Rabu, 29 Desember 2010

Tunggulah...

Aku punya banyak cerita untukmu.
Cerita tentang sepatu penjelajah dan toko permen warna warni.

Tapi nanti, tidak sekarang.
Tunggulah sebentar lagi,
biar aku tuntaskan akhir tahun yang melelahkan ini.

Aku mohon,
jangan beranjak dari tempatmu.
Sebentar lagi aku akan bercerita untukmu...

Senin, 27 Desember 2010

Sedikit Banyak

Begitu banyak cerita tapi hanya sedikit yang mampu dibagi,
atau barangkali hanya punya sedikit waktu untuk bercerita banyak.

Sedikit atau banyak hanya masalah kualitas dan kuantitas, durasi dan intensitas.
Tak peduli mana yang lebih sedikit atau banyak antara waktu dan kesempatan.
Akan aku ciptakan durasi sendiri untuk kita bercengkrama.

Aku tak butuh banyak, hanya sedikit saja.
Sedikit kesempatan.
Kesempatan untuk memeluk bulan dan bintang gemintang.

Tapi jika itupun masih dirasa berlebihan,
aku pinjam bahumu saja, sedikit lebih lama...

Kamis, 23 Desember 2010

Bulan

Tanggal berapakah ini?
Aku sedang melihat padang bulan dari balik kaca bus. Alat transportasi yang menghantar rinduku.

Mungkin sekarang tanggal 14 ato 15, aku tak hapal kalender jawa, yang aku tahu sekarang adalah hari kamis kliwon malam jumat legi, konon kata ayahku pada hari ini aku dilahirkan.

Malam ini angin terasa lebih dingin, mungkin karna kaca cendela yang terlalu lebar terbuka, atau mungkin karna kerinduanku yang semakin menggila.

Aku masih melihat bulan. Seolah dia berjalan mengikutiku.

Apakah kau juga melihatnya?

Ah nanti saja aku tanya padamu, sepertinya busku sebentar lagi berhenti, dan aku hampir sampai...

(on the bus, perjalanan pulang)

Selasa, 21 Desember 2010

Sedikit Cerita Tentang Mak Nyik




Aku memanggil ibuku dengan sebutan Mak Nyik, dalam sebuah Note aku sudah pernah menjelaskan alasan mengapa demikian.

Maknyik adalah gambaran perempuan sejati. Istri shalihah bagi suami dan ibu yang baik bagi anak-anaknya.
Meski tak lemah gemulai, dia memiliki hati yang lembut dan mudah tersentuh.

Penampilannya sangat sederhana, make-up wajibnya hanya celak, bedak tabur dan lipstik tipis. Dia cantik alami, kulitnya halus mulus tanpa lulur. rambutnya hitam dan tebal karena sering bershampoo kemiri. Dia selalu menampilkan aura cantik yang bersal dari dalam hatinya. apapun yang dia pakai pasti kelihatan cantik. aku sering minder saat jalan dengannya, karena menurutku aku jauh kalah cantik dibanding maknyikku.

Makanan favoritnya adalah pecel, suka sekali sama pisang goreng dan buah jeruk. Hobynya mengoleksi tanaman hias. Dia sangat senang jika aku pulang membawakannya sebuah bros cantik, dia akan memakainya saat arisan.

Maknyik bukan tipe orang yang pandai mengungkapkan perasaan. Dia punya cara sendiri untuk mengungkapkan sayangnya padaku, yang kadang sulit untuk kumengerti. dan akupun tidak pandai mengungkapkan betapa aku menyayanginya, karena setiap dia menasehatiku, hanya bibir manyun dan alis tempur yang kusuguhkan padanya.

Nasehatnya yang tak pernah aku lupa adalah ketika hari pertama aku masuk Sekolah Dasar (MI), dia tak pengantarkanku, tapi dua berpesan:

"Kalau kau jatuh, jangan menangis, cepatlah berdiri, dan bersihkan lukamu
kalau kau tersesat, jangan bingung, bertanyalah pada orang disekelilingmu, salah satu dari mereka pasati bisa membantumu"


Aku dan mak nyik punya waktu dua menit setiap minggu malam untuk bertukar kabar ditelpon. Kalimatnya selalu sama: "gmana kbarmu? sehat kan? Jaga adekmu baik-baik ya... "

Dua menit memang sangat singkat, kadang belum sempat aku bilang aku merindukannya, sudah sepi diujung telpon.
Tapi tak mengapa meski tak bertatap muka, kita selalu menautkan hati. Tanpa bicara, ibulah yang paling mengerti kita.

Cerita tentang seorang ibu memang selalu hebat, begitu juga ibuku, ibu anda dan ibu kita semua. Bersyukurlah kita yang masih diberi kesempatan untuk merasakan kasih sayang ibu. Meski jauh tak terlihat, meski sentuhannya tak terasa, tapi yakinlah ibu adalah orang yang paling banyak berdoa untukmu, orang pertama yang menangis saat kau terluka, yang tersenyum saat kau bahagia.

Dia adalah seutuhnya kasih sayang yang tak lekang sepanjang zaman.

Selamat hari ibu.
Terima Kasih.

Too Much Love (sebuah cerita)




Too Much Love Will Kill You...
aku suka banget lagu Queen yang satu ini,
bukan hanya karena lirinya -yang memang cocok banget denganku-
tapi memang lagu ini selalu muncul pada moment yang pas.

Pertama kali berjumpa lagu ini tahun 2004, agak sedikit telat mungkin, jika lagu ini sudah diliris Queen sejak awal tahun 1990-an (kalo salah mohon dikoreksi) (^,^)
aku mendengarnya dikamar temanku, kalo tidak salah saat itu ada kami bertiga yang sedang menyelesaikan Tulisan Ilmiah untuk diikutkan dalam sebuah lomba tingkat nasional, karena sudah dikejar deadline, mau tidak mau kita harus begadang berhari-hari agar tulisan bisa selesai tepat waktu.

selama berhari-hari dalam masa kerja keras itu salah seorang temanku diantara kami bertiga sedang dilanda patah hati yang luar biasa. semangatnya jadi hilang dan susah berkonsentrasi. Mau tidak mau sebagai sebuah tim saya dan teman yang satunya lagi mencari cara agar teman kami yang patah hati ini kembali ceria dan bersemangat. aku selalu membawakan Ice Cream coklat kesukaannya setiap kita berkumpul, bercerita lucu agar dapat mengiburnya. Tapi dasar tipe orang melankolis, semakin dihibur malah semakin minta dimanja-manja...

untuk menghiburnya aku dan temanku memutarkan lagu-lagu ceria untuknya, termasuk I Will Survive-nya Cake, tapi dia sama sekali tak bergeming, dia malah memutar lagunya Queen yang mendayu-sayu. wal hasil selama berhari-hari Queen selalu menjadi penghuni wajib winamp, dan hanya satu lagu yang ada di playlist, Queen: Too Much Love Will kill you.

Yah... apapunlah itu sebuah lagu memang bisa menjadi representasi hati. dan mungkin hatiku saat ini sedang ingin mendengarkan lagu ini. Too Much Love Will Kill You...


I'm just the pieces of the man I used to be
Too many bitter tears are raining down on me
I'm far away from home
And I've been facing this alone
For much too long
Oh, I feel like no-one ever told the truth to me
About growing up and what a struggle it would be
In my tangled state of mind
I've been looking back to find
Where I went wrong

Too much love will kill you
If you can't make up your mind
Torn between the lover
And the love you leave behind
You're headed for disaster
'Cos you never read the signs
Too much love will kill you - every time

I'm just the shadow of the man I used to be
And it seems like there's no way out of this for me
I used to bring you sunshine
Now all I ever do is bring you down
Ooh, how would it be if you were standing in my shoes
Can't you see that it's impossible to choose
No there's no making sense of it
Every way I go I'm bound to lose
Oh yes,

Too much love will kill you
Just as sure as none at all
It'll drain the power that's in you
Make you plead and scream and crawl
And the pain will make you crazy
You're the victim of your crime
Too much love will kill you - every time

Yes, too much love will kill you
It'll make your life a lie
Yes, too much love will kill you
And you won't understand why
You'd give your life, you'd sell your soul
But here it comes again
Too much love will kill you
In the end
In the end

Kamis, 16 Desember 2010

Oposisi

Ada dua sisi
kanan dan kiri
utara dan selatan
panas dan dingin
siang dan malam
pria dan wanita
sedih dan bahagia
tangis dan tawa

hidup selalu menyajikan oposisibiner
dua sisi yang selalu bersebelahan tak ada jalan ketiga
karna semua sudah terpasang dan teriring

jika hidup adalah air, aku berada pada arusku sendiri.
Jika hidup adalah angin, aku beradu pada alunku sendiri.
Jika hidup adalah pilihan, aku akan menentukan pilihanku.
Tidak kanan atau kiri
tidak siang atau malam
tidak tangis atau tawa
tidak kamu atau dia.

Tidak semuanya
atau semuanya saja
seiring mengalun...

Kamis, 09 Desember 2010

The Chariot



Aku suka permainan ramal meramal, membaca kartu tarot ato melihat garis tangan.
Meramal adalah upaya memprediksi apa yang ada didepan, siapa dan bagaimana.
Karna hanya sebuah prediksi, ramalan tak selama benar, bahkan seringkali mengecewakan.

Dahulu kita sering memainkannya, ramal meramal. Kau ahli membaca kartu tarot, dan aku jago membaca garis tangan. Kita berlagak menjadi ahli penerawang masa depan meski tanpa bola ajaib dan jubah peramal.

Kau menyuruhku mengocok kartu sambil membayangkan wajahmu, memilih enam kartu secara acak dan menyusunnya seperti piramid. Kartu paling bawah berjumlah tiga buah adalah menggambarkan masa lalu, dua kartu diatasnya menggambarkan kita sekarang dan kartu paling ujung adalah akhir perjalanan.

Dan aku menyuruhmu membuka telapak tanganmu, merapatkannya antara kanan dan kiri, dan menyodorkan kepadaku seperti seseorang yang minta sedekah.

Tarot adalah pemaina kartu berasal dari Italia. Sekelompok kartu tersebut berjumlah 78 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib, 22 kartu disebut Arcana Mayor atau Trumb dan 56 kartu disebut Arcana Minor. 6 kartu Arcana Minor sendiri tebagi menjadi 4 jenis kartu.

Menurut tradisi Italia, jenis-jenis kartu tersebut adalah Pedang, Cawan, Tongkat, dan Koin. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari kartu As, 2-10, dan kartu-kartu royal: Jack (disebut juga Page atau Knave), Knight (Ksatria), Queen dan King. Jumlah kartu tiap kelompok adalah 14 kartu. Berbeda dengan istilah dalam Kartu Remi, Arcana Mayor lebih dikenal dengan sebutan kartu Sekop, Hati, Keriting, dan Diamond. Setiap kelompok kartu Remi memiliki 13 kartu, yaitu As, 2-10, Jack, Queen dan King. Asal muasal kartu Remi pun berkaitan dengan kartu Tarot.

Kita punya satu set kartu Tarot, tak komplit memang, hanya 22 buah kartu Arcana Mayor, jumlah kartu standar untuk permainan Tarot bagi pemula. Kartu kita bukanlah Tarot fersi Raider-Waite-Smith yang tersohot itu, kartu kita hanyalah Tarot ilustrasi, kita mendapatkannya dari Bonus pembelian majalah.


Masih ingatkah dirimu apa kata Tarot tentang kita??

Kartu tarot pertama kita adalah The Hierophant bergambar Raja Ilmu Pengetahuan, kau bilang kartu ini menggambarkan ketertarikan kita akan hal yang sama. Tuhan mempertemukan kita ditempat yang sama-sama kita sukai, tidak baru dan tidak asing, meski kita berdua tampak asing satu sama lain.

Kartu kedua adalah The Hermit. Hermit adalah pertapa yang membawa cahaya, pertapa yang baru keluar dari tempat persembunyian dan mencoba menapaki jalan baru. Kita adalah alien dari kutub yang berbeda, Kau adalah air dan aku adalah Kepiting. Kau hidup dalam alunmu sendiri, dan aku adalah cangkang. Kita mencoba melebur dan menjadi hangat, meski justru kadang membekukan.

Kartu ketiga adalah The Devil, kartu setan, kartu ini sering muncul setiap kali kita meramal tentang cinta. Devil menggambarkan sesuatu yang absurd dan tak berkesudahan. Kartu ini menggambarkan kita yang terjebak dalam lingkaran setan, terikat dan tak bisa lari. Mungkin kartu ini juga menggambarkan sebuah perlawanan yang melelahkan, entahlah aku tak pandai membacanya, kau adalah ahlinya.

Kartu keempat adalah milik The Empress, Raja Wanita. Disimbolkan dengan seorang wanita duduk disinggasananya, anggun, garis wajahnya sangat tegas dan kejam. Kartu Wanita melambangkan dua hal, kelembutan dan kekuatan. Entah siapa yang lembut dan yang kuat, aku telah mempelajarinya bersamamu, menjadi lembut dan kuat, menjadi raja atas hati wanita yang rapuh, meski ini melelahkan.

Kartu kelima milik The Moon, Bulan. Awalnya aku pikir kartu ini berarti bagus, tapi ternyata kartu ini justeru melambangkan kegelisahan, disimbolkan dengan bulan yang berkabut dan terdapat bayangan hitam disekitarnya.

Aku berharap kartu terakhir kita adalah kartu Bumi, Matahari atau Keberuntungan, ketiga kartu ini sangat positif, Bumi melambangkan banyaknya kesempatan, Matahari melambangkan energy, dan keberuntungan adalah kebahagiaan, tapi ternyata justru kartu paling ujung kita adalah The Chariot, Kereta Perang. Kereta ini ditarik oleh dua singa raksasa berwarna hitam dan putih, dikemudikan oleh seorang ksatria menghunus pedang, kartu ini berati Pilihan, pilihan yang sangat sulit. Satu kereta dihadapkan pada dua jalan, Singa Hitam dan Putih tidak pernah sejalan, kita tak bisa memilih dua-duanya, jika memilih salah satu, maka yang lain harus mati, dibunuh dengan pedang ksatria.

Meski bukan akhir yang menggembirakan, membaca Tarot adalah hal yang menyenangkan. Mencoba menduga-duga dan berprasangka, meski sering kali mengecewakan.

Saat ini aku sedang membuka kartu Tarot-ku sendiri. Tetap dengan formasi pyramid enam kartu, kartu ujung adalah akhir perjalanan.

Kali ini tak ada kartu setan, tapi yang menyedihkan ada dua “kartu jungkir balik” Kartu Tower dan The Hanged Man. dan lagi-lagi ada The Empress dan Chariot

Inilah formasi kartuku saat ini: lapis bawah: The Empress, The Tower, The Strengh,
Diatasnya ada The Hanged Man dan The Chariot
Dan kartu paling ujung adalah Justice.

Entah apa arti kartu-kartu ini, aku tak pandai membacanya, kau adalah ahlinya. Jika kita masih bertemu lagi, akan aku tanyakan padamu…..

Senin, 06 Desember 2010

sapa

Hanya sekedar menyapa

Apa kabarmu disana?

Tak dijawabpun tak mengapa

Tetap teriring doa semoga dirimu baik-baik saja...

karena aku disini juga baik.

masih adakah sisa keluh kesah itu?

aku harap kau telah membuangnya

karena sesalku sudah melebur jadi abu.

Rabu, 01 Desember 2010

Bulan Akhir Tahun

Apa yang kamu rasakan saat bulan Desember??

Desember, bulang akhir tahun, bulan yang bergegas, dimana semua tampak berjalan lebih cepat. Entah apa yang ditunggu atau dikejar, bulan Desember slalu penuh dengan catatan, planing dan (lagi-lagi) ekspektasi.

Entah mungkin karna diriku dan hatiku yang sedang berhibernasi, bulan Desember ini tampaknya tak akan jauh beda dengan bulan 'hujan' sebelumnya.

Ah... Sudahlah, entah akan jadi Desember ceria atau Desember kelabu pada akhirnya, tak usah dipusingkan saat ini, nikmati saja tiap sensasinya...

Bulan hujan yang menghangat, bulan akhir tahun yang bergegas.

Saatnya menyiapkan laporan akhir tahun... (^___*)