Kamis, 09 Desember 2010
The Chariot
Aku suka permainan ramal meramal, membaca kartu tarot ato melihat garis tangan.
Meramal adalah upaya memprediksi apa yang ada didepan, siapa dan bagaimana.
Karna hanya sebuah prediksi, ramalan tak selama benar, bahkan seringkali mengecewakan.
Dahulu kita sering memainkannya, ramal meramal. Kau ahli membaca kartu tarot, dan aku jago membaca garis tangan. Kita berlagak menjadi ahli penerawang masa depan meski tanpa bola ajaib dan jubah peramal.
Kau menyuruhku mengocok kartu sambil membayangkan wajahmu, memilih enam kartu secara acak dan menyusunnya seperti piramid. Kartu paling bawah berjumlah tiga buah adalah menggambarkan masa lalu, dua kartu diatasnya menggambarkan kita sekarang dan kartu paling ujung adalah akhir perjalanan.
Dan aku menyuruhmu membuka telapak tanganmu, merapatkannya antara kanan dan kiri, dan menyodorkan kepadaku seperti seseorang yang minta sedekah.
Tarot adalah pemaina kartu berasal dari Italia. Sekelompok kartu tersebut berjumlah 78 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib, 22 kartu disebut Arcana Mayor atau Trumb dan 56 kartu disebut Arcana Minor. 6 kartu Arcana Minor sendiri tebagi menjadi 4 jenis kartu.
Menurut tradisi Italia, jenis-jenis kartu tersebut adalah Pedang, Cawan, Tongkat, dan Koin. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari kartu As, 2-10, dan kartu-kartu royal: Jack (disebut juga Page atau Knave), Knight (Ksatria), Queen dan King. Jumlah kartu tiap kelompok adalah 14 kartu. Berbeda dengan istilah dalam Kartu Remi, Arcana Mayor lebih dikenal dengan sebutan kartu Sekop, Hati, Keriting, dan Diamond. Setiap kelompok kartu Remi memiliki 13 kartu, yaitu As, 2-10, Jack, Queen dan King. Asal muasal kartu Remi pun berkaitan dengan kartu Tarot.
Kita punya satu set kartu Tarot, tak komplit memang, hanya 22 buah kartu Arcana Mayor, jumlah kartu standar untuk permainan Tarot bagi pemula. Kartu kita bukanlah Tarot fersi Raider-Waite-Smith yang tersohot itu, kartu kita hanyalah Tarot ilustrasi, kita mendapatkannya dari Bonus pembelian majalah.
Masih ingatkah dirimu apa kata Tarot tentang kita??
Kartu tarot pertama kita adalah The Hierophant bergambar Raja Ilmu Pengetahuan, kau bilang kartu ini menggambarkan ketertarikan kita akan hal yang sama. Tuhan mempertemukan kita ditempat yang sama-sama kita sukai, tidak baru dan tidak asing, meski kita berdua tampak asing satu sama lain.
Kartu kedua adalah The Hermit. Hermit adalah pertapa yang membawa cahaya, pertapa yang baru keluar dari tempat persembunyian dan mencoba menapaki jalan baru. Kita adalah alien dari kutub yang berbeda, Kau adalah air dan aku adalah Kepiting. Kau hidup dalam alunmu sendiri, dan aku adalah cangkang. Kita mencoba melebur dan menjadi hangat, meski justru kadang membekukan.
Kartu ketiga adalah The Devil, kartu setan, kartu ini sering muncul setiap kali kita meramal tentang cinta. Devil menggambarkan sesuatu yang absurd dan tak berkesudahan. Kartu ini menggambarkan kita yang terjebak dalam lingkaran setan, terikat dan tak bisa lari. Mungkin kartu ini juga menggambarkan sebuah perlawanan yang melelahkan, entahlah aku tak pandai membacanya, kau adalah ahlinya.
Kartu keempat adalah milik The Empress, Raja Wanita. Disimbolkan dengan seorang wanita duduk disinggasananya, anggun, garis wajahnya sangat tegas dan kejam. Kartu Wanita melambangkan dua hal, kelembutan dan kekuatan. Entah siapa yang lembut dan yang kuat, aku telah mempelajarinya bersamamu, menjadi lembut dan kuat, menjadi raja atas hati wanita yang rapuh, meski ini melelahkan.
Kartu kelima milik The Moon, Bulan. Awalnya aku pikir kartu ini berarti bagus, tapi ternyata kartu ini justeru melambangkan kegelisahan, disimbolkan dengan bulan yang berkabut dan terdapat bayangan hitam disekitarnya.
Aku berharap kartu terakhir kita adalah kartu Bumi, Matahari atau Keberuntungan, ketiga kartu ini sangat positif, Bumi melambangkan banyaknya kesempatan, Matahari melambangkan energy, dan keberuntungan adalah kebahagiaan, tapi ternyata justru kartu paling ujung kita adalah The Chariot, Kereta Perang. Kereta ini ditarik oleh dua singa raksasa berwarna hitam dan putih, dikemudikan oleh seorang ksatria menghunus pedang, kartu ini berati Pilihan, pilihan yang sangat sulit. Satu kereta dihadapkan pada dua jalan, Singa Hitam dan Putih tidak pernah sejalan, kita tak bisa memilih dua-duanya, jika memilih salah satu, maka yang lain harus mati, dibunuh dengan pedang ksatria.
Meski bukan akhir yang menggembirakan, membaca Tarot adalah hal yang menyenangkan. Mencoba menduga-duga dan berprasangka, meski sering kali mengecewakan.
Saat ini aku sedang membuka kartu Tarot-ku sendiri. Tetap dengan formasi pyramid enam kartu, kartu ujung adalah akhir perjalanan.
Kali ini tak ada kartu setan, tapi yang menyedihkan ada dua “kartu jungkir balik” Kartu Tower dan The Hanged Man. dan lagi-lagi ada The Empress dan Chariot
Inilah formasi kartuku saat ini: lapis bawah: The Empress, The Tower, The Strengh,
Diatasnya ada The Hanged Man dan The Chariot
Dan kartu paling ujung adalah Justice.
Entah apa arti kartu-kartu ini, aku tak pandai membacanya, kau adalah ahlinya. Jika kita masih bertemu lagi, akan aku tanyakan padamu…..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar