Senin, 29 November 2010

Membaca Garis




Setia garis punya cerita, meski terlihat sama, sejatinya tiap orang memiliki garis yang berbeda, lurus, atau bercabang, mulus atau atah-patah, semua adalah gambaran kode dari tuhan,

Selalu menarik jika melihat garis cinta, garis yang menggambarkan perjalanan cinta, pertemuan atau perisahan dengan seseorang atas nama cinta dan perjodohan. Dan kita pernah mencoba mengintip rencana Tuhan lewat garis-garis tangan.

Seni membaca garis tangan atau Palmistry mungkin adalah jenis ramalan paling kuno yang pernah ada, bahkan sejak 2000 tahun sebelum masehi di India ditemukan berbagai literatur tentang palmistry. Menurut ahli Palmistry, setiap tangan memiliki garis-garis yang menggambarkan perjalanan hidup masa lalu, sekarang dan masa depan. setidaknya ada tujuh garis yang terlihat yang masing-masing mewakili garis kepribadian, kehidupan/karir, percintaan, kesehatan, keluarga, dan garis keturunan.

Aku melihat garismu, ada dua garis disana, dua garis tentang cinta. Aku telah memastikan bahwa satu garis itu adalah milikku, dan garis yang lain adalah milik orang lain, entah masa lalu atau masa depanmu. Saat itu aku berharap itu adalah garis milik seseorang dari masa lalumu dan aku adalah pemilik garis terakhir sehingga tak ada lagi garis setelahku. Tapi mungkin ramalan itu berubah sekarang, aku berharap garis itu adalah milik seseorang setelah diriku, dialah milikmu sekarang. Aku hanyalah pemilik salah satu garis dari masa lalumu.

Tapi peramal selalu sial, karena dia tak pernah bisa membaca nasibnya sendiri. Aku bisa melihat dia garismu, tapi aku tak bisa melihat garisku, sepertinya banyak sekali garis disana entah tiga atau empat, satu garis yang jelas dan terhubungn dengan garis yang lainnya. Tiga garis lain yang menyertainya adalah garis samar tapi terlihat. Aku berharap kaulah pemilik garis paling terang dalam garisku, garis penghubung dengan garis lainnya, garis masa depan dan masa lalu. Lagi-lagi aku harus menerima kenyataan bahwa sial peramal adalah tak bisa meramalkan garisnya sendiri. Entah dirimu atau bukan sang pemilik garis terang itu, entah mungkin dirimu adalah pemelik salah satu garis dari ketiga garis yang tak terlalu jelas terlihat itu. Sepertinya perjalananku masih panjang karna harus menemukan orang-orang pemilik garis garis itu.

Garis tetaplah garis, sudah ada Dia yang menggambarnya jauh sebelum kita mengenal cinta, biarlah garis akan menjadi garis tak usah lagi kita menerka-nerka siapa, apa dan bagimana, biarlah garis berbaris pada ujung pangkalnya tak kuasanya kita menyangkalnya. Dan aku mulai lelah untuk menduga-duga, mari kita nikmati saja....

Minggu, 28 November 2010

Kamu dan Aku

Kamu: masih bertahan d tempatmu yang dingin??

Aku: sepertinya masih.

Kamu: tidakkah kau ingin beranjak dari kutubmu menuju tempatku yang hangat?

Aku: sungguh aku ingin melalukannya, tapi seperti ada rantai yang mengikat kakiku dan membuatku tak bisa bergerak.

Kamu: sepertinya harus ada seseorang yang menjemputmu.

Aku: aku rasa juga begitu, karna aku sendiripun tak sanggup melalukukannya.

Kamu: bisakah aku melakukannya untukmu?

Aku: apa yang akan kamu lakukan?

Kamu: melakukan segala cara untuk membawamu pergi dari kutubmu, melepaskan rantai pengikatmu, atau menculikmu.

Aku: apa kau sadar itu sangat sulit?

Kamu: sulit bukan berarti tidak mungkin. Aku telah menyiapkan kereta kencana balon udara untuk membawamu pergi.

Aku: tak cukup hanya itu, kau harus memohon pada Tuhan agar arah mata angin berpihak padamu. Karna jika kau gagal membawaku pergi, kau akan tertahan dikutub denganku, dan membeku selamanya.

Kamu: tidak masalah, aku telah menyediakan diri untuk itu.

Aku: baiklah, aku akan mencoba sedikit bergeser.

Kamu: jadi, maukah kau kuculik?

Aku: tunggulah sebentar lagi...

Kamis, 25 November 2010

Perpustakaan Kota Malang


Salah satu tempat yang saya banggakan dari kota Malang adalah Perpustakaan. Kota Malang mempunyai perpustakaan umum yang keren dibanding daerah-daerah lain di Jawa timur, bahkan ditanah leluhur saya tak ada perpustakaan daerah. Koleksi bukunya cukup lengkap, mulai dari komik, teks book, novel terjemahan, sastra, majalah, buku-buku berbahasa asing dan berbahasa daerah juga tersedia. Tempatnya bersih, nyaman, pelayanannya juga ramah.

Bangunan perpustakaan memiliki tiga lantai, lantai pertama ada lobby, tempat penyimpanan barang pengunjung (loker), tempat baca Koran, berbagai etalase, tempat fotocopy, tempat pertunjukan dan ruang pameran. Di ruang ujung sebelah kanan ada ruangan khusus bacaan anak-anak, didalamnya berisi buku cerita bergambar, komik anak-anak dan segala macam edukasi untuk anak-anak (menurutku ruangan ini lebih tepatnya diperuntukkan bagi anak berusia dibawah 10 tahun, meski tak jarang saya juga jadi pengunjung ruang baca ini).
Ruang baca dan koleksi umum ada di lantai dua, tempat ini menjadi tempat tujuan sebagian besar pengunjung, tempat berbagai buku dari berbagai genre disusun rapi dalam rak-rak panjang. Masing-masing rak diberi nomor dan lebel sesuai jenis buku, jika anda kesulitan mencari buku yang anda inginkan, carilah terlebih dahulu dalam catalog yang dapat diakses melalui digilib yang tersedia disana. Anda juga bisa mengakses internet secara gratis (meski harus mengantri), atau anda bisa membaca laptop sendiri.
Lantai teratas bagununan ini difungsikan sebagai studio salah satu stasiun televisi swasta di Malang, Mahameru TV, entah bagaimana detail ruangannya, saya belum pernah kesana.

Siapapun anda boleh berkunjung. Bagi yang memiliki kartu anggota (KTA) tinggal menunjukkan KTA pada mesin penanda dan anda akan diijinkan masuk, namun bagi non anggota cukup mengisi buku tamu, hanya perlu mengisi nama dan status anda (mahasiswa, SD, SMP, SMA, Umum) pada kolom, yang tersedia, karna hanya formalitas tak perlu jujur untuk mengisinya . (saya sering mengisi data saya dengan nama samaran atau mencentang kolom SD sebagai status :p)

Untuk menjadi anggota perpustakaan tidak sulit, bagi anda penduduk asli Kota Malang (ber-KTP Kota Malang) cukup mendaftar di bagian pendaftaran anggota dan hanya membayar biaya administrasi Rp.5000,-, namun bagi anda penduduk luar Malang anda harus menunjukkan KTP, Kartu Keluarga, dan uang Rp.100.000,- sebagai jaminan, uang tersebut akan dikembalikan jika anda berhenti menjadi anggota. Kelebihan menjadi angota adalah bisa meminjam buku untuk dibawa pulang, sedangkan bagi yang non-anggota hanya bisa membaca buku ditempat.

Tempat ini buka setiap hari, dari senin hingga minggu, kecuali tanggal merah (hari libur Nasional) tutup. Untuk hari senin hingga jumat dibuka mulai jam 8 pagi hingga 8 malam, untuk hari sambtu buka mulai jam 8 pagi hingga jam 4 sore, jika hari minggu buka pukul 8 pagi hingga setengan empat sore. Saran saya jika tujuan anda untuk membaca (buku-buku yang serius) atau bagi anda yang suka keheningan jangan datang saat weekend karena pengunjung lebih ramai dari hari-hari biasanya. Apalagi jika hari minggu akan banyak orang tua beserta anak-anaknya yang sering bikin rebut dan anda akan susah mencari tempat duduk yang nyaman. Atau jika hari-hari biasa (week day) datanglah setelah pukul 02 siang, akan sedikit agak longgar, jangan datang pada pukul 10-12 akan sangat ramai oleh siswa-siswa sekolah yang menghabiskan waktu istirahatnya di perpus, lebih amannya datanglah setelah jam 5 atau 6 sore pasti hening dan bisa pilih tempat duduk sesuai mood, pengen selonjor, duduk dikursi empuk, dikursi besi juga bisa. Tapi bagi anda yang hanya membaca buku-buku ringan datanglah kapan saja anda mau selama perpustakaannya masih buka.

Jika anda tak bisa berlama-lama, bagi anda yang punya KTA anda dapat meminjam buku dan membawanya pulang dengan batas waktu satu minggu harus dikembalikan, dan dapat diperpanjang kembali, jika terlambat mengembalikan anda akan dikenakan denda sebesar Rp.1000,- untuk setiap hari keterlambatan. Tapi bagi anda non anggota, anda bisa menggunakan jasa fotocopy yang ada dilantai satu dengan menyerahkan SIM atau STNK kepada petugas jaga sebagai jaminan, bagaimana jika anda tidak punya SIM atau STNK? Solusinya adalah meminjam SIM atau STNK pengunung lain yang anda kenal atau minta bantuan petugas untuk dapat mengcopynya untuk anda (berdasarkan penalaman pribadi: anda harus pasang muka se-melas mungkin untuk meminta bantuan petugas jaga agar meloloskan anda dari kewajiban menyerahkan SIM atau STNK sebagai jaminan (^,^)V.

Saya termasuk pengunjung setia, meski saya tak punya KTA. Beberapa hari dalam sebulan saya sempatkan waktu untuk mengunjunginya, tak melulu untuk membaca, kadang juga untuk melihat pemutaran film, pertunjukan drama untuk anak-anak, diskusi, dan pameran seni. Yang kurang saya sukai adalah koneksi wifi-nya yang masih lemot.
Jika ada kesempatan pulang lebih awal, sepulang kerja saya menyempatkan diri untuk mengunjungi perpustakaan. Tak perlu ada tujuan jelas tentang apa yang ingin dibaca, mungkin hanya sekedar ingin membaca sekalipun selembar dua lembar. saya senang mendapati diri saya terbenam diantara rak-rak buku di perpustakaan meski yang saya baca hanya majalah Old Fashion. Di jaman serba canggih seperti sekarang ini mungkin orang tak perlu repot-repot ke perpus untuk tahu tentang suatu hal, karena teknologi informasi sedemikian cepatnya hingga kita hanya butuh satu sentuhan jari “klik” untuk tahu tentang suatu hal itu. Mungkin orang jaman sekarang akan memilih mengkoleksi e-book dari pada buku karena tak perlu sedia lemari atau rak untuk menyimpannya, tapi secanggih apapun e-book itu tak bisa mengalahkan sensasi rasa saat perlahan-lahan membuka lembar-lembar kertas (^,^).

Bacaan yang saya pilih juga sesuai mood, jika lagi suntuk, saya akan mengunjungi rak dengan tanda nomor 800 untuk membaca komik slam dunk dan berhaha hihi dengan Hanamichi Sakuragi, jika ingin cari inspirasi saya akan lari ke rak nomor 900 membaca buku sastra dan budaya kontemporer, atau jika hanya iseng, cukup baca majalah, fashion, dongeng, dan teenlit. Adapun teks book yang berhubungan dengan studi formal saya adalah urutan terakhir yang akan saya kunjugi, itupun hanya jika ada tugas mendadak yang harus disesaikan. Hehehe….

Apapun tujuannya, mengunjungi perpustakaan adalah hal yang menyenangkan, saya suka melihat orang sedang serius membaca, mengambil beberapa buku dan menumpuknya dimeja, membukanya satu-satu lalu mencatat diatas kertas atau menyalinnya dalam laptop. Saya selalu terharu melihat ibu-ibu yang sedang mengajari anaknya membaca atau membacakan dongeng untuk anaknya di ruang baca anak-anak lantai satu, bahkan saya geli melihat sepasang muda-mudi yang memilih berkencan di perpustaan, biasanya mereka bersembunyi dibalik majalah yang sama sekali tak dapat menutupi dua kepala yang sedang berhaha hihi….

Jika suatu hari anda jalan-jalan ke Malang, sempatkanlah mengunjugi tempat ini, yang lokasinya berada di Ijen Boulevard tepatnya di depan Museum Brawijaya.

Rabu, 24 November 2010

DIA ADA


Entah mimpi apa aku semalam, aku sudah tak ingat, begitu bangun mataku sudah sembab. Mungkin efek kelelahan ato memang aku menangis dalam mimpi semalam, entahlah... Yang jelas aku harus cepat membereskan wajahku yang berantakan ini dan segera mandi...


Aku memandangi sekeliling kamarku, masih sama seperti sebelum aku tinggal tidur, Mr. Leppo masih bertengger diatas meja, separoh bodynya tertutup tumpukan kertas yang belum sempat aku rapikan semalam. Disebelah lepo ada sesuatu yang membuat mata malasku jadi binar, kotak Marshmallow hijau itu masih ada.


Segera aku mengambil kotak permen itu, aku buka, dan aku lihat isinya masih sama, marshmallow warna warni, kaca pembesar dan sebuah catatan aneh. Aku keluarkan semua isinya, aku hitung jumlah permennya ada 30 buah, ah tidak, pasti 31 karna kemaren sudah aku makan satu.


Aku masih penasaran dengan benda ini, dari mana datangnya, siapa pengirimnya dan untuk siapa.

Ah... Lagi-lagi ini masih terlalu pagi untuk berteka teki. Toh tak ada yang mencari benda ini, dan aku telah memakannya satu kemaren pagi, marshmallow kuning.


Aku ingat dicatatan itu tertulis, "kau hanya boleh memakannya satu dipagi hari"
mungkin ini semacam petunjuk bahwa aku diijinkan memakannya lagi pagi ini...


Hmmm baiklah, aku akan mengambil satu, kali ini berwarna hijau sama seperti kotaknya. Perlahan-lahan dengan penuh khidmad aku buka bungkusnya, tapi kali ini ada yang berbeda, seperti ada tulisan kecil diujung sebelah kanan bungkusnya, aku mencoba membacanya, tapi tak bisa, mungkin karna tulisannya terlalu kecil sehingga tak mampu terbaca oleh si mata empat. Ahirnya mengambil kaca pembesar d dalam kotak, dan yah... Aku bisa membacanya. Akhirnya aku mengerti apa gunanya kaca pembesar ini, tak lain untuk membaca pesan yang ada disetiap bungkus marshmallow.


"YANG ADA SELALU ADA DAN SANGAT DEKAT DENGANMU"


aih... Lagi-lagi pesan aneh, dan ini masih terlalu pagi untuk berteka teki...

Aku lahap saja permen kenyal ini, warnanya hijau, rasanya lembut dan segar, menyenangkan...

Wah, tak terasa sudah jam berapa sekarang, aku harus segera mandi....

Selasa, 23 November 2010

Sekotak Marshmallow


Pastilah ada orang yang sangat iseng menaruh sekotak permen Marshmallow ini di depan jendela kamarku...

Saat terbangun dan membuka jendela tiba-tiba terdengar suara "klotak..." ada sebuah benda jatuh karna terdorong daun jendela yg terbuka. Buru-buru aku menghampirinya, mungkin semalam aku lupa menaruh sesuatu disana.

Aku tak mendapati apapun, kecuali sebuah kotak hajau polos, diatasnya tertulis
"INI UNTUKMU, SELAMAT MENIKMATI RASA"
tak ada nama pengirim dan nama tujuan.
berbagai tanya menyelinap diotakku, milik siapakah ini?
Aku bertanya pada seisi rumah kos tempatku tinggal, mungkin salah satu diantara mereka ada yang berulang tahun, dan mungkin sang pemberi kado salah alamat...

Sudah kutanyai satu persatu penghuni rumah kos ini, tapi tak ada satupun yang mengaku, dan tak ada juga yang melihat ada seseorang yang meletakannya di depan jendela kamarku, aneh...

Dikertas itu hanya tertulis INI UNTUKMU apakah ini memang untukku? Lantas siapakah orang yang sangat iseng memberiku hadiah permen sepagi ini? Bukankah hari ulang tahunku sudah lewat? Dan aku juga sedang tak punya kekasih yang akan rela melalukan hal gila semacam ini untuk mencuri perhatianku...

Ah... Sudahlah, ini masih terlalu pagi untuk bermain teka teki. Mungkin ini memang benar untukku, dari seseorang yang ingin menyenangkan hatiku...

Terdorong rasa penasaran yang akut, akhirnya aku putuskan untuk membuka kotak hijau ini setelah mandi. Ternyata isinya adalah permen Marshmallow berwarna warni, ada kuning, biru, orange, pink, putih, hampir semua warna ada disitu. Tak hanya ada Marshmallow dikotak hijau itu, ada juga sebuah kaca pembesar dan sebuah catatan.

Entah apa fungsi kaca pembesar ini, aku memang gadis bermata empat, tapi aku rasa aku masih cukup sehat untuk membaca sekalipun dalam gelap ^,^

Dalam catatan itu juga tak tertulis siapa pengirim permen, disana tertulis pesan:
"kau hanya boleh makan 1 Marshmallow setiap pagi,
marshmallow ini tak kan habis kau makan,
tapi jika tak melewatkan 1 marshmallowmu di pagi hari kau boleh memakannya saat menjelang tidur,
ada setiap rasa dalam setiap marshmallow,
semoga harimu menyenangkan..."
sebuah pesan yang lucu menurutku.
Rupanya ada orang iseng yang ingin bermain-main denganku, baiklah...

Pagi ini aku mengambil Marshmallow pertamaku. Perlahan aku buka bungkusnya, berwarna kuning. Dengan penuh khidmad aku lumat permen kenyal itu, tiba-tiba aku teringat ibuku...

"SELAMAT MENIKMATI RASA"

To be continued

Jumat, 19 November 2010

Pagi

Apa yang kamu rasakan dipagi hari?

Aku suka sekali waktu pagi,
seolah sejenak waktu melambat, dan memulai ritmenya kembali...

Aku selalu takjub saat membuka mata, mendapati jantungku masih berdetak,
menatapi langit-langit kamar dan beraba-raba semua yg ada disekelilingku. Mendapati diriku yg belum sepenuhnya sadar...

Aku suka sekali pagi hari,
aku suka menatap diriku dalam cermin, melihat wajah dan rambut yang masih berantakan belum tersentuh air. Tak perduli mataku sembab karna tangis semalam, tak peduli muka berminyak atau cemong karna terlalu malas membershkan sisa make up.
Aku merasa itulah wajah tercantikku sepanjang masa. Sangat narsis memang, tapi aku merasa cantik saat bangun tidur... =D

Aku suka sekali pagi hari,
saat semua kembali dimulai, saat waktu akan bergerak cepat, saat matahari mulai bersinar, saat suara mulai bising, saat hati mulai kembali diuji...

Atas nama Tuhan yang menciptakan pagi, syukur kami atas setiap hembusan nafas, atas setiap kesempatan, dan kupasrahkan hati untuk mengawali hari...

Selamat pagi...
Semoga harimu menyenangkan...

Kamis, 18 November 2010

Ganti Nama


Hanyalah keisengan setelah makan permen kenyal berwarna kuning bertabur gula, katanya sih namanya Marshmallow...
bentuknya kenyal, rasa jeruk warnanya kuning bertabut gula, tampilannya jadi mirip kristal bertabur diatas bantal...
tak ada alasan khusus untuk mengganti nama blog ini, hanya mungkin karena aku suka permen kenyal ini...
hehehe....

Belajar dari Ibrahim


Memperingati Hari Raya Iedul Adha, tak hanya bersinggungan dengan hewan kurban dan Ibadah Haji, tapi dalam pada itu ada makna besar dibalik adanya peringatan Iedul Adha, yakni belajar dari perjalanan panjang Nabi Ibrahim As.

Perjalanan Ibrahim untuk menemukan Tuhan tidaklah mudah, dia harus melalui perjalanan panjang dan proses rohaniah yang berliku-liku. Dia tidak tahu apa dan bagaimana Tuhan itu. Keingintahuannya akan sosok Tuhan berawal dari kegelisahannya atas dirinya sendiri. seperti sebuah pertanyaan filsafati “siapakah diriku dan darimanakah diriku berasal? “

Ibrahim menyadari bahwa dirinya adalah sebuah mahluk yang berada disebuah tempat bernama dunia, sebuah tempat dan ruang dimana terdapat makhluk-makhluk lain selain dirinya yang tak mungkin ada dengan sendirinya. Dibalik semua keajaiban itu tentu ada suatu Dzat yang maha super ajaib sehingga bisa menciptakan jagat raya semacam ini. Dari sinilah Ibrahim memuai dialog dengan dirinya sendiri dan alam akan siapakah Tuhan itu, Apa dan Bagaimana Dia.

Nampaknya Tuhan tidak ingin hamba istimewanya ini mendapatkan keagungan secara instant, Tuhan membiarkan Ibrahim gelisah dalam pencariannya, memberikan ruang luas semesta sebagai laboratorim tempat menguji hipotesis-hipotesis Ibrahim tentang Tuhan hingga dia dapat menemukan sendiri jawabannya.

Ibrahim sempat berprasangka bahwa Matahari itu adalah Tuhan, karena menjadi sumber energy terbesar alam dan bersinar setiap hari, tapi kemudian dia merevisi pendapatnya itu karena Matahari tak selalu bersinar, adakalanya dia terbenam, dan dia sadar bahwa Tuhan tidak mungkin timbul dan tenggelam.

Kala malam tiba muncullah bulan dan bintang gemintang yang indah dilangit, Ibrahim kembali berhipotesis bahwa Bulan adalah Tuhan karena dapat menerangi gelapnya malam, tapi lagi-lagi dia meralat sendiri pendapatnya itu, karena Bulanpun tak selamanya menerangi malam, ada kalanya dia berubah bentuk, dan menghilang, dan sudah barang tentu –seharusnya- Tuhan tak berubah bentuk, berkurang, ataupun bertambah, Tuhan adalah Absolut.

Dari hipotesis-hipotesis itu sampailah Ibrahim pada kesimpulan bahwa Matahari, Bulan dan bintang gemintang bukanlah Tuhan, ada suatu Dzat Yang Maha Agung dibalik semuanya. Mereka (Matahari, Bulan, dan Bintang gemintang) bahkan seluruh jagat raya ini hanyalah sebuah mahluk kecil yang dibuat oleh Dzat Yang Maha Agung, Sang Pencipta. Sang Pencipta itulah yang kemudian juga mengatur “rutinitas” Matahari, Bulan dan bintang gemintang dalam sebuah system raksasa semesta, Dia adalah Dzat yang Menentukan Hukum Alam atas KehendakNya sendiri.
Tak diragukan lagi, Ibrahim meyakini Dzat yang Maha Pencipta itulah yang disebut Tuhan.

Tidak hanya sampai disitu, Pasca Ibrahim menemukan Tuhan, dia masih harus terus berproses memantapkan keyakinan itu, karena memang sejatinya Tuhan itu tak berbentuk wujud seperti makhluk, tapi Dia adalah sebuah ada yang keberadaannya karena sifatnya yang “Maha Ada” (Sifat pertama Ketuhanan : Wujud).

Sebuah keyakinan pasti mempunyai konsekuensi, yaitu perjuangan atas apa yang diyakini. Ibrahim-pun rela dibakar hidup-hidup dalam api yang menyala karena mempertahankan keyakinan atas Tuhannya, dan pada akhirnya Tuhan telah merubah api itu menjadi dingin dan Ibrahim selamat dari amukan api.
Perjalanan untuk mempertahankan keyakinan tak akan pernah mudah. Suatu ketika Tuhan menguji ketaatan Ibrahim dengan menurunkan perintah untuk menyembelih putra yang dicintainya (Nabi Ismail) sebagai kurban. Keraguan muncul dihati Ibrahim. Ismail adalah putra yang selama berpuluh-puluh tahun dinantikannya, putra yang sangat dicintainya, dan tiba-tiba Tuhan -yang diyakininya secara penuh- memerintahkan dirinya untuk menyembelih putranya itu. Namun Ibrahim tak lantas goyah dalam godaan, diapun berdialog dengan putranya (Ismail) tentang perintah Tuhan itu, dan diluar dugaan Ibrahim, Ismail justru memperteguh keyakinan Ayahandanya untuk melaksanakan perintah Tuhan seberat apapun itu.

Tuhan memang maha kuasa dan maha berkehendak. Tuhan menyelamatkan Ismail dari –tragedi- penyembelihan itu dan mengutus Malaikat Jibril untuk menggantikannya dengan seekor kambing. Tuhan telah menyelamatkan Ibrahim sebagaimana Dia juga telah menyelamatkannya dari kobaran api. Ibrahim tak pernah menyerah pada keragu-raguan atas apa yang yakininya, dan menjalankan apapun perintah Tuhannya, seberat apapun itu. Peristiwa penyembelihan Ismail inilah yang menjadi cikal bakal perayaan Hari Raya Iedul Adha. Penyembelihan hewan kurban adalah semata symbol ketaatan Manusia atas Tuhannya.

Dari proses yang panjang itu, tak heran jika Nabi Ibrahim As. menjapat gelar Bapaknya Para Nabi (Abul Anbiyaa’)

Manusia Istimewa tidak hanya ada karena dilahirkan tapi karena proses yang dijalaninya hingga menjadi Manusia yang Istimewa. Ada dua pelajaran besar yang dapat diambil dari perjalanan Nabi Ibrahim As. yang diperingati saat Iedul Adha, yaitu tentang Keteguhan Hati dalam menjalani proses kehidupan dan Keikhlasan dalam menerima segala konsekuensi atas setiap proses itu.

Semoga kita menjadi Manusia yang bisa belajar dan mengamalkan ajaran Nabi Ibrahim As. menjadi pribadi yang teguh dalam berusaha dan ikhlas dalam berdoa, amin….

Selamat Hari Raya Iedul Adha, 10 Dzulhijjah 1431 Hijriyah.

Molly van Oranje (R.I.P)


Molly sakit, sejak dua hari yang lalu dia lemas tak berdaya, wajahnya pucat siripnya bergerak lemah tak mengembang. Betapa sedihnya aku saat menyadari tak ada yang bisa aku lakukan, karena sepertinya dokter hewan untuk Molly tidak tersedia… (kenapa demikian? Aku juga tak tahu? ^,^).

Selasa pagi hari aku telah menemukan Molly mengapung kaku ditempatnya, entah kapan tepatnya dia menghembuskan nafas terakhirnya, saat aku menemukannya dia sudah mengapung bersama makanan yang aku berikan sejak kemaren masih utuh.

Banyak spekulasi tentang kematian Molly ini, ada yang bilang dia tak tahan air dingin, ada yang bilang dia kurang makan, ada juga yang bilang dia mati karena kesepian. Yah… Molly adalah salah satu dari 6 ikan peliharaan yang ada di kosan kami, teman-teman Molly sudah mati lebih dulu, Cipang dan Bonex mati karena tak pernah dikasih makan sama pemiliknya, Mas Budi ‘terpaksa’ mati karena ikut masuk kedalam selokan waktu pemiliknya membersihkan tempat tinggalnya, Bouncil tak betah hidup karena dicuekin majikannya, Macir mati tanpa alasan yang jelas, dan tinggallah Molly sendiri yang bertahan lama hingga 4 bulan, meski akhirnya mati jugalah dia menyusul teman-temannya. Apapun alasan kematiannya, aku sangat berduka untuknya.
Memelihara ikan ternyata tidak semudah bayanganku. Awalnya aku kira hanya cukup mengganti air, memberinya makan dan membersihkan kolam kecilnya dua kali seminggu dia akan baik-baik saja sebagaimana “petunjuk pemeliharaan” yang tertulis dalam bungkus makanan Molly, tapi ternyata ada factor lain diluar langkah standard itu yakni jodoh.

Dan sepertinya aku tidak berjodoh dengan hewan peliharaan, May Chan hanya berumur 2 minggu dibawah asuhanku dan kini Molly hewan yang sangat sederhana untuk dipeliharapun tak tahan hidup bersamaku, hehehehe…..

Maafkan aku Molly, kadang aku terlambat memberimu makan dan mengganti airmu, aku hanya menyapamu saat akan berangkat kerja dan menengokmu kembali menjelang tidur, itupun jika diriku tidak lupa. Selamat tinggal Molly, semoga kau tenang disana……

Sabtu, 13 November 2010

Hangat


Sepertinya perubahan iklim itu nyata....
cuaca dan musim tak bisa lagi ditebak,
bulan-bulan yang bisa panas tak lagi panas, dan bulan hujan tak lagi basah...
Petani mulai resah tak yakin kapan bisa mulai menanam, pelaut gelisah tak lagi bisa meramalkan angin untuk melaut.

Biasanya bulan Nopember selalu hujan sampai bulan akhir tahun, tapi kali ini Nopember menghangat dan memanas. Awal-awal bulan Nopember hujan turun deras disertai angin kencang, memasuki tanggal 10 cuaca mulai cerah dan memanas, tak lagi hujan. Panas kali inipun terasa kurang nyaman, karena angin bertiup kencang menerbangkan partikel-partikel debu yang gampang membuat orang masuk angin dan sakit flu.
Puskesmas mulai ramai dikunjungi pasien sejak tanggal belasan, sepertinya tubuh manusia ini tak lagi bisa bertahan melawan cuaca...

Siang terasa lebih lama dari sebelumnya, mungkin saat ini matahari sedang berada pada posisi terdekat dengan matahari, panas dan menyengat. Aku tak suka hujan, aku juga tak bisa tahan kepanasan, (yah... itulah sifat manusia yang pilih enak-enaknya saja) ^,^

Tapi aku suka, Pertengahan Bulan Nopember ini semua menghangat.....

Kamis, 11 November 2010

Dua Menit

Cukup dua menit untuk kita menautkan rasa,
tak perlu durasi panjang untuk kita bicara, cukup dua menit saja.

Dua menit yang membuat hatiku hangat,
Dua menit yang membuatku merasa tak pernah sendiri,
Begitu banyak cinta dan doa dalam dua menit itu.

Dua menit setiap Minggu malam menjelang tidur,
jika kau melewatkan dua menit itu, aku akan menagih dua menitmu esok paginya.

Dua menit yang bisa mengerem rinduku akan pulang, meski tak jarang justru menjadi pelumas yang membuat rinduku semakin menggila.

Cukup dua menit untuk kita saling bertukar kabar,
cukup dua menit untuk aku mengatakan aku baik-baik saja saat jauh darimu, dan aku merindukanmu.

Cukup dua menit untuk menunjukan betapa kau menyayangiku, dan akupun menyayangimu.
Cukup dua menit saja untuk mengatakan aku mencintaimu Mama...

Maafkan aku mama, masih harus aku simpan rindu ini rapat-rapat,
ulat masih menjadi kepompong, belum bersayap cantik kupu-kupu dan tak bisa pulang.

Sisakan dua menitmu untuk mengecup keningku malam ini....

Minggu, 07 November 2010

Data Lawas

Aku menemukan diriku diam terpaku diantara tumpukan buku dan layar laptop yang menyala dengan malas. Sudah berjam-jam terdiam disini tanpa ada satu kalimatpun yang berhasil aku tulis.

Buku-buku itu tampak jengah dengan diriku yang sedari tadi hanya membolak balik lembarannya, dibaca lalu menumpuknya kembali, dibuka lagi lalu ditumpuk lagi, entah apa yang sebenarnya aku cari.
Tuan Leppo juga nampaknya kesal dengan ulahku yang sedari tadi hanya membuka explorer dan Microsoft word yang masih kosong, tuts-tuts keyboardnya juga tampak tak sabar menunggu sentuhan tarian jemariku diatasnya, seolah mereke semua berkata: “ayolah.. sudah terlalu lama kau melamun, cepat tulislah sesuatu sebelum tengah malam…..”

Malam ini masih hujan, sedari tadi siang belum juga reda. Udara dingin hujan bulan November turut membekukan semua ide dikepalaku. Aku membuka data-data lawasku berharap ada sesuatu disana yang dapat mencairkan kebekuan ini.

Data lawasku cukup banyak ada sekitar 4 giga byte, terdiri dari beberapa folder yang aku namai sesuai dengan masanya. Ada satu folder yang khusus menyimpan tulisan-tulisan yang aku buat sejak duduk di semester 1 jaman kuliah dulu, aku menamainya Blue Print, berharap ini menjadi sebuah cetak biru masa depanku yang aku rangkai dengan semangat.

Genre tulisannya bermacam-macam dan kebanyakan adalah tulisan ilmiyah yang pernah aku buat untuk lomba dan tulisan di majalah kampus, beberapa tulisan juga hasil keroyokan bersama teman-temanku. Kembali aku membacanya dan tersadar bahwa betapa aku dulu sempat menjadi seorang penulis ‘cukup keren’ dan ‘teoris’ yang senang bermain-main dengan teori, meskipun idenya sangat sederhana tapi tulisanku cukup berisi. Aku jarang mati gaya seperti saat ini, karena mungkin dulu aku dikelilingi ‘makhluk-makhluk aneh’ dan ‘teman-teman gila’ yang tak pernah kehabisan ide.

Hhmmmm…. Nampaknya aku harus merefleksi diri, dan ini adalah sebuah refleksi yang membutuhkan suatu aksi dengan segera. Sepertinya aku mulai sadar apa yang terjadi padaku, ada yang kurang dengan semua ini, tulisanku terasa kering. Aku tak hanya butuh buku-buku ini, tak hanya butuh on-line non stop untuk update info, aku butuh lebih dari itu, aku butuh pikiran-pikiran segar orang lain yang bisa mengisi pikiran dan otakku yang sedang kemarau ini… Aku butuh teman DISKUSI. Dan kini saatnya mengumpulkan teman-teman gila yang tersisa, semoga mereka tak sedang sibuk bercinta…. (^_^)


#Leppo = nama laptopku, dia berjenis kelamin laki-laki karena tampilannya yang maskulin…

Sabtu, 06 November 2010

Satu Jam Saja

Jangan berakhir
Aku tak ingin berakhir
Satu jam saja
Ku ingin diam berdua
Mengenang yg pernah ada
Jangan berakhir
Karna esok tak kan lagi
Satu jam saja
Hingga ku rasa bahagia mengakhiri segalanya
Tapi kini tak mungkin lagi
Katamu semua sudah tak berarti
Satu jam saja
Itupun tak mungkin
Tak mungkin lagi
Jangan berakhir
Ku ingin sebentar lagi
Satu jam saja
Izinkan aku merasa rasa itu pernah ada.


*maaf, terpaksa harus bergaya melankolis saat menyanyikan lagu ini (^,^)

Jumat, 05 November 2010

Tak Merindukanmu


Jika kau tanya padaku apakah aku merindukanmu saat ini, maka jawabannya adalah tidak, jika kau tanya apakah aku merasa kehilanganmu, jawabannya juga tidak, lalu jika kau masih bertanya lagi apakah aku telah membencimu, jawabannya juga pasti tidak. Lantas apa?


Aku memang tak akan pernah bisa melupakanmu, aku harus terlahir kembali dan bereinkarnasi untuk bisa tak lagi mengenalmu. Aku telah menguncimu rapat-rapat dalam peti momori yang kuncinya sudah aku tanam kedalam bumi dan akan larut bersama air hujan lalu terbenam kedasar laut, meski aku tahu ini adalah hal sia-sia karena sejatinya aku tak perlu kata kunci untuk membuka memori tentangmu dan kembali merindukanmu.

Tapi kau tak perlu khawatir, karna aku tak berminat untuk menjadi melankolis karenamu, aku tetap sanguine dengan caraku sendiri, menjadi Joker diantara tumpukan kartu Hati, Skop, Kriting dan Wajik, akupun telah membayar lunas semua konsekwensi atas namamu, that’s all.


Aku tak ingin berandai-andai waktu akan kembali, aku juga tak kan merengek pada waktu agar mau membawa kita kembali, cukuplah satu waktu untuk satu cinta dan biarlah semua akan indah pada waktunya. Aku tak merindukanmu kali ini, tapi jika kelak aku merindukanmu kembali, aku tak akan kirimkan pesan lagi untukmu, karna aku hanya perlu pejamkan mata, menyalakan radar dan seketika itu aku sudah tahu kabarmu, kau pun tak perlu kirimkan pesan padaku karena aku sudah tahu dimana aku akan menemukanmu, di dalam buku warna biru dan kotak warna hijauku.

Jika ada yang aku rindukan saat ini, itu tak lain adalah diriku sendiri yang sempat terlempar, terasing dan terpisah dari “Aku”, karena lelahnya diriku mencintaimu.


Aku hanya sebatangkara angin yang terluka oleh bekas sayatan rindu,
tapi mungkin aku hanya merindukan diriku sendiri
yang kebetulan denting-dentingnya terdengar dari kamu.
Maka, hanya daun yang menguning dan rapuhnya reranting
yang akan jatuh bergugur ke tanah yang kering di musim hujan,
aku! Akulah itu!.
(Taken from: ADZ)

Gara-Gara Lombroso


Tak biasanya sepanjang perjalanan aku tegang, aku terus menggenggam tasku erat-erat dan menjaga jarak dengan orang yang duduk disebelahku, inilah konsekwensi naik angkutan umum, siapapun bisa duduk disebelahku. Yang membuatku tegang kali ini adalah bapak yang duduk disebelahku, dengan garis muka yang kuat, kumis tebal, kaca mata hitam plus jaket kulit hitam dan berwajah sangar. Aku jadi teringat kisah-kisah dongeng sinetron bahwa orang yang perpenampilan seperti itu pastilah berperan sebagai antagonis, penjahat dan criminal…


Aih… mungkin juga ini adalah pengaruh teori kakek Lomboro yang masih melekat kuat dalam pikiranku. Lombroso seorang psikolog yang lahir di Verona itu pernah bilang bahwa seorang penjahat dapat dilihat dari penelitian bagian-bagian badan dengan pengukuran Anthropometris, atau dengan kata lain penjahat itu bisa dilihat dari ciri-ciri fisiknya. Menurutnya penjahat itu adalah orang yang kupingnya lebar, hidungnya pesek, matanya tajam, berahang lebar, berkulit gelap dan lain-lain. Lombroso juga mengatakan bahwa ada manusia-manusia tertentu yang terlahir sebagai penjahat (born to crime).

Pendapatnya ini didasarkan pada penelitian –isengnya- yang telah bertahun-tahun mengukur tengkorak para penjahat yang sudah meninggal disebuah penjara. Alhasil dia menyimpulkan bahwa penjahat-penjahat itu punya ciri fisik yang sama. Pendapat ini tentu mendapat tentangan keras dari kriminolog lain seperti Parsons, Mabel Elliot dan Sutherland, meraka berpendapat bahwa penjahat tidak hanya dapat dilihat dari fisiknya dan kejahatan bukanlah factor genetis melainkan karena kegagalan proses social.


Aku sedikit setuju bahwa ada sebagian orang yang born to crime (ini hanya semata jalan hidup yang sudah ditakdirkan dari Tuhan) tapi saya tidak setuju jika kejahatan hanya dapat diidentifikasi dari ciri-ciri fisik, karena sudah banyak terbukti tak selamanya orang yang berwajah asimetris (versi Lombroso) itu adalah penjahat, dan saat inipun banyak penjahat yang berwajah malaikat. Menurutku tak ada korelasi yang cukup signifikan antara unsure inner dan outer, keduanya adalah dimensi yang berbeda.


Ah… mari kita tinggalkan teori-teori aneh itu, biarlah mereka berteori karena setiap teori pasti menghasilkan suatu thesis dan antithesis. Yang jelas, meski ditentang mati-matian oleh para ilmuwan dan tak masuk akal, toh teori Lombroso ini masih melekat kuat pada imajinasi kita. Dalam film-film atau sinetron, karakter penjahat selalu digambarkan dengan seseorang yang berwajah dingin dan menakutkan, meski tak jarang juga ada penjahat ganteng seperti mas Leonardo Decaprio dalam film catch me if you can.
Seperti itupun diriku saat ini yang sudah terlanjur terekonstruksi pikir oleh teori kakek Lombroso itu –meski sadar bahwa tak selamanya benar- tetap saja masih negative thinking sama bapak yang duduk disebelahku ini, padahal dia sama sekali bukan penjahat, karena saat melihat gelagatku yang aneh dia membuka kaca mata hitamnya lalu dengan seulas senyum dia bertanya kepadaku…”mau turun dimana mbak???” hehehehe…..

Let's Write...


Ini hanyalah catatan kecil yang mungkin bisa membantu teman-teman yang sedang kesulitan dalam menyusun Tesis atau Tugas Akhir-nya, ini hanyalah sekedar berbagi pengalaman saya dan teman-teman lain yang –kebetulan- sudah lebih dahulu menyelesaikan Tugas Akhir akademik, berikut ini adalah tips and trik menulis Tesis atau Tugas Akhir yang bisa saya bagikan:


1.Temukan Masalah (find the problem not the title)
Saat memulai tulisan berangkatkan hari sebuah permasalah, issue yang akan diangkat. Selama ini kita sering kali terjebak dengan judul, padahal judul itu akan ditemukan dengan sendirinya setelah kita temukan permasalahannya. Ibarat sebuah masakan, sebelum kita memasak tentu kita harus menemukan bahan pokok yang akan kita masak, barulah setelah semua selesai dimasak kita bisa tentukan apa nama masakan itu.
Menemukan isu hukum memang tidak mudah, kita harus membedakan mana yang termasuk isu hukum atau bukan. Suatu permasalah dapat dikategorikan dalam permasalahan hukum dan mengandung isu hukum adalah apabila permasalahan itu dapat dianalisis melalui teori-teori hukum yang ada.

Sedikit tips dari saya, cara untuk membedakan isu hukum dengan non hukum ialah kaitkan langsung dengan teori hukum yang sederhana misalnya kepastian hukujm, tujuan hukum, kekaburan atau kekosongan hukum, keadilan, sinkronisasi/konsistensi dan lain-lain, jika permasalahan itu termasuk dalam ruang lingkup beberapa teori tadi, maka itulah isu hukum.


2.Temukan Kata Kuncinya (Find the key word)
Kata kunci sangat penting untuk menjaga konsistensi dan ritme tulisan, kata kunci ini harus berkesinambungan sehingga apa yang kita tulis menjadi suatu cerita yang utuh tersusun dan sistematis. Ingat pelajaran Bahasa Indonesia sewaktu Sekolah Dasar dulu bahwa dalam setiap paragraph mengandung satu kalimat pokok (kalimat inti), kalimat ini yang menjadi focus dari kalimat-kalimat lainnya dalam satu paragraph.
Kelemahan kita adalah kita sering tak focus dan tak terarah dalam menulis, kebanyakan dari kita lebih suka ‘mengobral kata’ dan kurang memperhatikan apa yang menjadi inti pokok cerita dalam sebuah paragraph, walhasil tulisan kita menjadi panjang tapi tak berkesinambungan. Sedikit trik dari saya, tak perlu membuat kalimat yang panjang dalam satu paragraph, asalkan sudah menemukan kata kunci dari tulisan itu, maka lima - enam baris dalam satu paragraph sudah cukup.


3.Buatlah Kerangka Pikir
Sama halnya dengan menulis sebuah cerita, menulis karya ilmiah juga membutuhkan Sekenario utuh atas apa yang kita tulis. Sekenario tergabung dalam beberapa angel dan alur yang dirangkai hingga menjadi satu cerita utuh. Kita –penulis- adalah yang pihak yang berkuasa dalam menentukan alur cerita tulisan, tapi konsekuensi dapi penulis karya ilmiah adalah konsistensi bahasan dari awal hingga akhir, meski tak harus berakhir dengan happy ending (sama dengan hipotesis awal) asal konsistensi terjaga sesuai pola pikir sekenario awal, maka tak akan susah mempertahankan argumentasi ilmiyah kita.

Trik dari saya, untuk memudahkan menyusun kerangka pikir, buatlah diagram atau bagan alur yang menggambarkan keseluruhan bahasan dalam tulisan, mulailah dari asas-asas hukum umum kemudian diturunkan pada tataran teori hukum hingga menyentuh permasalahan, semua bagian terkait hingga menjadi bagian yang utuh.


4.Be a smart Cheater
Refensi adalah bagian penting dari sebuah karya ilmiah. Kita tidak dapat begitu saja menggunakan argument kita sebagai bahan hukum karena kita bukanlah ilmuwan pertama yang menulis tentang suatu hal itu, maka dari sinilah kutip-mengutip pendapat orang lain baik dari buku maupun media lain sangat penting dilakukan. Refensi memudahkan kita untuk mencari landasan teori yang telah ditemukan oleh para ilmuwan terdahulu.
Kelemahan kita adalah kita suka sekali mengutip pendapat orang, melelan mentah-mentah pendapat orang lain itu sekalipun itu tak ada hubungannya dengan apa yang kita tulis.

Ada bebrapa hal yang harus diperhatikan dalam mengutip atau menggunakan pendapat orang lain dalam tulisan kita: pertama, buatlah footnote atau end note atas setiap kutipan yang kita ambil, tulis nama orang dan dari mana kita mengutipnya; kedua, memahami apa yang kita kutip, karena tidak selalu apa yang kita kutip ternyata relevan dengan apa yang kita tulis; ketiga, tidak menggunakan banyak kutipan, mengutip adalah hal yang wajar tapi juga harus memperhatrikan proporsi tulisan, jangan sampai tulisan kita hanyalah salinan atau jiplakan dari berbagai sumber.
Trik dari saya, agar lebih aman dan terhindar dari praktek plagiasi, memahami maksud pendapat orang yang kita kutip dan tulislah kutipan dengan bahasa kita sendiri, menggunakan kutipan tidak langsung akan kelihatan lebih cantik.


5.Banyak Membaca
Membaca bukan hanya berfungsi sebagai penambah wawasan atau pengetahuan tetapi juga dapat menambah kosa kata. Untuk penulis pemula –seperti halnya saya- dengan banyak membaca –apapun itu- kita bisa mengetahui berbagai style tulisan yang dapat kita aplikasikan dalam tulisan kita. Ibarat orang yang baru belajar memasak, banyak membaca berarti banyak mencoba rasa, jika kita sudah banyak referensi tentang rasa, maka tak akan canggung lagi meracik bumbu.

Sebagaimana yang pernah saya tulis dalan “Note” sebelumnya, bahwa menulis membutuhkan keberanian, memang tidak mudah untuk mengawalinya, tapi jika tak diawali maka semua menjadi tak mungkin. Tak ada aturan baku dan kaku dalam menulis -kecuali hanya tata urutan dan letaknya aja yang sudah ditentukan-, menulis hanyalah masalah cita rasa dan selera, just write up your mind…….

Saya bukanlah penulis handal, karena saya juga masih belajar, dan mari bersama-sama kita belajar menulis…..