Selasa, 29 November 2011

Tips Melancong Sendirian

No body wants to be lonely, begitulah kata bang Ricky Martin. Emang sih gak nyaman banget pergi sendirian, apalagi mengunjungi tempat-tempat wisata yang seru. Biasanya orang akan membawa serta kerabat, teman dekat atau pacar untuk liburan, tapi ketika tak ada seorangpun yang bisa menemani bukan berarti kita tidak bisa menikmati liburan sendiri kan? Untuk anda yang suka kesendirian atau terpaksa sendiri, berikut tips dari saya agar anda bisa menikmati liburan anda sendiri.

1. Well prepare
Langkah pertama ini sangat penting dan menentukan kenyamanan anda selama liburan. Siapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum anda menuju tempat tujuan. Pertama, pastikan telah pisan tiket untuk pergi dan pulang kembali. Hindari pembelian tiket on the spot, lebih baik pesanlah jauh-jauh hari sebelumnya agar anda mendapat harga yang lebih murah. Kedua, pastikan anda telah booking hotel. Karena anda akan sendiri, carilah hotel yang dekat dengan pusat wisata agar akses anda lebih mudah. Biasanya tarifnya agak mahal sih tapi akses yang mudah ke tempat keramaian akan sangat membantu.

2. Cari info dari teman
Kumpulkan info dari teman-teman anda yang pernah mengunjungi tempat tersebut. Misalnya tentang tempat hiburan yang seru, hotel yang murah dan tempat makan yang enak. Belajar dari pengalaman orang lain adalah cara bijak agar kita selamat dan meminimalisir kesalahan

3. Jangan mengaku sendirian
Menurut saya agak membahayakan jika kita mengaku sendirian di tempat asing. Sendirian di tempat asing adalah sasaran empuk bagi orang iseng. Apalagi saat anda diterminal ato bandara pasti banyak orang yang nawarin ini itu, antar sana antar sini, jangan terpancing dengan rayuan mereka, akan lebih aman jika anda mengaku sedang menunggu jemputan atau sudah ditunggu di suatu tempat agar anda tidak dikejar-kejar orang iseng.

4. Sok Tahu itu perlu
Jangan pasang tampang bingung, itu pasti mengundang orang-orang iseng untuk mengganggu anda. Hindari ekspresi celingak clinguk sambil garuk-garuk kepala. Pasanglah tampang percaya diri dengan gaya yang meyakinkan seolah-olah ini bukan pertama kalinya mengunjungi tempat itu dan anda sudah hapal alurnya, dengan begitu orang tidak akan mengisengi anda. Jika anda merasa bingung tanyalah pada sumber yang bisa dipercaya, misalnya pusat layanan informasi atau pos keamanan, InsyaAllah mereka akan memberikan informasi secara benar.

5. Bawalah barang secukupnya
Karena anda berlibur sendiri, bawalah barang secukupnya. Akan sangat menyusahkan jika anda bawa barang banyak dan ditenteng sendiri. Menggunakan jasa pengangkut tentu tidak hemat dan tidak efisien.

6. Hindari tempat yang sepi
Nah, saat anda berjalan-jalan sendirian pilihlah tempat-tempat yang ramai dan mudah dijangkau. Jangan memilih tempat-tempat sepi apalagi saat malam hari. Ingat, kejahatan bukan hanya karena ada maksud pelaku, tetapi juga karena ada kesempatan, so. Waspadalah....!

7. Jangan suka memberi alamat ato nomor telpon
Pasti senang kan mendapatkan teman baru, tapi gak banget kan kalo baru kenal sudah berani macam-macam. Nah guys, makanya jangan suka memberi alamat rumah ato nomor telpon kepada orang yang baru kamu kenal. Curiga memang tidak baik, tapi kita harus tetap waspada dalam keadaan apapun. Ingat guys, kamu lagi sendiri, kalo kamu tiba-tiba ngilang dan diculik, bakal ngerepotin pak polisi kan???

8. Banyaklah ngobrol dengan supir taxi
Karena anda sendiri, mungkin anda akan memiliki sedikit teman mengobrol. Jika anda pergi dengan taksi, gunakanlah kesempatan ini untuk mengombrol dengan supir taxi. Dari obrolan itu anda bisa mencari tau tempat tongkrongan yang asik yang mungkin tidak banyak orang tahu. Lumayan kan jika anda mendapatkan info tempat baru yang lebih asik dari pada referensi teman anda??

9. Emergency call
Usahakan anda menyimpan nommor-nomor penting saat anda sendiri, selain nomor ortu anda juga perlu menyimppan nomor-nomor penting lain yang siap dihubungi 24 jam, seperti nomor telpon kepolisian setempat, jika perlu nomor hotel tempat anda menginap. Ini penting jika anda mengalami kesulitan atau kejadian yang tidak diinginkan akan ada bala bantuan yang siap segera menolong anda.

10. Keep smiling
Meski anda jalan2 sendiri, tak ada alasan untun pasang tampang manyun. Tersenyumlah sepanjang jalan, nikmatilah harimu, the time absolutely yours. Like you the only one girl in the world kata mbak Rihanna...

Selamat berlibur..... :)

Senin, 28 November 2011

Lonely Bali




Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi pulau Bali. Itu bukanlah pertama kalinya saya menginjakkan kaki di pulau dewata, tapi itu adalah perjalanan pertama saya ke Bali sendiri melalui jalur udara.

Kali itu agenda saya bukanlah untuk jalan-jalan melainkan untuk mengikuti konfrensi tingkat ASEAN tentang Hukum Persaingan Usaha (ASEAN Competition Conference) selama dua hari, tanggal 15-16 Nopember bertempat di Padma Resort Legian. Awalnya saya ragu untuk mengikuti acara tersebut, karena pastilah tidak menyenangkan jika pergi ke “surga turis” sendiri tanpa teman. Berpikir ini adalah kesempatan bagus akhirnya saya mengiyakan perintah atasan untuk mengikuti agenda tersebut dan memberanikan diri pergi ke Bali sendiri.

Meski dengan waktu yang sangat mepet, segala persiapanpun berhasil dilakukan. Pesan tiket, booking hotel dan menghubungi beberapa teman yang ada di Bali, berharap semoga saja ada teman jalan-jalan disana. Karena jadwal acaranya agak padat, saya memutuskan untuk berangkat hari senin dari bandara Abdurrahman Saleh Malang (14) dan pulang hari kamis (17), ini untuk menghindari kelelahan dan agar saya punya waktu cukup untuk jalan-jalan. Panitia menyarankan untuk menginap ditempat penyelenggaraan konfrensi, tapi karena Padma Resort adalah Hotel bintang lima di kawasan Legian dengan rate paling murah permalamnya Rp.1.500.000,- saya harus mencari tempat lain yang lebih murah untuk menghemat biaya.

Agak susah mencari hotel pada waktu itu, karena di Bali sedang berlangsung beberapa ASEAN Summit yang merupakan rangkaian dari acara KTT ASEAN yang semua digelar di Bali. Setelah hunting sana sini akhirnya menemukan Hotel Amaris di Jalan Padma Utara untuk menginap. Murah dan lokasi yang tidak jauh dari tempat konfrensi.

Sesampainya di Bali saya berusaha menghubungi berberapa teman, tapi sayang tak satupun yang sedang free. Teman yang saya harapkan bisa menemani selama di Bali sedang berhaji, teman yang satunya lagi sedang sibuk dengan bisnis barunya ada juga yang sedang berlembur. Inilah resikonya jika datang saat weekday banyak rutinitas yang tidak bisa ditinggal.

Karena tak berhasil menghubungi seorang temanpun akhirnya saya memutuskan untuk berpetualang sendiri. Sendirian bukan berarti tidak bisa menikmati bali bukan???
Petualangan diawali dengan jalan-jalan di kawasan Legian malam hari. Legian tampak benar-benar hidup saat malam hari, pada siang hari biasanya para bule sibuk surfing di pantai legian atau kuta. Kawasan legian adalah kawasan favorit para turis manca negara, hampir 80% pengunjung legian adalah turis mancanegara. Jadi dapat dibayangkan, disepanjang jalan legian banyak hotel dan bar dan semua fasilitas standar turis.

Sarana transportasi sangat mudah didapat, taxi dan ojek ready 24 jam. Disana juga banyak tempat penyewaan motor, tapi berhubung saya tidak tahu jalan di Bali dan tidak memiliki SIM, akhirnya saya putuskan untuk berjalan kaki saja, sekalian cuci mata. Gak kebayang bagaimana jadinya jika saya keliling-keliling tidak bisa kembali?? Pasti akan merepotkan petugas kepolisian.

Jalan-jalan di sekitar legian memang sangat menyenangkan banyak restoran dan tempat-tempat souvenir yang menarik untuk dikunjungi (untuk turis lokal saya sarankan tidak membeli oleh-oleh di jalan legian, harganya lebih mahal dibandingkan toko oleh-oleh pada umunya –misalnya Krisna- karena harganya disesuaikan dengan kantong turis asing). Tapi sangatlah tidak nyaman jika disepanjang jalan banyak orang menyapa: Assalamualaikum bu haji, Assalamualaikum neng, mau kemana neng? Mau diantarkah? Mungkin inilah resiko jalan sendiri ditempat ‘aneh’ dan berbusana ‘aneh’. Memang agak aneh melihat penampilan saya, ditengah-tengah orang yang yang berbusana terbuka terdapat seorang muslimah berjilbab. Tapi biarlah, bagaimanapun tatapan mereka dan tidak mungkin hanya karena pandangan itu saya keluar hotel dengan hotpan.

Setiap ditanya orang, kok sendiri mbak? Mana temannya? Saya tidak pernah mengaku sendiri, saya selalu beralasan teman saya sudah pergi atau ditunggu teman disuatu tempat. Menurut saya agak membahayakan jika kita mengaku sendirian di tempat asing. Sendirian di tempat asing adalah sasaran empuk bagi orang iseng. Gak kebayang kan kalo saya diculik??? Hehehehe

Perjalanan malam itu berakhir disebuah restoran ikan bakar di jalan Padma Legian, saya lupa nama restoran itu, kalo tidak salah ingat ada unsur kata dewata-nya. saya sangat berhati-hati memilih makanan selama di bali, karena takut semua makanan tidak halal, jadi saya putuskan untuk memilih restoran yang menyediakan menu ikan (kebanyakan restoran di legian menyediakan menu steak dan sejenisnya). Demikian juga dengan minuman, saya hanya berani minum jus, teh atau kopi, yang lain tidak.

Malam berikutnya -setelah acara konfrensi berakhir- saya memutuskan untuk mengunjungi toko pusat oleh-oleh khas Bali, membeli beberapa barang sebagai buah tangan untuk teman-teman di Malang. Kali itu saya pergi ke Khrisna, pusat oleh-oleh yang cukup terkenal di Bali. Khrisna memiliki beberapa toko cabang, salah satunya di sunset road kuta, tidak terlalu jauh dengan tempat saya menginap, hanya menghabiskan 18.000,- ongkos taksi dari jalan Padma Utara.

Rasanya tidaklah afdol jika berkunjung ke Bali tapi tidak menyentuh pasirnya. Sebelum pulang, pagi harinya saya sempatkan untuk mengunjungi pantai legian. Tidak jauh dari hotel, hanya 10 menit jalan kaki. Agar tidak mengundang perhatian, saya pergi ke pantai pukul 6.00 WITA, pagi adalah waktu terhening legian. Toko-toko masih tutup bahkan baru saja tutup, hanya sebagian kecil bule yang jogging. Pantai legian masih sepi, matahari masih muncul malu-malu. Sebenarnya pantai legian akan sangat indah dinikmati sore hari, saat matahari terbenam. Tapi karena acara konfrensi berakhir saat matahari telah terbenam, saya hanya punya kesempatan menikmati pantai Legian saat pagi.

Memang tidak lazim jalan-jalan sendiri di Bali, apalagi untuk orang seperti saya (mungil dan berjilbab). Andai saya ditugaskan ke Bali lagi sendiri saya akan pikir dua kali, karena Bali adalah tempat yang amat sayang untuk dinikmati sendiri.

Jumat, 11 November 2011

1.1-1.1-1.1 (Tentang Angka Satu)

Tanggal yang cantik terdiri dari enam angka satu. Aku suka angka satu, mungkin karena namaku mengandung kata satu (Ula: satu/pertama). Bagiku satu adalah permulaan, titik balik, angka sempurna, tunggal dan independen.

Dia tidak perlu awalan untuk menjadikannya, karena satu itu sendiri adalah awal yang diikuti oleh dua dan seterusnya. Satu adalah titik balik dimana semua berawal dari satu dan kembali menjadi satu. Satu adalah sempurna karena dia adalah bilangan prima yang tak bisa dibagi, satu adalah utuh dan seutuhnya satu. Independensi Tuhan termanifestasi dalam angka satu, bahwa Tuhan itu adalah satu yang ada, awal dan sempurnya (Allohu Ahad: Alloh itu satu). Tapi kadang angka satu juga mewakili kesedihan dan kesendirian.

Hari ini tanggal 11 bulan 11 tahun 2011, tanggal yang memiliki enam angka satu. Banyak yang meyakini ini adalah tanggal keberuntungan karena banyak memiliki angka yang sama, tapi mungkin alasan yang paling logis adalah tanggal ini unik dan mudah diingat. Banyak yang menggunakan tanggal ini untuk mengadakan moment penting seperti pernikahan, kelahiran, khitanan bahkan jadian. Menurutku setiap tanggal atau hari sama saja, kata SpongeBob everyday is the best day ever, setiap hari adalah hari baik. Tuhan telah memberi kejutan disetiap harinya.

Tak ada yang begitu spesial dihari jum’at tanggal 11-11-2011 ini. Aku masih menjalani rutinitas seperti biasa dengan jadwal yang agak sedikit padat. Yang membuat sedikit bersemangat hari ini mungkin karena cuaca cerah tidak hujan seperti pagi-pagi sebelumnya. Dulu aku ingin menikah dihari ini dan tanggal ini, karena aku menyukai angka satu, tapi mungkin Sang Maha Satu belum mengijinkan kami menyatu. What ever will be, will be...

Tanggal ini dan hari ini, yang unik ini mungkin hanya akan terjadi satu kali, tapi pasti akan lebih banyak hal unik lain di tanggal dan hari yang lain.


NB: menikmati sisa-sisa sensasi 11-11-11 dengan sebatang Whittakers dark chocolate

Rabu, 02 November 2011

Love, Love, Love.....



Mencintai adalah hak asasi setiap orang, tak ada satupun orang yang berhak dengan sinis membatasi perasaan itu. Tuhan yang Maha Agung telah menganugerahkan perasaan ini kepada hambanya yang beriman, tak satupun bisa mengelaknya. Mungkin tak butuh alsan untuk mencintai seseorang. Tak pernah bisa direncanakan dengan siapakah kita jatuh cita, atau diprediksi kapankah kita akan jatuh cinta.

Mencintai itu seperti hidup yang butuh keberanian. Mula mula keberanian untuk menyatakannya, dan pada akhirnya berani untuk mempertahankan cinta itu hingga akhir.
Tak ada yang lebih menggelisahkan dari pada cinta terpendam. Tak ada yang lebih melegakan dari pada cinta terbalaskan, tak ada yang lebih menyakitkan dari pada cinta bertepuk sebelah tangan, dan tentu tak ada yang lebih ajaib dari pada jatuh cinta itu sendiri.

Orang yang sedang jatuh cinta akan mengeyampingkan logika. Sedikit bisikan hati akan menjadi titah tak terbantahkan. Hal paling sinting yang mungkin dilakukan umat manusia di muka bumi ini sebagian besar berasal-muasal dari cinta

Orang yang berani menyatakan cinta adalah kesatria. Dalam pernyataan cinta ada sebuah kerendahan hati, ada toleransi dan ada seni.

Saat cinta sudah terucap tak ada yang lebih mendebarkan selain jawaban, menunggu kesempatan berikutnya. Cinta tak terbalas memang sangat menyakitkan, tapi penolakan akan lebih baik daripada berpura-berpura tidak mendengar apapun, pura-pura tidak tahu, pura-pura tidak perduli. Pengabaian adalah hal paling kejam dalam cinta.

Bagi yang berasil mempertahankan dan memperjuangkan cinta sampai akhir adalah pemenang. Pemenang dalam pertempuran melawan egoisme, yang didalamnya ada kejujuran, kesetiaan dan keikhlasan. Segala yang berserah jiwa pada selain dusta adalah cinta.

Tidak semua kisah cinta harus berakhir bahagia. Penolakan atau perpisahan mungkin akan menjadi ujungnya. Tapi yakinlah bahwa cinta itu adalah anugerah Tuhan yang akan datang pada hambanya yang beriman yang masih punya cinta, karena Dialah pemilik sebenar-benarnya cinta dan hanya kepadaNya-lah semua cinta akan bermuara.

Bulan Kesebelas....

Sudah masuk bulan ke sebelas, hampir dipenghujung tahun.
Jadwal sudah tersusun rapi, sepertinya akan banyak kejutan dibulan hujan ini...

apapun yang akan terjadi dibulan kesebelas ini, semoga hatiku sesejuk hujan dan sehangat matahari....

Go To d' Dentist (Part II)

Setelah sebelumnya check up pertama berjalan lancar, kini saatnya menerukan pengobatan. Kali ini agendanya membuka sumbatan pada lubang gigiku. Sebelumnya gigiku diberi sumbatan kapas dengan campuran obat untuk mematikan syarat, kali ini waktunya membuka kembali sumbatan itu dan melihat apakah syarat gigi benar-benar sudah mati.

Kunjungan kedua ini aku sudah bisa mengendalikan emosi, tidak segugup kunjungan pertama, mungkin karena dokter Gatot telah meyakinkan berulangkali bahwa apapun yang akan dia lakukan tidaklah sakit. Aku hanya perlu membuka mulut dan relaks, maka semua akan berjalan baik.

Dengan tangannya yang sudah terampil Sang Dokter membuka sumbatan itu, membersihkan sisa-sisa sumbatan hingga bersih dan lagi-lagi menyuruhku berkumur dengan air yang telah disediakan disampingku.

Tak lama kemudian barulah dia mengeluarkan sebuah alat, panjang yang tersambung dengan kabel listrik. Jika aku tidak salah mungkin alat itu didalamnya terdiri dari tiga bagian, bagian pertama semacam alat semprot mini yang berfungsi mengeluarkan air untuk membersihkan kotoran dalam gigi, bagian kedua tabung udara yang berfungsi memberikan tekanan udara saat air keluar, dan yang terakhir adalah semacam alat bor kecil yang bunyinya sungguh menakutkan.

Sewaktu alat itu dimasukkan kedalam mulutku sontak tubuhku yang awalnya relaks menjadi tegang, membayangkan mesin bor dimasukkan kedalam gigiku, aih sungguh mengerikan aku menutup mata dan berkali berteriak kecil. Tapi sang dokter terus saja mengoceh ini dan itu dan tetu saja dia bilang ini tidaklah sakit dan akan baik baik saja.

Alat semacam mesin bor itu ternyata digunakan untuk memotong sebagian gigiku. Lubang gigi diperbesar tujuannya agar lebih memberikan udara pada lubang gigi. Saat dilakukan pemotongan, suaranya sangat menakutkan semacam bunyi gergaji mesin.
Setelah proses pembersihan selesai, dokter Gatot menjelaskan langkah akhir yang harus dilakukan pada gigiku. Dia menyarankan dengan sedikit memekasa bahwa gigiku harus dicabut. Menurutnya gigiku yang berlubang sudah tidak bisa ditambal, menambal gigi tidak akan menyelesaikan masalah gigiku yang lubangnya sudah sangat dalam, dan lagi geraramku yang rusak itu seharusnya memang dibuang untuk memberikan ruang untuk geraham paling akhir tumbuh.

Entahlah aku tidak terlalu paham persoalan gigi. Aku juga tak punya kenalan dokter gigi yang bisa memberiku penjelasan secara komprehensip tentang masalah gigiku ini. mungkin untuk saat ini pendapat dokrer gatotlah yang paling jitu untuk masalah gigi dan aku mengiyakan saja.

Tapi dia tidak bisa melakukan pencabutan gigi pada hari itu juga, karena syarafku masih belum normal, kalo dipaksakan dicabut akan terasa sakit. Dokter Gatot menyarankan untuk kembali minggu depan atau selambat-lambatnya empat minggu kedepan, karena makin lama gigiku akan sakit kembali.

Untuk menghindari infeksi dan menjaga kebersihan gigi untuk sementara lubang gigi disumbat dengan kapas. Mungkin akan sedikit merepotkan jika harus bongkar pasang kapas untuk menutup lubang setiap kali makan, tapi itulah yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lubang dari kuman dan sisa makanan, hingga nanti gigiku siap untuk dicabut.