunya dengan spesifikasi yg cukup komplit 64 Gb wifi dan 3G. Sebenarnya saya tidak membutuhkan kapasitas sebesar itu, 32 Gb wifi+3G sudah cukup bagi saya, tapi apa mau dikata ini tinggal satu satunya dan selisih harga hanya 400rb dg 32GB. Sayangnya, pada waktu itu saya tidak membawa cash, kartu debit saya hanya bisa mengeluarkan maksimal 5jt/hari, jadi sya harus pulang mengambil uang cash, singkatnya saya tidak jadi membeli Ipad saat itu dan saya berniat kembali esok hari dengan harapan Ipad itu masih ada. Akhirnya saya pulang dg hati yg gelisah, sepanjang malam saya memikirkan Ipad itu, semoga dia masih ada untuk saya ;)
Keesokan harinya saya kembali ke toko itu dengan harapan Ipad masih tetap ditempatnya, Alhamdulillah Ipad masih ada dan tanpa Pikir-pikir lagi saya membelinya, and here Im right now wth my New Ipad hahahaha

Rasanya pasti senang mendapatkan apa yang kita inginkan, segala pengorbanan terlihat manis. Sudah sejak lama saya menginginkan benda ini, bukan untuk sekedar gaya-gayaan atau mengikuti trend, tapi saya melihat bahwa benda ini akan sangat membantu aktifitas sy. Ipad punya banyak fitur yg memudahkan pekerjaan saya, bisa donlot majalah dan koran gratis, e-book, socmed dan lainnya. Meskipun saya masih dalam tahap belajar menggunakannya, semoga nanti benda ini bisa berfungsi secara optimal, se optimal isi tabungan saya yg menipis gara-gara benda ini. Hehehe....

Kamis, 02 Mei 2013

Kejutan Sore

Kita gak pernah tahu kapan Tuhan akan mengabulkan doa kita, bisa besok, lusa atau seketika itu juga, yg perlu dilakukan adalah menunggu dan meyakini.
Saya meyakini bahwa Tuhan maha mendengar dan mengabulkan segala doa, semua doa akan dikabulkan dg cara dan timing yang pas. Tidak terburu-buru atau terlalu lama semua akan indah pada waktunya. Seperti kemaren sore, ketika kejutan itu datang tanpa persiapan, suprise yang indah luar bisa, Tuhan mengabulkan salah satu resolusi saya tanpa syarat.

Saat awal tahun, saya menuliskan 3 resolusi, salah satunya adalah pergi ke luar negeri. Waktu itu saya menuliskan bahwa tahun ini saya harus ke luar negeri, minimal ada satu negara yang saya kunjungi untuk conference atau kegiatan ilmiyah lain, sukur-sukur jika hanya bisa jalan-jalan. Tapi Tuhan berkehendak lain, saya jadi ke luar negeri tapi tidak untuk menghandiri konfrensi tetapi untuk ibadah. Yup, pada tahun ini tepatnya awal bulan Juni saya akan berangkat umrah fi baytillah. Ini adalah kejutan Tuhan yang luar biasa.

Tidak pernah terpikir untuk berangkat umrah secepat ini, meskipun itu sangat diingini tapi secara tiba-tiba ada rasa haru yg luar biasa. Mungkin beginilah rasanya bahagia, rasanya seperti habis dilamar Leonardo de caprio *mungkin

Bagaimana saya bisa berangkat umrah? Ceritanya berawal dari program fakultas tentang rekreasi tahunan. D fakultas sya, fakultas hukum universitas brawijaya, kami punya agenda tahunan berupa rekreasi bersama yg diikuti oleh semua dosen dan karyawan, tujuanya barang tentu untuk menambah keakraban dan refreshing dr segala rutinitas kerja. Biasanya kegiatan iyu dilakukan dg mengunjungi tempat-tempat wisata baik d dalam maupun d luar negeri. Namun nampaknya banyak pihak yg bosan dg aktifitas seperti itu dan mengusulkan untuk mengubah kegiatan jalan-jalan menjad ibadah. Demi menghormati keinginan tersebut, dilakukanlah polling untuk menentukan apakah rekreasi tahunan tetap diadakan ataukan diganti dg umrah *bagi yg beragama islam. Poling semacam ini juga dilakukan setiap kita menentukan tempat kunjungan rekreasi. Alhasil, separuh dari dosen dan karyawan memilih untuk melaksanakan umrah dari pada rekreasi, dengan alasan akan lebih banyak manfaatnya jika digunakan untuk ibadah dari pada hanya untuk bersenang-senang. Untuk menghormati ummat yang beragama lain dan sebagian muslim yang tidak ingin pergi umrah, program rekreasi tetap dilakukan sebagaimana biasa. Karena peserta umrah banyak, umrah dibagi menjadi beberapa kloter. Rencananya pertahun akan diberangkatkan satu kloter beriaikan 40 orang, atau disesuaikan dengan kemampuan keuangan fakultas, karena sejatinya program ini menggunakan dana kesejahteraan dari fakultas. Singkat cerita setelah melalui proses pengundian peserta, saya termasuk dalam kloter pertama yang berangkat, alhasil bulan depan depan saya berangkat umrah.

Ini adalah perjalanan ibadah, sangat lain rasanya dibanding pergi ke Ausie, Roma, Jerman untuk conference. Ada hati yang harus dipersiapkan dan niat yang diluruskan. Disana banyak tempat terberkati Tuhan, dimana doa semua terkabulkan,Tanah Haram. Seluruh ummat muslim sedunia berkumpul di berbagai penjuru Ka'bah sebagai kiblat utama, pemersatu ummat manusia. Disanalah saya akan memanjatkan doa, mungkin doa yang sama dengan doa yg setiap hari saya mohonkan pada Tuhan, bedanya kini saya bisa lebih dekat dg "rumah"Nya mengetuk pintu-pintu ijabah. Aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah.

Labbaik Allahumma Labbaiikk.......