Rabu, 29 Desember 2010

Tunggulah...

Aku punya banyak cerita untukmu.
Cerita tentang sepatu penjelajah dan toko permen warna warni.

Tapi nanti, tidak sekarang.
Tunggulah sebentar lagi,
biar aku tuntaskan akhir tahun yang melelahkan ini.

Aku mohon,
jangan beranjak dari tempatmu.
Sebentar lagi aku akan bercerita untukmu...

Senin, 27 Desember 2010

Sedikit Banyak

Begitu banyak cerita tapi hanya sedikit yang mampu dibagi,
atau barangkali hanya punya sedikit waktu untuk bercerita banyak.

Sedikit atau banyak hanya masalah kualitas dan kuantitas, durasi dan intensitas.
Tak peduli mana yang lebih sedikit atau banyak antara waktu dan kesempatan.
Akan aku ciptakan durasi sendiri untuk kita bercengkrama.

Aku tak butuh banyak, hanya sedikit saja.
Sedikit kesempatan.
Kesempatan untuk memeluk bulan dan bintang gemintang.

Tapi jika itupun masih dirasa berlebihan,
aku pinjam bahumu saja, sedikit lebih lama...

Kamis, 23 Desember 2010

Bulan

Tanggal berapakah ini?
Aku sedang melihat padang bulan dari balik kaca bus. Alat transportasi yang menghantar rinduku.

Mungkin sekarang tanggal 14 ato 15, aku tak hapal kalender jawa, yang aku tahu sekarang adalah hari kamis kliwon malam jumat legi, konon kata ayahku pada hari ini aku dilahirkan.

Malam ini angin terasa lebih dingin, mungkin karna kaca cendela yang terlalu lebar terbuka, atau mungkin karna kerinduanku yang semakin menggila.

Aku masih melihat bulan. Seolah dia berjalan mengikutiku.

Apakah kau juga melihatnya?

Ah nanti saja aku tanya padamu, sepertinya busku sebentar lagi berhenti, dan aku hampir sampai...

(on the bus, perjalanan pulang)

Selasa, 21 Desember 2010

Sedikit Cerita Tentang Mak Nyik




Aku memanggil ibuku dengan sebutan Mak Nyik, dalam sebuah Note aku sudah pernah menjelaskan alasan mengapa demikian.

Maknyik adalah gambaran perempuan sejati. Istri shalihah bagi suami dan ibu yang baik bagi anak-anaknya.
Meski tak lemah gemulai, dia memiliki hati yang lembut dan mudah tersentuh.

Penampilannya sangat sederhana, make-up wajibnya hanya celak, bedak tabur dan lipstik tipis. Dia cantik alami, kulitnya halus mulus tanpa lulur. rambutnya hitam dan tebal karena sering bershampoo kemiri. Dia selalu menampilkan aura cantik yang bersal dari dalam hatinya. apapun yang dia pakai pasti kelihatan cantik. aku sering minder saat jalan dengannya, karena menurutku aku jauh kalah cantik dibanding maknyikku.

Makanan favoritnya adalah pecel, suka sekali sama pisang goreng dan buah jeruk. Hobynya mengoleksi tanaman hias. Dia sangat senang jika aku pulang membawakannya sebuah bros cantik, dia akan memakainya saat arisan.

Maknyik bukan tipe orang yang pandai mengungkapkan perasaan. Dia punya cara sendiri untuk mengungkapkan sayangnya padaku, yang kadang sulit untuk kumengerti. dan akupun tidak pandai mengungkapkan betapa aku menyayanginya, karena setiap dia menasehatiku, hanya bibir manyun dan alis tempur yang kusuguhkan padanya.

Nasehatnya yang tak pernah aku lupa adalah ketika hari pertama aku masuk Sekolah Dasar (MI), dia tak pengantarkanku, tapi dua berpesan:

"Kalau kau jatuh, jangan menangis, cepatlah berdiri, dan bersihkan lukamu
kalau kau tersesat, jangan bingung, bertanyalah pada orang disekelilingmu, salah satu dari mereka pasati bisa membantumu"


Aku dan mak nyik punya waktu dua menit setiap minggu malam untuk bertukar kabar ditelpon. Kalimatnya selalu sama: "gmana kbarmu? sehat kan? Jaga adekmu baik-baik ya... "

Dua menit memang sangat singkat, kadang belum sempat aku bilang aku merindukannya, sudah sepi diujung telpon.
Tapi tak mengapa meski tak bertatap muka, kita selalu menautkan hati. Tanpa bicara, ibulah yang paling mengerti kita.

Cerita tentang seorang ibu memang selalu hebat, begitu juga ibuku, ibu anda dan ibu kita semua. Bersyukurlah kita yang masih diberi kesempatan untuk merasakan kasih sayang ibu. Meski jauh tak terlihat, meski sentuhannya tak terasa, tapi yakinlah ibu adalah orang yang paling banyak berdoa untukmu, orang pertama yang menangis saat kau terluka, yang tersenyum saat kau bahagia.

Dia adalah seutuhnya kasih sayang yang tak lekang sepanjang zaman.

Selamat hari ibu.
Terima Kasih.

Too Much Love (sebuah cerita)




Too Much Love Will Kill You...
aku suka banget lagu Queen yang satu ini,
bukan hanya karena lirinya -yang memang cocok banget denganku-
tapi memang lagu ini selalu muncul pada moment yang pas.

Pertama kali berjumpa lagu ini tahun 2004, agak sedikit telat mungkin, jika lagu ini sudah diliris Queen sejak awal tahun 1990-an (kalo salah mohon dikoreksi) (^,^)
aku mendengarnya dikamar temanku, kalo tidak salah saat itu ada kami bertiga yang sedang menyelesaikan Tulisan Ilmiah untuk diikutkan dalam sebuah lomba tingkat nasional, karena sudah dikejar deadline, mau tidak mau kita harus begadang berhari-hari agar tulisan bisa selesai tepat waktu.

selama berhari-hari dalam masa kerja keras itu salah seorang temanku diantara kami bertiga sedang dilanda patah hati yang luar biasa. semangatnya jadi hilang dan susah berkonsentrasi. Mau tidak mau sebagai sebuah tim saya dan teman yang satunya lagi mencari cara agar teman kami yang patah hati ini kembali ceria dan bersemangat. aku selalu membawakan Ice Cream coklat kesukaannya setiap kita berkumpul, bercerita lucu agar dapat mengiburnya. Tapi dasar tipe orang melankolis, semakin dihibur malah semakin minta dimanja-manja...

untuk menghiburnya aku dan temanku memutarkan lagu-lagu ceria untuknya, termasuk I Will Survive-nya Cake, tapi dia sama sekali tak bergeming, dia malah memutar lagunya Queen yang mendayu-sayu. wal hasil selama berhari-hari Queen selalu menjadi penghuni wajib winamp, dan hanya satu lagu yang ada di playlist, Queen: Too Much Love Will kill you.

Yah... apapunlah itu sebuah lagu memang bisa menjadi representasi hati. dan mungkin hatiku saat ini sedang ingin mendengarkan lagu ini. Too Much Love Will Kill You...


I'm just the pieces of the man I used to be
Too many bitter tears are raining down on me
I'm far away from home
And I've been facing this alone
For much too long
Oh, I feel like no-one ever told the truth to me
About growing up and what a struggle it would be
In my tangled state of mind
I've been looking back to find
Where I went wrong

Too much love will kill you
If you can't make up your mind
Torn between the lover
And the love you leave behind
You're headed for disaster
'Cos you never read the signs
Too much love will kill you - every time

I'm just the shadow of the man I used to be
And it seems like there's no way out of this for me
I used to bring you sunshine
Now all I ever do is bring you down
Ooh, how would it be if you were standing in my shoes
Can't you see that it's impossible to choose
No there's no making sense of it
Every way I go I'm bound to lose
Oh yes,

Too much love will kill you
Just as sure as none at all
It'll drain the power that's in you
Make you plead and scream and crawl
And the pain will make you crazy
You're the victim of your crime
Too much love will kill you - every time

Yes, too much love will kill you
It'll make your life a lie
Yes, too much love will kill you
And you won't understand why
You'd give your life, you'd sell your soul
But here it comes again
Too much love will kill you
In the end
In the end

Kamis, 16 Desember 2010

Oposisi

Ada dua sisi
kanan dan kiri
utara dan selatan
panas dan dingin
siang dan malam
pria dan wanita
sedih dan bahagia
tangis dan tawa

hidup selalu menyajikan oposisibiner
dua sisi yang selalu bersebelahan tak ada jalan ketiga
karna semua sudah terpasang dan teriring

jika hidup adalah air, aku berada pada arusku sendiri.
Jika hidup adalah angin, aku beradu pada alunku sendiri.
Jika hidup adalah pilihan, aku akan menentukan pilihanku.
Tidak kanan atau kiri
tidak siang atau malam
tidak tangis atau tawa
tidak kamu atau dia.

Tidak semuanya
atau semuanya saja
seiring mengalun...

Kamis, 09 Desember 2010

The Chariot



Aku suka permainan ramal meramal, membaca kartu tarot ato melihat garis tangan.
Meramal adalah upaya memprediksi apa yang ada didepan, siapa dan bagaimana.
Karna hanya sebuah prediksi, ramalan tak selama benar, bahkan seringkali mengecewakan.

Dahulu kita sering memainkannya, ramal meramal. Kau ahli membaca kartu tarot, dan aku jago membaca garis tangan. Kita berlagak menjadi ahli penerawang masa depan meski tanpa bola ajaib dan jubah peramal.

Kau menyuruhku mengocok kartu sambil membayangkan wajahmu, memilih enam kartu secara acak dan menyusunnya seperti piramid. Kartu paling bawah berjumlah tiga buah adalah menggambarkan masa lalu, dua kartu diatasnya menggambarkan kita sekarang dan kartu paling ujung adalah akhir perjalanan.

Dan aku menyuruhmu membuka telapak tanganmu, merapatkannya antara kanan dan kiri, dan menyodorkan kepadaku seperti seseorang yang minta sedekah.

Tarot adalah pemaina kartu berasal dari Italia. Sekelompok kartu tersebut berjumlah 78 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib, 22 kartu disebut Arcana Mayor atau Trumb dan 56 kartu disebut Arcana Minor. 6 kartu Arcana Minor sendiri tebagi menjadi 4 jenis kartu.

Menurut tradisi Italia, jenis-jenis kartu tersebut adalah Pedang, Cawan, Tongkat, dan Koin. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari kartu As, 2-10, dan kartu-kartu royal: Jack (disebut juga Page atau Knave), Knight (Ksatria), Queen dan King. Jumlah kartu tiap kelompok adalah 14 kartu. Berbeda dengan istilah dalam Kartu Remi, Arcana Mayor lebih dikenal dengan sebutan kartu Sekop, Hati, Keriting, dan Diamond. Setiap kelompok kartu Remi memiliki 13 kartu, yaitu As, 2-10, Jack, Queen dan King. Asal muasal kartu Remi pun berkaitan dengan kartu Tarot.

Kita punya satu set kartu Tarot, tak komplit memang, hanya 22 buah kartu Arcana Mayor, jumlah kartu standar untuk permainan Tarot bagi pemula. Kartu kita bukanlah Tarot fersi Raider-Waite-Smith yang tersohot itu, kartu kita hanyalah Tarot ilustrasi, kita mendapatkannya dari Bonus pembelian majalah.


Masih ingatkah dirimu apa kata Tarot tentang kita??

Kartu tarot pertama kita adalah The Hierophant bergambar Raja Ilmu Pengetahuan, kau bilang kartu ini menggambarkan ketertarikan kita akan hal yang sama. Tuhan mempertemukan kita ditempat yang sama-sama kita sukai, tidak baru dan tidak asing, meski kita berdua tampak asing satu sama lain.

Kartu kedua adalah The Hermit. Hermit adalah pertapa yang membawa cahaya, pertapa yang baru keluar dari tempat persembunyian dan mencoba menapaki jalan baru. Kita adalah alien dari kutub yang berbeda, Kau adalah air dan aku adalah Kepiting. Kau hidup dalam alunmu sendiri, dan aku adalah cangkang. Kita mencoba melebur dan menjadi hangat, meski justru kadang membekukan.

Kartu ketiga adalah The Devil, kartu setan, kartu ini sering muncul setiap kali kita meramal tentang cinta. Devil menggambarkan sesuatu yang absurd dan tak berkesudahan. Kartu ini menggambarkan kita yang terjebak dalam lingkaran setan, terikat dan tak bisa lari. Mungkin kartu ini juga menggambarkan sebuah perlawanan yang melelahkan, entahlah aku tak pandai membacanya, kau adalah ahlinya.

Kartu keempat adalah milik The Empress, Raja Wanita. Disimbolkan dengan seorang wanita duduk disinggasananya, anggun, garis wajahnya sangat tegas dan kejam. Kartu Wanita melambangkan dua hal, kelembutan dan kekuatan. Entah siapa yang lembut dan yang kuat, aku telah mempelajarinya bersamamu, menjadi lembut dan kuat, menjadi raja atas hati wanita yang rapuh, meski ini melelahkan.

Kartu kelima milik The Moon, Bulan. Awalnya aku pikir kartu ini berarti bagus, tapi ternyata kartu ini justeru melambangkan kegelisahan, disimbolkan dengan bulan yang berkabut dan terdapat bayangan hitam disekitarnya.

Aku berharap kartu terakhir kita adalah kartu Bumi, Matahari atau Keberuntungan, ketiga kartu ini sangat positif, Bumi melambangkan banyaknya kesempatan, Matahari melambangkan energy, dan keberuntungan adalah kebahagiaan, tapi ternyata justru kartu paling ujung kita adalah The Chariot, Kereta Perang. Kereta ini ditarik oleh dua singa raksasa berwarna hitam dan putih, dikemudikan oleh seorang ksatria menghunus pedang, kartu ini berati Pilihan, pilihan yang sangat sulit. Satu kereta dihadapkan pada dua jalan, Singa Hitam dan Putih tidak pernah sejalan, kita tak bisa memilih dua-duanya, jika memilih salah satu, maka yang lain harus mati, dibunuh dengan pedang ksatria.

Meski bukan akhir yang menggembirakan, membaca Tarot adalah hal yang menyenangkan. Mencoba menduga-duga dan berprasangka, meski sering kali mengecewakan.

Saat ini aku sedang membuka kartu Tarot-ku sendiri. Tetap dengan formasi pyramid enam kartu, kartu ujung adalah akhir perjalanan.

Kali ini tak ada kartu setan, tapi yang menyedihkan ada dua “kartu jungkir balik” Kartu Tower dan The Hanged Man. dan lagi-lagi ada The Empress dan Chariot

Inilah formasi kartuku saat ini: lapis bawah: The Empress, The Tower, The Strengh,
Diatasnya ada The Hanged Man dan The Chariot
Dan kartu paling ujung adalah Justice.

Entah apa arti kartu-kartu ini, aku tak pandai membacanya, kau adalah ahlinya. Jika kita masih bertemu lagi, akan aku tanyakan padamu…..

Senin, 06 Desember 2010

sapa

Hanya sekedar menyapa

Apa kabarmu disana?

Tak dijawabpun tak mengapa

Tetap teriring doa semoga dirimu baik-baik saja...

karena aku disini juga baik.

masih adakah sisa keluh kesah itu?

aku harap kau telah membuangnya

karena sesalku sudah melebur jadi abu.

Rabu, 01 Desember 2010

Bulan Akhir Tahun

Apa yang kamu rasakan saat bulan Desember??

Desember, bulang akhir tahun, bulan yang bergegas, dimana semua tampak berjalan lebih cepat. Entah apa yang ditunggu atau dikejar, bulan Desember slalu penuh dengan catatan, planing dan (lagi-lagi) ekspektasi.

Entah mungkin karna diriku dan hatiku yang sedang berhibernasi, bulan Desember ini tampaknya tak akan jauh beda dengan bulan 'hujan' sebelumnya.

Ah... Sudahlah, entah akan jadi Desember ceria atau Desember kelabu pada akhirnya, tak usah dipusingkan saat ini, nikmati saja tiap sensasinya...

Bulan hujan yang menghangat, bulan akhir tahun yang bergegas.

Saatnya menyiapkan laporan akhir tahun... (^___*)

Senin, 29 November 2010

Membaca Garis




Setia garis punya cerita, meski terlihat sama, sejatinya tiap orang memiliki garis yang berbeda, lurus, atau bercabang, mulus atau atah-patah, semua adalah gambaran kode dari tuhan,

Selalu menarik jika melihat garis cinta, garis yang menggambarkan perjalanan cinta, pertemuan atau perisahan dengan seseorang atas nama cinta dan perjodohan. Dan kita pernah mencoba mengintip rencana Tuhan lewat garis-garis tangan.

Seni membaca garis tangan atau Palmistry mungkin adalah jenis ramalan paling kuno yang pernah ada, bahkan sejak 2000 tahun sebelum masehi di India ditemukan berbagai literatur tentang palmistry. Menurut ahli Palmistry, setiap tangan memiliki garis-garis yang menggambarkan perjalanan hidup masa lalu, sekarang dan masa depan. setidaknya ada tujuh garis yang terlihat yang masing-masing mewakili garis kepribadian, kehidupan/karir, percintaan, kesehatan, keluarga, dan garis keturunan.

Aku melihat garismu, ada dua garis disana, dua garis tentang cinta. Aku telah memastikan bahwa satu garis itu adalah milikku, dan garis yang lain adalah milik orang lain, entah masa lalu atau masa depanmu. Saat itu aku berharap itu adalah garis milik seseorang dari masa lalumu dan aku adalah pemilik garis terakhir sehingga tak ada lagi garis setelahku. Tapi mungkin ramalan itu berubah sekarang, aku berharap garis itu adalah milik seseorang setelah diriku, dialah milikmu sekarang. Aku hanyalah pemilik salah satu garis dari masa lalumu.

Tapi peramal selalu sial, karena dia tak pernah bisa membaca nasibnya sendiri. Aku bisa melihat dia garismu, tapi aku tak bisa melihat garisku, sepertinya banyak sekali garis disana entah tiga atau empat, satu garis yang jelas dan terhubungn dengan garis yang lainnya. Tiga garis lain yang menyertainya adalah garis samar tapi terlihat. Aku berharap kaulah pemilik garis paling terang dalam garisku, garis penghubung dengan garis lainnya, garis masa depan dan masa lalu. Lagi-lagi aku harus menerima kenyataan bahwa sial peramal adalah tak bisa meramalkan garisnya sendiri. Entah dirimu atau bukan sang pemilik garis terang itu, entah mungkin dirimu adalah pemelik salah satu garis dari ketiga garis yang tak terlalu jelas terlihat itu. Sepertinya perjalananku masih panjang karna harus menemukan orang-orang pemilik garis garis itu.

Garis tetaplah garis, sudah ada Dia yang menggambarnya jauh sebelum kita mengenal cinta, biarlah garis akan menjadi garis tak usah lagi kita menerka-nerka siapa, apa dan bagimana, biarlah garis berbaris pada ujung pangkalnya tak kuasanya kita menyangkalnya. Dan aku mulai lelah untuk menduga-duga, mari kita nikmati saja....

Minggu, 28 November 2010

Kamu dan Aku

Kamu: masih bertahan d tempatmu yang dingin??

Aku: sepertinya masih.

Kamu: tidakkah kau ingin beranjak dari kutubmu menuju tempatku yang hangat?

Aku: sungguh aku ingin melalukannya, tapi seperti ada rantai yang mengikat kakiku dan membuatku tak bisa bergerak.

Kamu: sepertinya harus ada seseorang yang menjemputmu.

Aku: aku rasa juga begitu, karna aku sendiripun tak sanggup melalukukannya.

Kamu: bisakah aku melakukannya untukmu?

Aku: apa yang akan kamu lakukan?

Kamu: melakukan segala cara untuk membawamu pergi dari kutubmu, melepaskan rantai pengikatmu, atau menculikmu.

Aku: apa kau sadar itu sangat sulit?

Kamu: sulit bukan berarti tidak mungkin. Aku telah menyiapkan kereta kencana balon udara untuk membawamu pergi.

Aku: tak cukup hanya itu, kau harus memohon pada Tuhan agar arah mata angin berpihak padamu. Karna jika kau gagal membawaku pergi, kau akan tertahan dikutub denganku, dan membeku selamanya.

Kamu: tidak masalah, aku telah menyediakan diri untuk itu.

Aku: baiklah, aku akan mencoba sedikit bergeser.

Kamu: jadi, maukah kau kuculik?

Aku: tunggulah sebentar lagi...

Kamis, 25 November 2010

Perpustakaan Kota Malang


Salah satu tempat yang saya banggakan dari kota Malang adalah Perpustakaan. Kota Malang mempunyai perpustakaan umum yang keren dibanding daerah-daerah lain di Jawa timur, bahkan ditanah leluhur saya tak ada perpustakaan daerah. Koleksi bukunya cukup lengkap, mulai dari komik, teks book, novel terjemahan, sastra, majalah, buku-buku berbahasa asing dan berbahasa daerah juga tersedia. Tempatnya bersih, nyaman, pelayanannya juga ramah.

Bangunan perpustakaan memiliki tiga lantai, lantai pertama ada lobby, tempat penyimpanan barang pengunjung (loker), tempat baca Koran, berbagai etalase, tempat fotocopy, tempat pertunjukan dan ruang pameran. Di ruang ujung sebelah kanan ada ruangan khusus bacaan anak-anak, didalamnya berisi buku cerita bergambar, komik anak-anak dan segala macam edukasi untuk anak-anak (menurutku ruangan ini lebih tepatnya diperuntukkan bagi anak berusia dibawah 10 tahun, meski tak jarang saya juga jadi pengunjung ruang baca ini).
Ruang baca dan koleksi umum ada di lantai dua, tempat ini menjadi tempat tujuan sebagian besar pengunjung, tempat berbagai buku dari berbagai genre disusun rapi dalam rak-rak panjang. Masing-masing rak diberi nomor dan lebel sesuai jenis buku, jika anda kesulitan mencari buku yang anda inginkan, carilah terlebih dahulu dalam catalog yang dapat diakses melalui digilib yang tersedia disana. Anda juga bisa mengakses internet secara gratis (meski harus mengantri), atau anda bisa membaca laptop sendiri.
Lantai teratas bagununan ini difungsikan sebagai studio salah satu stasiun televisi swasta di Malang, Mahameru TV, entah bagaimana detail ruangannya, saya belum pernah kesana.

Siapapun anda boleh berkunjung. Bagi yang memiliki kartu anggota (KTA) tinggal menunjukkan KTA pada mesin penanda dan anda akan diijinkan masuk, namun bagi non anggota cukup mengisi buku tamu, hanya perlu mengisi nama dan status anda (mahasiswa, SD, SMP, SMA, Umum) pada kolom, yang tersedia, karna hanya formalitas tak perlu jujur untuk mengisinya . (saya sering mengisi data saya dengan nama samaran atau mencentang kolom SD sebagai status :p)

Untuk menjadi anggota perpustakaan tidak sulit, bagi anda penduduk asli Kota Malang (ber-KTP Kota Malang) cukup mendaftar di bagian pendaftaran anggota dan hanya membayar biaya administrasi Rp.5000,-, namun bagi anda penduduk luar Malang anda harus menunjukkan KTP, Kartu Keluarga, dan uang Rp.100.000,- sebagai jaminan, uang tersebut akan dikembalikan jika anda berhenti menjadi anggota. Kelebihan menjadi angota adalah bisa meminjam buku untuk dibawa pulang, sedangkan bagi yang non-anggota hanya bisa membaca buku ditempat.

Tempat ini buka setiap hari, dari senin hingga minggu, kecuali tanggal merah (hari libur Nasional) tutup. Untuk hari senin hingga jumat dibuka mulai jam 8 pagi hingga 8 malam, untuk hari sambtu buka mulai jam 8 pagi hingga jam 4 sore, jika hari minggu buka pukul 8 pagi hingga setengan empat sore. Saran saya jika tujuan anda untuk membaca (buku-buku yang serius) atau bagi anda yang suka keheningan jangan datang saat weekend karena pengunjung lebih ramai dari hari-hari biasanya. Apalagi jika hari minggu akan banyak orang tua beserta anak-anaknya yang sering bikin rebut dan anda akan susah mencari tempat duduk yang nyaman. Atau jika hari-hari biasa (week day) datanglah setelah pukul 02 siang, akan sedikit agak longgar, jangan datang pada pukul 10-12 akan sangat ramai oleh siswa-siswa sekolah yang menghabiskan waktu istirahatnya di perpus, lebih amannya datanglah setelah jam 5 atau 6 sore pasti hening dan bisa pilih tempat duduk sesuai mood, pengen selonjor, duduk dikursi empuk, dikursi besi juga bisa. Tapi bagi anda yang hanya membaca buku-buku ringan datanglah kapan saja anda mau selama perpustakaannya masih buka.

Jika anda tak bisa berlama-lama, bagi anda yang punya KTA anda dapat meminjam buku dan membawanya pulang dengan batas waktu satu minggu harus dikembalikan, dan dapat diperpanjang kembali, jika terlambat mengembalikan anda akan dikenakan denda sebesar Rp.1000,- untuk setiap hari keterlambatan. Tapi bagi anda non anggota, anda bisa menggunakan jasa fotocopy yang ada dilantai satu dengan menyerahkan SIM atau STNK kepada petugas jaga sebagai jaminan, bagaimana jika anda tidak punya SIM atau STNK? Solusinya adalah meminjam SIM atau STNK pengunung lain yang anda kenal atau minta bantuan petugas untuk dapat mengcopynya untuk anda (berdasarkan penalaman pribadi: anda harus pasang muka se-melas mungkin untuk meminta bantuan petugas jaga agar meloloskan anda dari kewajiban menyerahkan SIM atau STNK sebagai jaminan (^,^)V.

Saya termasuk pengunjung setia, meski saya tak punya KTA. Beberapa hari dalam sebulan saya sempatkan waktu untuk mengunjunginya, tak melulu untuk membaca, kadang juga untuk melihat pemutaran film, pertunjukan drama untuk anak-anak, diskusi, dan pameran seni. Yang kurang saya sukai adalah koneksi wifi-nya yang masih lemot.
Jika ada kesempatan pulang lebih awal, sepulang kerja saya menyempatkan diri untuk mengunjungi perpustakaan. Tak perlu ada tujuan jelas tentang apa yang ingin dibaca, mungkin hanya sekedar ingin membaca sekalipun selembar dua lembar. saya senang mendapati diri saya terbenam diantara rak-rak buku di perpustakaan meski yang saya baca hanya majalah Old Fashion. Di jaman serba canggih seperti sekarang ini mungkin orang tak perlu repot-repot ke perpus untuk tahu tentang suatu hal, karena teknologi informasi sedemikian cepatnya hingga kita hanya butuh satu sentuhan jari “klik” untuk tahu tentang suatu hal itu. Mungkin orang jaman sekarang akan memilih mengkoleksi e-book dari pada buku karena tak perlu sedia lemari atau rak untuk menyimpannya, tapi secanggih apapun e-book itu tak bisa mengalahkan sensasi rasa saat perlahan-lahan membuka lembar-lembar kertas (^,^).

Bacaan yang saya pilih juga sesuai mood, jika lagi suntuk, saya akan mengunjungi rak dengan tanda nomor 800 untuk membaca komik slam dunk dan berhaha hihi dengan Hanamichi Sakuragi, jika ingin cari inspirasi saya akan lari ke rak nomor 900 membaca buku sastra dan budaya kontemporer, atau jika hanya iseng, cukup baca majalah, fashion, dongeng, dan teenlit. Adapun teks book yang berhubungan dengan studi formal saya adalah urutan terakhir yang akan saya kunjugi, itupun hanya jika ada tugas mendadak yang harus disesaikan. Hehehe….

Apapun tujuannya, mengunjungi perpustakaan adalah hal yang menyenangkan, saya suka melihat orang sedang serius membaca, mengambil beberapa buku dan menumpuknya dimeja, membukanya satu-satu lalu mencatat diatas kertas atau menyalinnya dalam laptop. Saya selalu terharu melihat ibu-ibu yang sedang mengajari anaknya membaca atau membacakan dongeng untuk anaknya di ruang baca anak-anak lantai satu, bahkan saya geli melihat sepasang muda-mudi yang memilih berkencan di perpustaan, biasanya mereka bersembunyi dibalik majalah yang sama sekali tak dapat menutupi dua kepala yang sedang berhaha hihi….

Jika suatu hari anda jalan-jalan ke Malang, sempatkanlah mengunjugi tempat ini, yang lokasinya berada di Ijen Boulevard tepatnya di depan Museum Brawijaya.

Rabu, 24 November 2010

DIA ADA


Entah mimpi apa aku semalam, aku sudah tak ingat, begitu bangun mataku sudah sembab. Mungkin efek kelelahan ato memang aku menangis dalam mimpi semalam, entahlah... Yang jelas aku harus cepat membereskan wajahku yang berantakan ini dan segera mandi...


Aku memandangi sekeliling kamarku, masih sama seperti sebelum aku tinggal tidur, Mr. Leppo masih bertengger diatas meja, separoh bodynya tertutup tumpukan kertas yang belum sempat aku rapikan semalam. Disebelah lepo ada sesuatu yang membuat mata malasku jadi binar, kotak Marshmallow hijau itu masih ada.


Segera aku mengambil kotak permen itu, aku buka, dan aku lihat isinya masih sama, marshmallow warna warni, kaca pembesar dan sebuah catatan aneh. Aku keluarkan semua isinya, aku hitung jumlah permennya ada 30 buah, ah tidak, pasti 31 karna kemaren sudah aku makan satu.


Aku masih penasaran dengan benda ini, dari mana datangnya, siapa pengirimnya dan untuk siapa.

Ah... Lagi-lagi ini masih terlalu pagi untuk berteka teki. Toh tak ada yang mencari benda ini, dan aku telah memakannya satu kemaren pagi, marshmallow kuning.


Aku ingat dicatatan itu tertulis, "kau hanya boleh memakannya satu dipagi hari"
mungkin ini semacam petunjuk bahwa aku diijinkan memakannya lagi pagi ini...


Hmmm baiklah, aku akan mengambil satu, kali ini berwarna hijau sama seperti kotaknya. Perlahan-lahan dengan penuh khidmad aku buka bungkusnya, tapi kali ini ada yang berbeda, seperti ada tulisan kecil diujung sebelah kanan bungkusnya, aku mencoba membacanya, tapi tak bisa, mungkin karna tulisannya terlalu kecil sehingga tak mampu terbaca oleh si mata empat. Ahirnya mengambil kaca pembesar d dalam kotak, dan yah... Aku bisa membacanya. Akhirnya aku mengerti apa gunanya kaca pembesar ini, tak lain untuk membaca pesan yang ada disetiap bungkus marshmallow.


"YANG ADA SELALU ADA DAN SANGAT DEKAT DENGANMU"


aih... Lagi-lagi pesan aneh, dan ini masih terlalu pagi untuk berteka teki...

Aku lahap saja permen kenyal ini, warnanya hijau, rasanya lembut dan segar, menyenangkan...

Wah, tak terasa sudah jam berapa sekarang, aku harus segera mandi....

Selasa, 23 November 2010

Sekotak Marshmallow


Pastilah ada orang yang sangat iseng menaruh sekotak permen Marshmallow ini di depan jendela kamarku...

Saat terbangun dan membuka jendela tiba-tiba terdengar suara "klotak..." ada sebuah benda jatuh karna terdorong daun jendela yg terbuka. Buru-buru aku menghampirinya, mungkin semalam aku lupa menaruh sesuatu disana.

Aku tak mendapati apapun, kecuali sebuah kotak hajau polos, diatasnya tertulis
"INI UNTUKMU, SELAMAT MENIKMATI RASA"
tak ada nama pengirim dan nama tujuan.
berbagai tanya menyelinap diotakku, milik siapakah ini?
Aku bertanya pada seisi rumah kos tempatku tinggal, mungkin salah satu diantara mereka ada yang berulang tahun, dan mungkin sang pemberi kado salah alamat...

Sudah kutanyai satu persatu penghuni rumah kos ini, tapi tak ada satupun yang mengaku, dan tak ada juga yang melihat ada seseorang yang meletakannya di depan jendela kamarku, aneh...

Dikertas itu hanya tertulis INI UNTUKMU apakah ini memang untukku? Lantas siapakah orang yang sangat iseng memberiku hadiah permen sepagi ini? Bukankah hari ulang tahunku sudah lewat? Dan aku juga sedang tak punya kekasih yang akan rela melalukan hal gila semacam ini untuk mencuri perhatianku...

Ah... Sudahlah, ini masih terlalu pagi untuk bermain teka teki. Mungkin ini memang benar untukku, dari seseorang yang ingin menyenangkan hatiku...

Terdorong rasa penasaran yang akut, akhirnya aku putuskan untuk membuka kotak hijau ini setelah mandi. Ternyata isinya adalah permen Marshmallow berwarna warni, ada kuning, biru, orange, pink, putih, hampir semua warna ada disitu. Tak hanya ada Marshmallow dikotak hijau itu, ada juga sebuah kaca pembesar dan sebuah catatan.

Entah apa fungsi kaca pembesar ini, aku memang gadis bermata empat, tapi aku rasa aku masih cukup sehat untuk membaca sekalipun dalam gelap ^,^

Dalam catatan itu juga tak tertulis siapa pengirim permen, disana tertulis pesan:
"kau hanya boleh makan 1 Marshmallow setiap pagi,
marshmallow ini tak kan habis kau makan,
tapi jika tak melewatkan 1 marshmallowmu di pagi hari kau boleh memakannya saat menjelang tidur,
ada setiap rasa dalam setiap marshmallow,
semoga harimu menyenangkan..."
sebuah pesan yang lucu menurutku.
Rupanya ada orang iseng yang ingin bermain-main denganku, baiklah...

Pagi ini aku mengambil Marshmallow pertamaku. Perlahan aku buka bungkusnya, berwarna kuning. Dengan penuh khidmad aku lumat permen kenyal itu, tiba-tiba aku teringat ibuku...

"SELAMAT MENIKMATI RASA"

To be continued

Jumat, 19 November 2010

Pagi

Apa yang kamu rasakan dipagi hari?

Aku suka sekali waktu pagi,
seolah sejenak waktu melambat, dan memulai ritmenya kembali...

Aku selalu takjub saat membuka mata, mendapati jantungku masih berdetak,
menatapi langit-langit kamar dan beraba-raba semua yg ada disekelilingku. Mendapati diriku yg belum sepenuhnya sadar...

Aku suka sekali pagi hari,
aku suka menatap diriku dalam cermin, melihat wajah dan rambut yang masih berantakan belum tersentuh air. Tak perduli mataku sembab karna tangis semalam, tak peduli muka berminyak atau cemong karna terlalu malas membershkan sisa make up.
Aku merasa itulah wajah tercantikku sepanjang masa. Sangat narsis memang, tapi aku merasa cantik saat bangun tidur... =D

Aku suka sekali pagi hari,
saat semua kembali dimulai, saat waktu akan bergerak cepat, saat matahari mulai bersinar, saat suara mulai bising, saat hati mulai kembali diuji...

Atas nama Tuhan yang menciptakan pagi, syukur kami atas setiap hembusan nafas, atas setiap kesempatan, dan kupasrahkan hati untuk mengawali hari...

Selamat pagi...
Semoga harimu menyenangkan...

Kamis, 18 November 2010

Ganti Nama


Hanyalah keisengan setelah makan permen kenyal berwarna kuning bertabur gula, katanya sih namanya Marshmallow...
bentuknya kenyal, rasa jeruk warnanya kuning bertabut gula, tampilannya jadi mirip kristal bertabur diatas bantal...
tak ada alasan khusus untuk mengganti nama blog ini, hanya mungkin karena aku suka permen kenyal ini...
hehehe....

Belajar dari Ibrahim


Memperingati Hari Raya Iedul Adha, tak hanya bersinggungan dengan hewan kurban dan Ibadah Haji, tapi dalam pada itu ada makna besar dibalik adanya peringatan Iedul Adha, yakni belajar dari perjalanan panjang Nabi Ibrahim As.

Perjalanan Ibrahim untuk menemukan Tuhan tidaklah mudah, dia harus melalui perjalanan panjang dan proses rohaniah yang berliku-liku. Dia tidak tahu apa dan bagaimana Tuhan itu. Keingintahuannya akan sosok Tuhan berawal dari kegelisahannya atas dirinya sendiri. seperti sebuah pertanyaan filsafati “siapakah diriku dan darimanakah diriku berasal? “

Ibrahim menyadari bahwa dirinya adalah sebuah mahluk yang berada disebuah tempat bernama dunia, sebuah tempat dan ruang dimana terdapat makhluk-makhluk lain selain dirinya yang tak mungkin ada dengan sendirinya. Dibalik semua keajaiban itu tentu ada suatu Dzat yang maha super ajaib sehingga bisa menciptakan jagat raya semacam ini. Dari sinilah Ibrahim memuai dialog dengan dirinya sendiri dan alam akan siapakah Tuhan itu, Apa dan Bagaimana Dia.

Nampaknya Tuhan tidak ingin hamba istimewanya ini mendapatkan keagungan secara instant, Tuhan membiarkan Ibrahim gelisah dalam pencariannya, memberikan ruang luas semesta sebagai laboratorim tempat menguji hipotesis-hipotesis Ibrahim tentang Tuhan hingga dia dapat menemukan sendiri jawabannya.

Ibrahim sempat berprasangka bahwa Matahari itu adalah Tuhan, karena menjadi sumber energy terbesar alam dan bersinar setiap hari, tapi kemudian dia merevisi pendapatnya itu karena Matahari tak selalu bersinar, adakalanya dia terbenam, dan dia sadar bahwa Tuhan tidak mungkin timbul dan tenggelam.

Kala malam tiba muncullah bulan dan bintang gemintang yang indah dilangit, Ibrahim kembali berhipotesis bahwa Bulan adalah Tuhan karena dapat menerangi gelapnya malam, tapi lagi-lagi dia meralat sendiri pendapatnya itu, karena Bulanpun tak selamanya menerangi malam, ada kalanya dia berubah bentuk, dan menghilang, dan sudah barang tentu –seharusnya- Tuhan tak berubah bentuk, berkurang, ataupun bertambah, Tuhan adalah Absolut.

Dari hipotesis-hipotesis itu sampailah Ibrahim pada kesimpulan bahwa Matahari, Bulan dan bintang gemintang bukanlah Tuhan, ada suatu Dzat Yang Maha Agung dibalik semuanya. Mereka (Matahari, Bulan, dan Bintang gemintang) bahkan seluruh jagat raya ini hanyalah sebuah mahluk kecil yang dibuat oleh Dzat Yang Maha Agung, Sang Pencipta. Sang Pencipta itulah yang kemudian juga mengatur “rutinitas” Matahari, Bulan dan bintang gemintang dalam sebuah system raksasa semesta, Dia adalah Dzat yang Menentukan Hukum Alam atas KehendakNya sendiri.
Tak diragukan lagi, Ibrahim meyakini Dzat yang Maha Pencipta itulah yang disebut Tuhan.

Tidak hanya sampai disitu, Pasca Ibrahim menemukan Tuhan, dia masih harus terus berproses memantapkan keyakinan itu, karena memang sejatinya Tuhan itu tak berbentuk wujud seperti makhluk, tapi Dia adalah sebuah ada yang keberadaannya karena sifatnya yang “Maha Ada” (Sifat pertama Ketuhanan : Wujud).

Sebuah keyakinan pasti mempunyai konsekuensi, yaitu perjuangan atas apa yang diyakini. Ibrahim-pun rela dibakar hidup-hidup dalam api yang menyala karena mempertahankan keyakinan atas Tuhannya, dan pada akhirnya Tuhan telah merubah api itu menjadi dingin dan Ibrahim selamat dari amukan api.
Perjalanan untuk mempertahankan keyakinan tak akan pernah mudah. Suatu ketika Tuhan menguji ketaatan Ibrahim dengan menurunkan perintah untuk menyembelih putra yang dicintainya (Nabi Ismail) sebagai kurban. Keraguan muncul dihati Ibrahim. Ismail adalah putra yang selama berpuluh-puluh tahun dinantikannya, putra yang sangat dicintainya, dan tiba-tiba Tuhan -yang diyakininya secara penuh- memerintahkan dirinya untuk menyembelih putranya itu. Namun Ibrahim tak lantas goyah dalam godaan, diapun berdialog dengan putranya (Ismail) tentang perintah Tuhan itu, dan diluar dugaan Ibrahim, Ismail justru memperteguh keyakinan Ayahandanya untuk melaksanakan perintah Tuhan seberat apapun itu.

Tuhan memang maha kuasa dan maha berkehendak. Tuhan menyelamatkan Ismail dari –tragedi- penyembelihan itu dan mengutus Malaikat Jibril untuk menggantikannya dengan seekor kambing. Tuhan telah menyelamatkan Ibrahim sebagaimana Dia juga telah menyelamatkannya dari kobaran api. Ibrahim tak pernah menyerah pada keragu-raguan atas apa yang yakininya, dan menjalankan apapun perintah Tuhannya, seberat apapun itu. Peristiwa penyembelihan Ismail inilah yang menjadi cikal bakal perayaan Hari Raya Iedul Adha. Penyembelihan hewan kurban adalah semata symbol ketaatan Manusia atas Tuhannya.

Dari proses yang panjang itu, tak heran jika Nabi Ibrahim As. menjapat gelar Bapaknya Para Nabi (Abul Anbiyaa’)

Manusia Istimewa tidak hanya ada karena dilahirkan tapi karena proses yang dijalaninya hingga menjadi Manusia yang Istimewa. Ada dua pelajaran besar yang dapat diambil dari perjalanan Nabi Ibrahim As. yang diperingati saat Iedul Adha, yaitu tentang Keteguhan Hati dalam menjalani proses kehidupan dan Keikhlasan dalam menerima segala konsekuensi atas setiap proses itu.

Semoga kita menjadi Manusia yang bisa belajar dan mengamalkan ajaran Nabi Ibrahim As. menjadi pribadi yang teguh dalam berusaha dan ikhlas dalam berdoa, amin….

Selamat Hari Raya Iedul Adha, 10 Dzulhijjah 1431 Hijriyah.

Molly van Oranje (R.I.P)


Molly sakit, sejak dua hari yang lalu dia lemas tak berdaya, wajahnya pucat siripnya bergerak lemah tak mengembang. Betapa sedihnya aku saat menyadari tak ada yang bisa aku lakukan, karena sepertinya dokter hewan untuk Molly tidak tersedia… (kenapa demikian? Aku juga tak tahu? ^,^).

Selasa pagi hari aku telah menemukan Molly mengapung kaku ditempatnya, entah kapan tepatnya dia menghembuskan nafas terakhirnya, saat aku menemukannya dia sudah mengapung bersama makanan yang aku berikan sejak kemaren masih utuh.

Banyak spekulasi tentang kematian Molly ini, ada yang bilang dia tak tahan air dingin, ada yang bilang dia kurang makan, ada juga yang bilang dia mati karena kesepian. Yah… Molly adalah salah satu dari 6 ikan peliharaan yang ada di kosan kami, teman-teman Molly sudah mati lebih dulu, Cipang dan Bonex mati karena tak pernah dikasih makan sama pemiliknya, Mas Budi ‘terpaksa’ mati karena ikut masuk kedalam selokan waktu pemiliknya membersihkan tempat tinggalnya, Bouncil tak betah hidup karena dicuekin majikannya, Macir mati tanpa alasan yang jelas, dan tinggallah Molly sendiri yang bertahan lama hingga 4 bulan, meski akhirnya mati jugalah dia menyusul teman-temannya. Apapun alasan kematiannya, aku sangat berduka untuknya.
Memelihara ikan ternyata tidak semudah bayanganku. Awalnya aku kira hanya cukup mengganti air, memberinya makan dan membersihkan kolam kecilnya dua kali seminggu dia akan baik-baik saja sebagaimana “petunjuk pemeliharaan” yang tertulis dalam bungkus makanan Molly, tapi ternyata ada factor lain diluar langkah standard itu yakni jodoh.

Dan sepertinya aku tidak berjodoh dengan hewan peliharaan, May Chan hanya berumur 2 minggu dibawah asuhanku dan kini Molly hewan yang sangat sederhana untuk dipeliharapun tak tahan hidup bersamaku, hehehehe…..

Maafkan aku Molly, kadang aku terlambat memberimu makan dan mengganti airmu, aku hanya menyapamu saat akan berangkat kerja dan menengokmu kembali menjelang tidur, itupun jika diriku tidak lupa. Selamat tinggal Molly, semoga kau tenang disana……

Sabtu, 13 November 2010

Hangat


Sepertinya perubahan iklim itu nyata....
cuaca dan musim tak bisa lagi ditebak,
bulan-bulan yang bisa panas tak lagi panas, dan bulan hujan tak lagi basah...
Petani mulai resah tak yakin kapan bisa mulai menanam, pelaut gelisah tak lagi bisa meramalkan angin untuk melaut.

Biasanya bulan Nopember selalu hujan sampai bulan akhir tahun, tapi kali ini Nopember menghangat dan memanas. Awal-awal bulan Nopember hujan turun deras disertai angin kencang, memasuki tanggal 10 cuaca mulai cerah dan memanas, tak lagi hujan. Panas kali inipun terasa kurang nyaman, karena angin bertiup kencang menerbangkan partikel-partikel debu yang gampang membuat orang masuk angin dan sakit flu.
Puskesmas mulai ramai dikunjungi pasien sejak tanggal belasan, sepertinya tubuh manusia ini tak lagi bisa bertahan melawan cuaca...

Siang terasa lebih lama dari sebelumnya, mungkin saat ini matahari sedang berada pada posisi terdekat dengan matahari, panas dan menyengat. Aku tak suka hujan, aku juga tak bisa tahan kepanasan, (yah... itulah sifat manusia yang pilih enak-enaknya saja) ^,^

Tapi aku suka, Pertengahan Bulan Nopember ini semua menghangat.....

Kamis, 11 November 2010

Dua Menit

Cukup dua menit untuk kita menautkan rasa,
tak perlu durasi panjang untuk kita bicara, cukup dua menit saja.

Dua menit yang membuat hatiku hangat,
Dua menit yang membuatku merasa tak pernah sendiri,
Begitu banyak cinta dan doa dalam dua menit itu.

Dua menit setiap Minggu malam menjelang tidur,
jika kau melewatkan dua menit itu, aku akan menagih dua menitmu esok paginya.

Dua menit yang bisa mengerem rinduku akan pulang, meski tak jarang justru menjadi pelumas yang membuat rinduku semakin menggila.

Cukup dua menit untuk kita saling bertukar kabar,
cukup dua menit untuk aku mengatakan aku baik-baik saja saat jauh darimu, dan aku merindukanmu.

Cukup dua menit untuk menunjukan betapa kau menyayangiku, dan akupun menyayangimu.
Cukup dua menit saja untuk mengatakan aku mencintaimu Mama...

Maafkan aku mama, masih harus aku simpan rindu ini rapat-rapat,
ulat masih menjadi kepompong, belum bersayap cantik kupu-kupu dan tak bisa pulang.

Sisakan dua menitmu untuk mengecup keningku malam ini....

Minggu, 07 November 2010

Data Lawas

Aku menemukan diriku diam terpaku diantara tumpukan buku dan layar laptop yang menyala dengan malas. Sudah berjam-jam terdiam disini tanpa ada satu kalimatpun yang berhasil aku tulis.

Buku-buku itu tampak jengah dengan diriku yang sedari tadi hanya membolak balik lembarannya, dibaca lalu menumpuknya kembali, dibuka lagi lalu ditumpuk lagi, entah apa yang sebenarnya aku cari.
Tuan Leppo juga nampaknya kesal dengan ulahku yang sedari tadi hanya membuka explorer dan Microsoft word yang masih kosong, tuts-tuts keyboardnya juga tampak tak sabar menunggu sentuhan tarian jemariku diatasnya, seolah mereke semua berkata: “ayolah.. sudah terlalu lama kau melamun, cepat tulislah sesuatu sebelum tengah malam…..”

Malam ini masih hujan, sedari tadi siang belum juga reda. Udara dingin hujan bulan November turut membekukan semua ide dikepalaku. Aku membuka data-data lawasku berharap ada sesuatu disana yang dapat mencairkan kebekuan ini.

Data lawasku cukup banyak ada sekitar 4 giga byte, terdiri dari beberapa folder yang aku namai sesuai dengan masanya. Ada satu folder yang khusus menyimpan tulisan-tulisan yang aku buat sejak duduk di semester 1 jaman kuliah dulu, aku menamainya Blue Print, berharap ini menjadi sebuah cetak biru masa depanku yang aku rangkai dengan semangat.

Genre tulisannya bermacam-macam dan kebanyakan adalah tulisan ilmiyah yang pernah aku buat untuk lomba dan tulisan di majalah kampus, beberapa tulisan juga hasil keroyokan bersama teman-temanku. Kembali aku membacanya dan tersadar bahwa betapa aku dulu sempat menjadi seorang penulis ‘cukup keren’ dan ‘teoris’ yang senang bermain-main dengan teori, meskipun idenya sangat sederhana tapi tulisanku cukup berisi. Aku jarang mati gaya seperti saat ini, karena mungkin dulu aku dikelilingi ‘makhluk-makhluk aneh’ dan ‘teman-teman gila’ yang tak pernah kehabisan ide.

Hhmmmm…. Nampaknya aku harus merefleksi diri, dan ini adalah sebuah refleksi yang membutuhkan suatu aksi dengan segera. Sepertinya aku mulai sadar apa yang terjadi padaku, ada yang kurang dengan semua ini, tulisanku terasa kering. Aku tak hanya butuh buku-buku ini, tak hanya butuh on-line non stop untuk update info, aku butuh lebih dari itu, aku butuh pikiran-pikiran segar orang lain yang bisa mengisi pikiran dan otakku yang sedang kemarau ini… Aku butuh teman DISKUSI. Dan kini saatnya mengumpulkan teman-teman gila yang tersisa, semoga mereka tak sedang sibuk bercinta…. (^_^)


#Leppo = nama laptopku, dia berjenis kelamin laki-laki karena tampilannya yang maskulin…

Sabtu, 06 November 2010

Satu Jam Saja

Jangan berakhir
Aku tak ingin berakhir
Satu jam saja
Ku ingin diam berdua
Mengenang yg pernah ada
Jangan berakhir
Karna esok tak kan lagi
Satu jam saja
Hingga ku rasa bahagia mengakhiri segalanya
Tapi kini tak mungkin lagi
Katamu semua sudah tak berarti
Satu jam saja
Itupun tak mungkin
Tak mungkin lagi
Jangan berakhir
Ku ingin sebentar lagi
Satu jam saja
Izinkan aku merasa rasa itu pernah ada.


*maaf, terpaksa harus bergaya melankolis saat menyanyikan lagu ini (^,^)

Jumat, 05 November 2010

Tak Merindukanmu


Jika kau tanya padaku apakah aku merindukanmu saat ini, maka jawabannya adalah tidak, jika kau tanya apakah aku merasa kehilanganmu, jawabannya juga tidak, lalu jika kau masih bertanya lagi apakah aku telah membencimu, jawabannya juga pasti tidak. Lantas apa?


Aku memang tak akan pernah bisa melupakanmu, aku harus terlahir kembali dan bereinkarnasi untuk bisa tak lagi mengenalmu. Aku telah menguncimu rapat-rapat dalam peti momori yang kuncinya sudah aku tanam kedalam bumi dan akan larut bersama air hujan lalu terbenam kedasar laut, meski aku tahu ini adalah hal sia-sia karena sejatinya aku tak perlu kata kunci untuk membuka memori tentangmu dan kembali merindukanmu.

Tapi kau tak perlu khawatir, karna aku tak berminat untuk menjadi melankolis karenamu, aku tetap sanguine dengan caraku sendiri, menjadi Joker diantara tumpukan kartu Hati, Skop, Kriting dan Wajik, akupun telah membayar lunas semua konsekwensi atas namamu, that’s all.


Aku tak ingin berandai-andai waktu akan kembali, aku juga tak kan merengek pada waktu agar mau membawa kita kembali, cukuplah satu waktu untuk satu cinta dan biarlah semua akan indah pada waktunya. Aku tak merindukanmu kali ini, tapi jika kelak aku merindukanmu kembali, aku tak akan kirimkan pesan lagi untukmu, karna aku hanya perlu pejamkan mata, menyalakan radar dan seketika itu aku sudah tahu kabarmu, kau pun tak perlu kirimkan pesan padaku karena aku sudah tahu dimana aku akan menemukanmu, di dalam buku warna biru dan kotak warna hijauku.

Jika ada yang aku rindukan saat ini, itu tak lain adalah diriku sendiri yang sempat terlempar, terasing dan terpisah dari “Aku”, karena lelahnya diriku mencintaimu.


Aku hanya sebatangkara angin yang terluka oleh bekas sayatan rindu,
tapi mungkin aku hanya merindukan diriku sendiri
yang kebetulan denting-dentingnya terdengar dari kamu.
Maka, hanya daun yang menguning dan rapuhnya reranting
yang akan jatuh bergugur ke tanah yang kering di musim hujan,
aku! Akulah itu!.
(Taken from: ADZ)

Gara-Gara Lombroso


Tak biasanya sepanjang perjalanan aku tegang, aku terus menggenggam tasku erat-erat dan menjaga jarak dengan orang yang duduk disebelahku, inilah konsekwensi naik angkutan umum, siapapun bisa duduk disebelahku. Yang membuatku tegang kali ini adalah bapak yang duduk disebelahku, dengan garis muka yang kuat, kumis tebal, kaca mata hitam plus jaket kulit hitam dan berwajah sangar. Aku jadi teringat kisah-kisah dongeng sinetron bahwa orang yang perpenampilan seperti itu pastilah berperan sebagai antagonis, penjahat dan criminal…


Aih… mungkin juga ini adalah pengaruh teori kakek Lomboro yang masih melekat kuat dalam pikiranku. Lombroso seorang psikolog yang lahir di Verona itu pernah bilang bahwa seorang penjahat dapat dilihat dari penelitian bagian-bagian badan dengan pengukuran Anthropometris, atau dengan kata lain penjahat itu bisa dilihat dari ciri-ciri fisiknya. Menurutnya penjahat itu adalah orang yang kupingnya lebar, hidungnya pesek, matanya tajam, berahang lebar, berkulit gelap dan lain-lain. Lombroso juga mengatakan bahwa ada manusia-manusia tertentu yang terlahir sebagai penjahat (born to crime).

Pendapatnya ini didasarkan pada penelitian –isengnya- yang telah bertahun-tahun mengukur tengkorak para penjahat yang sudah meninggal disebuah penjara. Alhasil dia menyimpulkan bahwa penjahat-penjahat itu punya ciri fisik yang sama. Pendapat ini tentu mendapat tentangan keras dari kriminolog lain seperti Parsons, Mabel Elliot dan Sutherland, meraka berpendapat bahwa penjahat tidak hanya dapat dilihat dari fisiknya dan kejahatan bukanlah factor genetis melainkan karena kegagalan proses social.


Aku sedikit setuju bahwa ada sebagian orang yang born to crime (ini hanya semata jalan hidup yang sudah ditakdirkan dari Tuhan) tapi saya tidak setuju jika kejahatan hanya dapat diidentifikasi dari ciri-ciri fisik, karena sudah banyak terbukti tak selamanya orang yang berwajah asimetris (versi Lombroso) itu adalah penjahat, dan saat inipun banyak penjahat yang berwajah malaikat. Menurutku tak ada korelasi yang cukup signifikan antara unsure inner dan outer, keduanya adalah dimensi yang berbeda.


Ah… mari kita tinggalkan teori-teori aneh itu, biarlah mereka berteori karena setiap teori pasti menghasilkan suatu thesis dan antithesis. Yang jelas, meski ditentang mati-matian oleh para ilmuwan dan tak masuk akal, toh teori Lombroso ini masih melekat kuat pada imajinasi kita. Dalam film-film atau sinetron, karakter penjahat selalu digambarkan dengan seseorang yang berwajah dingin dan menakutkan, meski tak jarang juga ada penjahat ganteng seperti mas Leonardo Decaprio dalam film catch me if you can.
Seperti itupun diriku saat ini yang sudah terlanjur terekonstruksi pikir oleh teori kakek Lombroso itu –meski sadar bahwa tak selamanya benar- tetap saja masih negative thinking sama bapak yang duduk disebelahku ini, padahal dia sama sekali bukan penjahat, karena saat melihat gelagatku yang aneh dia membuka kaca mata hitamnya lalu dengan seulas senyum dia bertanya kepadaku…”mau turun dimana mbak???” hehehehe…..

Let's Write...


Ini hanyalah catatan kecil yang mungkin bisa membantu teman-teman yang sedang kesulitan dalam menyusun Tesis atau Tugas Akhir-nya, ini hanyalah sekedar berbagi pengalaman saya dan teman-teman lain yang –kebetulan- sudah lebih dahulu menyelesaikan Tugas Akhir akademik, berikut ini adalah tips and trik menulis Tesis atau Tugas Akhir yang bisa saya bagikan:


1.Temukan Masalah (find the problem not the title)
Saat memulai tulisan berangkatkan hari sebuah permasalah, issue yang akan diangkat. Selama ini kita sering kali terjebak dengan judul, padahal judul itu akan ditemukan dengan sendirinya setelah kita temukan permasalahannya. Ibarat sebuah masakan, sebelum kita memasak tentu kita harus menemukan bahan pokok yang akan kita masak, barulah setelah semua selesai dimasak kita bisa tentukan apa nama masakan itu.
Menemukan isu hukum memang tidak mudah, kita harus membedakan mana yang termasuk isu hukum atau bukan. Suatu permasalah dapat dikategorikan dalam permasalahan hukum dan mengandung isu hukum adalah apabila permasalahan itu dapat dianalisis melalui teori-teori hukum yang ada.

Sedikit tips dari saya, cara untuk membedakan isu hukum dengan non hukum ialah kaitkan langsung dengan teori hukum yang sederhana misalnya kepastian hukujm, tujuan hukum, kekaburan atau kekosongan hukum, keadilan, sinkronisasi/konsistensi dan lain-lain, jika permasalahan itu termasuk dalam ruang lingkup beberapa teori tadi, maka itulah isu hukum.


2.Temukan Kata Kuncinya (Find the key word)
Kata kunci sangat penting untuk menjaga konsistensi dan ritme tulisan, kata kunci ini harus berkesinambungan sehingga apa yang kita tulis menjadi suatu cerita yang utuh tersusun dan sistematis. Ingat pelajaran Bahasa Indonesia sewaktu Sekolah Dasar dulu bahwa dalam setiap paragraph mengandung satu kalimat pokok (kalimat inti), kalimat ini yang menjadi focus dari kalimat-kalimat lainnya dalam satu paragraph.
Kelemahan kita adalah kita sering tak focus dan tak terarah dalam menulis, kebanyakan dari kita lebih suka ‘mengobral kata’ dan kurang memperhatikan apa yang menjadi inti pokok cerita dalam sebuah paragraph, walhasil tulisan kita menjadi panjang tapi tak berkesinambungan. Sedikit trik dari saya, tak perlu membuat kalimat yang panjang dalam satu paragraph, asalkan sudah menemukan kata kunci dari tulisan itu, maka lima - enam baris dalam satu paragraph sudah cukup.


3.Buatlah Kerangka Pikir
Sama halnya dengan menulis sebuah cerita, menulis karya ilmiah juga membutuhkan Sekenario utuh atas apa yang kita tulis. Sekenario tergabung dalam beberapa angel dan alur yang dirangkai hingga menjadi satu cerita utuh. Kita –penulis- adalah yang pihak yang berkuasa dalam menentukan alur cerita tulisan, tapi konsekuensi dapi penulis karya ilmiah adalah konsistensi bahasan dari awal hingga akhir, meski tak harus berakhir dengan happy ending (sama dengan hipotesis awal) asal konsistensi terjaga sesuai pola pikir sekenario awal, maka tak akan susah mempertahankan argumentasi ilmiyah kita.

Trik dari saya, untuk memudahkan menyusun kerangka pikir, buatlah diagram atau bagan alur yang menggambarkan keseluruhan bahasan dalam tulisan, mulailah dari asas-asas hukum umum kemudian diturunkan pada tataran teori hukum hingga menyentuh permasalahan, semua bagian terkait hingga menjadi bagian yang utuh.


4.Be a smart Cheater
Refensi adalah bagian penting dari sebuah karya ilmiah. Kita tidak dapat begitu saja menggunakan argument kita sebagai bahan hukum karena kita bukanlah ilmuwan pertama yang menulis tentang suatu hal itu, maka dari sinilah kutip-mengutip pendapat orang lain baik dari buku maupun media lain sangat penting dilakukan. Refensi memudahkan kita untuk mencari landasan teori yang telah ditemukan oleh para ilmuwan terdahulu.
Kelemahan kita adalah kita suka sekali mengutip pendapat orang, melelan mentah-mentah pendapat orang lain itu sekalipun itu tak ada hubungannya dengan apa yang kita tulis.

Ada bebrapa hal yang harus diperhatikan dalam mengutip atau menggunakan pendapat orang lain dalam tulisan kita: pertama, buatlah footnote atau end note atas setiap kutipan yang kita ambil, tulis nama orang dan dari mana kita mengutipnya; kedua, memahami apa yang kita kutip, karena tidak selalu apa yang kita kutip ternyata relevan dengan apa yang kita tulis; ketiga, tidak menggunakan banyak kutipan, mengutip adalah hal yang wajar tapi juga harus memperhatrikan proporsi tulisan, jangan sampai tulisan kita hanyalah salinan atau jiplakan dari berbagai sumber.
Trik dari saya, agar lebih aman dan terhindar dari praktek plagiasi, memahami maksud pendapat orang yang kita kutip dan tulislah kutipan dengan bahasa kita sendiri, menggunakan kutipan tidak langsung akan kelihatan lebih cantik.


5.Banyak Membaca
Membaca bukan hanya berfungsi sebagai penambah wawasan atau pengetahuan tetapi juga dapat menambah kosa kata. Untuk penulis pemula –seperti halnya saya- dengan banyak membaca –apapun itu- kita bisa mengetahui berbagai style tulisan yang dapat kita aplikasikan dalam tulisan kita. Ibarat orang yang baru belajar memasak, banyak membaca berarti banyak mencoba rasa, jika kita sudah banyak referensi tentang rasa, maka tak akan canggung lagi meracik bumbu.

Sebagaimana yang pernah saya tulis dalan “Note” sebelumnya, bahwa menulis membutuhkan keberanian, memang tidak mudah untuk mengawalinya, tapi jika tak diawali maka semua menjadi tak mungkin. Tak ada aturan baku dan kaku dalam menulis -kecuali hanya tata urutan dan letaknya aja yang sudah ditentukan-, menulis hanyalah masalah cita rasa dan selera, just write up your mind…….

Saya bukanlah penulis handal, karena saya juga masih belajar, dan mari bersama-sama kita belajar menulis…..

Minggu, 31 Oktober 2010

November Rain


Aku selalu menambahkan kata ‘Rain’ (hujan) setelah kata November dalam buku catatanku, saat kalender didalamnya mulai memasuki bulan November. Pada bulan ini hujan selalu turun hingga pergantian tahun. Hujan dibulan November memang sudah biasa dan kali ini pun akan tampak biasa karena memang sepanjang tahun turun hujan, tak ada kemarau tahun ini, kotaku basah dan dingin sepanjang tahun.
Aku tak ingin bulan ini hanya berlalu begitu saja, menjadi bulan kesebelas dalam urutan kalender masehi dimana biasanya turun hujan, bulan sebelum bulan terakhir dalam siklus satu tahun, bulan yang biasa-biasa saja. Aku ingin mendobrak mitosku sendiri bahwa bulan November adalah bulan ‘membeku’ dimana semua terasa berjalan sangat lamban dan akan berganti sangat cepat saat menginjak bulan akhir tahun. Aku tetap menjaga ekspektasi atas diriku sendiri, meski kadang tak seluruhnya harus membumi, tapi paling tidak mengawali bulan hujan ini dengan pembersihan diri dan berharap semua akan berjalan baik dan kembali hangat meski dalam hujan.

Mari Berteori….


Dalam banyak literatur dijelaskan bahwa teori (yang berasal dari kata: thea) selalu menggunakan bangunan berfikir yang tersusun sistematis, logis (rasional), empiris (kenyataan), juga simbolis dalam menjelaskan suatu fenomena.

Teori sebagai buah pikir manusia tentu tidak datang begitu saja, penemuan atas sebuah teori disandarkan pada suatu hasil penelitian dan pengujian secara berulang-ulang hingga menghasilkan sebuah hipotesis dan beranak menjadi sebuah teori.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai teori yang dikontraskan dengan praktik yang ada, atau teori dengan fakta. Teori tidak selamanya selalu sama dengan fakta yang terjadi pada kenyataannya, atau das sollen dengan das seinnya tidak sama, bertentangan, teori seolah menjadi entitas yang berbeda dengan faktanya. Maka tidak heran jika kini banyak penelitian –penelitian hukum khususnya- yang mencoba untuk menguji kebenaran teori dengan fakta.

Dalam lapangan ilmu social yang sangat dinamis pengujian atas sebuah teori adalah keniscayaan. Teori-teori yang sudah ada sebelumnya belum tentu dapat diterapkan kembali dalam perkembangan interaksi antar manusia yang semakin komleks, dan untuk itu kemudian munculah teori-teori baru yang mementahkan teori-teori lama. Dan disinilah pengunaan dan pemilihan teori dalam sebuah penelitian menjadi sangat penting.

Menurut Graham C. Kinloch teori adalah suatu proposisi yang berfungsi untuk menjelaskan suatu fenomena atau gejala, apabila terdapat teori sosial maka teori tersebut akan menjelaskan gejala-gejala sosial, apabila terdapat teori hukum, maka teori hukum adalah merupakan proposisi yang menjelaskan fenomena atau gejala hukum.
Penggunakan suatu teori sangat penting dalam penelitian karena teori berfungsi membantu mengkompilasi pengetahuan yang akan diteliti. Teori berfungsi sebagai guidence dalam arti panduan untuk menyeleksi informasi yang tidak diperlukan dan tidak relevan dapat dikesampingkan. Teori menjadi point of depature atau titik berangkat frame work/kerangka kerja karya ilmiah dan sekaligus mengontrol kemungkinan bias dalam melakukan pengamatan dan/atau interpretasi.

Namun demikian, sebagaimanapun hebatnya teori itu, tetap hanyalah sebuah teori yang penuh unsur relatifitas, so, jangan takut berteori, baik menggunakan teori orang lain atau kita dapat menciptakan teori versi kita sendiri….
Mari berteori…..

Sabtu, 30 Oktober 2010

The Position and Authority of Supervisory Council of Notary in The State Institutional System of Indonesia.

SUMMARY

Notaries are public officials who run some of the authority of the state to provide services to society in field of civil particularly related to the creation of authentic deeds. Notary authority is further described in section 15 of Act No. 30 of 2004 (Pasal 15 Undang-undang no. 30 Tahun 2004 UU Jabatan Notaris (UUJN)) about Notary Position, that the authority of a notary is to create authentic deed of all acts, agreements and provisions that are required by legislation or desired by the parties concerned to be expressed in an authentic deed, guarantee the creation date of the deed, save the deed, give grosse, copy and quote deed, as long as the creation of the deeds that are not also assigned or excluded to other officials or other persons specified by law.

Formulation of Section 15 of Act No. 30 of 2004 indicates that the notary as a public official has a very broad authority in the creation of authentic deeds. Although it is very broad, it does not mean unlimited, notary authority is limited to that deeds are desired by the parties willing to make and are not also be assigned or excluded to other officials or other persons specified by law. Therefore, to supervise or control the performance of notary in providing services to the community we need a system of monitoring the performance of notary.
SimakBaca secara fonetik

SimakBaca secara fonetikSimakThe monitoring of the performance of notary is authorized by the Minister as set in Section 67 Article 1 Act No. 30 of 2004 about Notary Position (Pasal 67 Ayat 1 UUJN). To perform such supervisory duties, the Minister formed the Supervisory Council which is empowered to control the performance of notary in carrying out his position and his behavior in accordance with statutory regulations.

Authority to conduct supervision of notary attributively is on the Minister of Justice and Human Rights. Based on Section 67 Article (1) UUJN, there has been delegation of authority from the Minister to the Supervisory Council so that the supervisory authority of the notary who originally owned by the Ministry with a delegation then transferred to a body called the Supervisory Council.
According Indroharto, delegation is a transfer of an existing authority by the Office of State Administration, which has obtained a attributive government authority, to another Office of the State Administration.
The position of the Minister as an entity or the State Administrative Officer who conducted the affairs according to statutory regulations brings consequences for the position of Supervisory Council, that the Supervisory Council also incorporated as a body or the State Administrative Officer. Therefore, the Notary Supervisory Council act on behalf of its own in making decisions relating to the supervision and guidance to the Notary.

Supervisory Council authority regulation in UUJN still generated a lot of problems; one of them is overlapping authority of the Notary Supervisory Council and Notary Honor Council. Overlap of this authority can cause problems or even dissatisfaction with the decision issued by the Notary Supervisory Council. To avoid the occurrence of abuse or mistakes made by the Notary Supervisory Council, it is necessary to conduct legal protection both in preventive and repressive way.
Preventive measures can be done by applying a more rigorous self-assessment within the body of the Supervisory Council itself, so that decisions taken are in accordance with laws and regulations. Repressive measure can be done by submitting a remedy against the decision of the Supervisory Council. Remedies may take the form of administrative effort and a lawsuit against the State Administrative Court. Notary or other parties (law enforcement officers and notary service users / clients) who objected on the decision of Supervisory Council may file a legal action as long as these parties feel their interests are directly affected by the decision of the Supervisory Council.

Pengagum Rahasia

Tak perlu bertemu untuk saling mengerti,
Tak perlu sering bertatap muka untuk saling memahami, cukup hanya ada satu tautan untuk kita, maka kita bisa saling berbagi, bicara dari hari kehati dan melukiskan mimpi

Aku melihatmu pertama kali didalam sebuah inbox berpassword milik seorang teman, dia menyimpanmu dalam folder khusus yang sepertinya sangat pribadi, tanpa ijin aku telah membukanya dan aku menemukanmu disana, tertulis dua buah kata disana tapi aku tahu itu bukan nama seseorang, dari cara penyimpanannya yang sangat hati-hati, aku tahu dirimu bukanlah “penghuni” inbox biasa.

Ah… mari kita lupakan sejenak nostalgila yang benar-benar membuatku gila itu, karena tak terlalu penting lagi untuk diingat-ingat, dan toh pada akhirnya kita tertaut dalam sebuah jejaring social, jejaring kecil diantara berjuta jejaring ajaib milik Tuhan.

Aku memang tak mengenalmu, tapi aku merasa kita sangat dekat –sangat dekat untuk ukuran jaringan yang hanya terhubung dengan satu tautan-
Kau mengidentifikasikan dirimu sebagai penulis yang melankolis, penulis yang selalu sendiri berdiri ditepi angan-angannya, penulis yang ingin menjadi peribiru.

Aku tak mengenalmu tapi aku menyukaimu, menyukaimu tulisanmu, menikmati setiap detail ceritamu dan aku mulai menjadi pengagum rahasiamu. Aku betah berlama-lama singgah di Teras-mu hanya untuk sekedar membaca tulisanmu, karena dari sana aku merasa kau sangat mengenalku, aku pasti GR saat aku merasa kau telah menuliskan sebuah cerita untukku, tapi biarlah aku GR seperti itu, karena aku sangat menikmatinya. Aku menyukai cerita yang kau tulis, karena kau juga melihat diriku disana, disampingmu, melukiskan kisah yang sama.

kelak jika espektasimu terwujud dalam sebuah cerita utuh yang terangkai dalam lembar-lembar kertas, aku pastikan aku adalah pembaca setiamu, akulah penggemarmu, yang memintamu untuk menandatangani lembar pertama dari ceritamu....

Aku menikmatimu dengan caraku,
Jangan berhenti menulis, berceritalah untukku, dan akupun akan bercerita untukmu.

Minggu, 17 Oktober 2010

Untitle

Ada gerak dalam setiap diam,

Ada mimpi dalam setiap jaga,

Ada doa dalam setiap asa,

Berhenti saat tak bisa lagi berlari,

Menunggu saat tak bisa lagi mengejar,

Aku tak bisa mengintip rencana Tuhan,

Tapi Tuhan adalah maha tahu, meski menunggu...

Sabtu, 09 Oktober 2010

"Keinginan"



Seorang teman bertanya kepadaku tentang hal yang paling aku inginkan dalam hidupku saat ini, dia terlihat kecewa karena aku mengawali jawabanku dengan kata "mungkin". Memang tidak ada sesuatu yang pasti dalam hidup ini semuanya serba mungkin, tapi jika menyebutkan kata mungkin untuk hal yang paling diinginkan berarti aku tak benar-benar menginginkannya, dengan kata lain aku tak punya keinginan, aku tak punya tujuan bahkan mimpi (benar-benar parah dan payah!)

Aku sedikit kehilangan kepercayaan diriku dalam merumuskan apa yang aku inginkan, aku tak lagi biasa membuat daftar keinginan, mengurutkannya satu-persatu dari kategori What I want the most, hingga rencana kapan-kapan, tapi daftar kali ini kacau, mungkin juga karena terkalu banyak hal yang aku inginkan. keinginkan adalah sebuah angan-angan yang melayang tak terbatas, tak berujung dan tak membumi, hanya sebuah ekpektasi. Tapi orang yang tak punya keinginan sama dengan mati, mati gaya, mati inspirasi, bahkan dapat mematikan hati.

Jika kau menginginkan sesuatu dengan sungguh-sungguh seluruh jagat raya akan membantumu, begitu kata al-Kemist, Man Jadda wa Jadda (barang siapa yang bersungguh-sungguh untuk mewujudkan keinginannya, maka keinginan ini akan terkabul) begitu sabda Rasul Muhammad. Tapi bagaimana jika aku sendiripun tidak tau apa yang benar-benar aku inginkan saat ini?

Keinginan bukan hanya sekedar motifasi, keinginan itu sendiri adalah titik di ujung jalan yang ingin kau berlari kesana, arah yang bisa menunjukkan bahagiamu.
Seperti dalam cerita Pirates of Carebean, Captain Jack Sparrow memiliki kompas keinginan, kompas itu dapat menunjukkan arah diamana kau dapat menemukan/mewujudkan keinginanmu, dan kompas itu dapat digunakan dan dapat menunjukkan arah jika kamu benar-benar tahu apa yang kamu inginkan.

Pada suatu ketika Captain Jack Sparrow harus menghadapi kenyataan bahwa dia harus berhadapan dengan hal yang paling ditakutinya yaitu bertemu kembali dengan Navy Jhones Captain kapal Flying Dutchman, Monster Gurita yang tak bisa mati karena telah mengunci jantungnya dalam peti rahasia. Rasa takut yang sangat menyebabkan Jack Sparrow kehilangan kepercayaan diri dan tak bisa lagi menentukan apa yang paling dia inginkan, dan kompas ajaib itupun tak berfungsi.

Sayangnya aku tak punya kompas itu, dan mungkin kompas itu tak akan berfungsi bagiku, karena saat ini aku masih belum bisa merumuskan apa yang paling aku inginkan.
Aku teringat kata Nenekku dalam obrolan di suatu sore, beliau berkata dalam keinginan yang sungguh-sungguh terdapat suatu konsekuensi yang harus ditanggung yaitu keteguhan hati dan kesiapan mental untuk mewujudkannya, tak hanya cukup memohon dengan sangat kepada Tuhan, tapi sekeras apa usahamu untuk mewujdukan hal yang paling kau inginkan. Pertama yang harus kau lakukan adalah membuang rasa takutmu dan selalu berbaik sangka pada rencana Tuhan.

Aku telah melihat keseluruh penjuru mata angin semua ada harapan atas segala keinginan disana, tapi jalan ini masih licin dan berkabut, aku harus menata diri dan mempersiapkan bekal perjalanan untuk menghadapi segala kemunginan.

Menuliskan "Terima Kasih"


Aku suka bagian ini, bagian yang selalu aku simpan dalam hati dan melukiskannya dalam angan-angan, aku tak boleh menuliskannya sampai bagian yang lain terselesaikan, meski aku sangat ingin. Akhirnya setelah berbulan-bulan, aku merampungkan bagian-bagian inti dari tulisanku, dan kini saatnya menuliskan terima kasih…

Aku selalu menunggu saat ini, saat menuliskan kata terima kasih “Thanks To…”
Aku bahkan telah menuliskannya dalam benakku jauh sebelum aku menemukan judul tulisanku, aku telah menyimpanya dalam hati dan melukiskannya dalam angan-angan. Tak terbayang senanganya perasaannku saat tiba pada bagian ini, perasaan menggebu-ngebu bagai aktris hollywood yang menyampaikan “Thanks to- nya diatas panggung Piala Ozcar karena mendapat piala untuk kategori aktris terbaik, mungkin begitulah perasaanku saat menuliskan rasa terima kasih ini, aku menghayati setiap bagiannya dan dalam kata perkata terkandung sebuah kerendahan hati yang amat sangat.

Ucapan terima kasih bukanlah sekedar keharusan atau pelengkap tulisan, tapi inilah bentuk pengakuan terhadap diri yang tak kan pernah mampu melakukan segalanya sendiri, sebuah pengakuan bahwa ada Dzat yang maha kuasa pemilik keajaiban dan pemilik segala kemungkinan, maka pada bagian terima kasih ini dengan penuh rasa Syukur kepada Tuhan pemilik 99 sifat yang agung, kepada rasul Muhammad dan para maialkat yang selalu membentangkan sayapnya bagi para pencari ilmu aku berterima kasih kepada manusia-manusia keren yang telah menemani perjalananku sampai pada titik ini.

kepada abi (H. Abu Tazid Noer) yang telah mengajarkanku keteguhan hati, Nyik (Hj. Siti Maryam) yang mengajariku tentang ketulusan, Nenekku (Hj. Farhanah) yang memberiku contoh tentang keikhlasan, Mama Wiji yang mengajariku kesabaran, adekku Achmad Fawaid yang selalu lucu, laskar pelangiku (usamah, ubay, uday, ryan, azis, rahman) kalian adalah sumber inspirasi, three idiots (Fais, Affan dan Tomi) bercita-citalah yang tinggi dan mari mewujudkannya, buat seluruh keluargaku dimanapaun kalian berada, tante-tante dan Om-Omku yang budiman, kakak-kakak dan adek-adekku yang tersayang, aku selalu merasa menjadi manusia paling beruntung karena memiliki kalian semua, terima kasih atas segala support dan samudera doanya yang tak pernah kering….

Kepada kakak AFB aku sangat berterima kasih padamu atas semuanya, tidak mudah bukan berarti tidak mungkin, kau telah menununjukkan banyak warna dalam hidup, I owe so much to you
Kepada semua guru, teman, dan kepada semua orang, siapapun dan dimanapun, baik dalam dunia nyata maupun maya, baik pernah berjumpa atau tidak, yang telah bersedia memberikan doa terbaiknya untukku, semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu.

Dan akhirnya tulisan terima kasih ini adalah sebuah persembahan, karena akupun tidak bisa memberikan apa-apa padamu selain ucapan terima kasih…..

Minggu, 29 Agustus 2010

"RUMAH"


Rumah,
aku suka sekali kata ini, suatu tempat yang menjanjikan masa depan,
bukan hanya sekedar sebuah bangunan, tapi dimana semua mimpi itu berasal dan akan terwujud didalamnya....
aku telah lama meninggalkan rumah, mungkin sejak aku baru menginjak usia 12 tahun,
rasanya telah lama sekali....
aku ingin sekali pulang, menikmati rumah yang belum pernah -benar-benar- aku tempati, tapi sepertinya masih ada rantai yang mengikatku disini, ditempat nun jauh dari rumahku...
aku rindu sekali.

selalu banyak alasan untuk selalu merindukannya. Rumahku bukanlah rumah besar di kawasan elite, dengan perabotan komplit dan beranda yang indah,
rumahku sangat nyaman dengan banyak tanaman hijau disekelilingnya, sangat hangat dengan banyak cinta didalamnya.
aku merindukan teras belakang rumahku, dimana ayahku sering mengajakku melihat bintang dan menceritakan padaku kisah-kisah konyol petualangan Abu Nawas dengan Raja Harun Al-Rasyid, dimana ibuku sering menceritakan mimpi-mimpi hari tuanya padaku...
aku rindu sekali.

Ayahku benar-benar telah mewujudkan rumahnya sebagai surganya, tempatnya bercengkrama dengan istri yang dicintainya -ibuku-, dunia ini sangat indah bagaikan surga jika berada dirumah, begitu katanya...
ibuku pernah bilang padaku suatu saat aku pasti akan punya rumahku sendiri dan akupun akan menjadi rumah bagi seseorang,

tapi kau tau kawan:
Sejauh apapun kakimu melangkah, jalan apapun yang kamu pilih, semoga tetap ingat jalan pulang.....


(aku tulis saat merindukan rumah)

Rabu, 25 Agustus 2010

"PESAN"

Aku tak bisa lagi kirimkan pesan padamu...

Angin tak bisa menyampaikannya.
Cuaca tak menentu akhir-akhir ini,
hujan turun terus smalaman...

Aku ingin mengirimkan pesan padamu,
sebuah pesan rahasia,
hanya Tuhan, aku dan kau yang boleh tahu...


Z J T L
D Q H M
C T J Z
M L T /

Rabu, 18 Agustus 2010

Mendekatkan yang Jauh dan Menjauhkan yang Dekat


Beberapa waktu yang lalu aku jalan-jalan dengan temanku, seorang teman lama. Selayaknya seorang teman yang sudah lama tidak bertemu pastilah banyak cerita yang ingin dibagi, dan aku punya banyak stok cerita yang akan aku bagi dengannya. Tapi ternyata jauh panggang dari api, pertemuan yang aku harapkan akan menggebu-gebu berubah menjadi hambar gara-gara ponsel canggih itu.

Awalnya semua berjalan dengan lancar, tapi lama-lama ponsel canggih itu menggangguku. Seperti biasa aku bercerita dengan menggebu-gebu kepadanya tentang ini dan itu, tapi dia malah sibuk asik sendiri ber ’pesan-pesan’ ria lewat ponsel canggih itu, -tidak seperti biasanya- dia hanya sesekali menimpali ceritaku dengan jawaban singkat, lalu dia kembali lagi dengan ponsel canggihnya. Dia selalu melakukannya, saat berjalan, saat menyetir, saat bicara, bahkan saat makan (asal kau tau kawan dia selalu makan menggunakan sendok, meskipun makanan yang dia makan tidak selalu memungkinkan dimakan dengan bantuan sendok), yah alasannya pastilah tidak mau mengotori tanggannya dan itu akan menghambat dia ber’pesan-pesan’ ria lewat ponsel canggihnya itu.

Aku geram sekali pada temanku ini, sesekali aku memintanya untuk menghentikan aktifitas dengan ponselnya, tapi dia berdalih, katanya ini dalam rangka melatih otak tengahnya atau istilah keren-nya ”multy tasking”, begitulah kira-kita...
Kalo aku tidak ingat betapa mahalnya harga ponsel itu, aku sudah mengambil ponsel canggih itu dan melemparkannya kejendela atau membantingnya hingga hancur berantakan, atau menceburkannya dalam gelas minumanku agar tanda pesan itu tidak lagi berbunyi dan temanku ini bisa mendengarkan ceritaku dengan saksama......
Tapi, memang bukan hak-ku untuk menghujatnya, karena mungkin dia sedang ber’pesan-pesan’ ria dengan kekasihnya atau teman-temannya yang lain. Tapi sungguh tidak mengenakkan berada disamping orang yang menganggapmu tidak ada.... (menyebalkan sekali...)

Sejujurnya aku tidak menyukai kebiasaan temanku ini, karena mungkin sedikit banyak pengaruh doktrin ayahku. Ayahku pernah bilang, jangan melakukan hal lain selagi makan (misalnya berbicara, telp atau sms), perhatikan lawan bicaramu saat berbicara karena itu berarti menghormatinya, lakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh hingga selesai, baru melakukan hal lainnya, begitulah pesan beliau.

Kadang teknologi yang canggih (di era multy tasking) ini sering merubah manusia menjadi orang yang individualis dan anti-sosial hingga menjadi dholim kepada orang lain, mungkin benar jika ada orang yang menyatakan bahwa ”Teknologi saat ini dapat Mendekatkan yang Jauh dan Menjauhkan yang Dekat”

KITA, Menikmati Cinta di Dalam Gelas Dibawah Padang Bulan (Part II)


Aku punya kesan khusus pada cerita dalam dwilogi Padang Bulan, membacanya aku seolah bercermin pada ceritaku sendiri, aku seolah menemukan kata-kata yang dapat mewakili perasaanku. Semacam aku bisa merasakan bagaimana gilanya jatuh cinta itu, bagaimana menyakitkannya cemburu itu, dan bagimana sedihnya perpisahan itu. Aku seolah menjadi Ikal, Aling, Maryamah bahkan Detektif M. Nur sekaligus, sungguh sangat mengesankan. Bagaikan menikmati cinta di dalam gelas di bawah padang bulan pada bulan Juni.....

Dan inilah kita.....

Hal paling sinting yang mungkin dilakukan umat manusia di muka bumi ini sebagian besar berasal-muasal dari cinta (Padang Bulan, h. 77). Aku sangat setuju dengan ungkapan ini, mengapa demikian, karena aku –kita- juga pernah merasakannya. Bagaimana gilanya kita saat jatuh cinta, bagaimana relanya kita begadang demi cinta, bagaimana dirimu menempuh perjalanan jauh –yang mungkin mustahil- hanya karena rindu padaku, bagaimana bodohnya aku mengejar kereta –yang tak mungkin berhenti- hanya karena ingin melihatmu, yah cinta memang membuat orang setengah sinting, tapi itulah cinta, selalu seru.....

Adakalanya menyerahkan diri pada godaan dan memelihara rahasia menjadi bagian dari indahnya menjalani hidup ini (Padang Bulan, h. 29). Cinta adalah godaan yang indah yang Tuhan telah ciptakan sejak Tuhan menciptakan Hawa. Setiap orang pasti juga punya rahasia yang ia simpan dalam peti hatinya -bahkan telah dia buang kunci peti itu- dan hanya Tuhan yang boleh tahu. Hidup ini pun penuh dengan rahasia, itulah sebabnya mengapa hidup ini terasa sangat istimewa..... Demikian juga pecinta pasti punya rahasia, dan rahasia kita biarlah tetap menjadi rahasia yang tidak akan pernah menjadi cerita, kelak jika bertemu kembali, kita akan saling melempar senyum dan memastikan bahwa rahasia akan tetap menjadi rahasia sampai kapanpun.

Karena teristimewa untuk cinta, waktu menjelma menjadi jerat. Semakin cinta melakat, semakin kuat cinta menjerat. Jika cinta yang lama itu menukik, jerat itu mencekik. (Padang Bulan, h.84). waktu adalah hal yang tidak mungkin kembali atau diputar ulang, tidak bisa dipercepat maupun diperlambat, waktu memiliki ritmenya sendiri. Jika kau terlalu menghamba pada cinta, waktumu hanya akan terbuang demi cinta, dan kau akan tercekik karena cinta itu... too much love will kill you -kira-kira begitu kata Queen-

Cemburu adalah perasaan paling aneh yang pernah diberikan Tuhan kepada Manusia (Padang Bulan, h127). Dan inilah bagian yang tidak mengenakkan dalam menjalani cinta, cemburu. Cemburu bisa terasa sangat manis tapi lebih sering menyakitkan, aku pernah didera rasa mual dan pusing berkepanjangan disertai mimpi buruk saat cemburu, sungguh aku bersepakat dengan Ikal dalam hal ini. Tapi kau tau kawan, inilah menariknya cinta, kita dapat merasakan semua rasa, rasa teraneh sekalipun.... (aku sangat menikmatinya...)

Love walks on two feet just like a human being
It stands up on tiptoes of insanity and misery (Padang Bulan, h. 223)
Hal-hal yang berbau cinta atau apapun yang berhubungan dengan cinta pastilah melibatkan dua perasaan ini, kegilaan dan juga penderitaan, insanity dan misery. Saat menikmati indahnya cinta bersiaplah jika suatu saat kau akan menderita karenya. Tapi tak mengapa karena waktu akan dapat menghapus setiap luka -Time Heals Every Wound- (Padang Bulan, h. 119)

Setiap pertemuan pasti ada alasannya, setiap kita bertemu seseorang pasti Tuhan mempunyai alasan mengapa kita dipertemukan. Demikianpun kita, bertemu, bersama, lalu berpisah, pasti Tuhan punya alasan bagus untuk itu.
Aku pernah berniat mengirimimu sebuah pesan singkat lewat ponselku –pada suatu hari nan jauh sebelum Novel Padang Bulan terbit-, bunyinya begini: “mencoba untuk ikhlas-seikhlasnya, karena tidak ada satu lembar daunpun jatuh tanpa sepengetahuan Tuhan”, aku tidak tahu mengapa aku urung mengirimkannya kepadamu, entahlah…. Tapi pesan itu hingga saat ini masih ada di kotak ‘pesan tersimpan’ dalam ponselku....

Jangan tanya bagaimana ending cerita kita, karena bagaimanapun itu pastilah tetap indah, sekalipun cinta tak lagi menyapa yakinlah bahwa semuanya tetap indah, dan biarlah seperti itu....
Tuhan telah menciptakan manusia dengan hati dan pikiran yang boleh punya jalan masing-masing, penghormatan seharusnya tidak membutuhkan pengertian (Padang Bulan, h. 237). Dan memang kita telah terpisah –bahkan mungkin jauh- sebelum kita berpisah karena alasan yang mungkin hanya Tuhan yang tahu.

Aku teringat pada puisi seorang teman lama, pada bait terakhir 1000 sajaknya dia menuliskan:
Jika suatu saat ada seorang datang bertanya kepadamu, maka katakanlah: segala yang berserah jiwa pada selain dusta adalah cinta......

KITA, Menikmati Cinta di Dalam Gelas Dibawah Padang Bulan


Aku selalu menyukai Novel karangan Andrea Hirata, sudah ku baca tetralogi Laskar Pelangi hingga tamat, dan yang terbaru dwilogi Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas, khusus dwilogi ini, aku punya khusus terhadap ceritanya –nanti akan aku ceritakan padamu alasannya-. Masih sama dengan novel-novel sebelumnya, bahasa penyampaian Andrea Hirata selalu unik dan menarik, penuh energi, siapapun yang membacanya pasti menikmatinya, atau mungkin bahkan sambil menangis tertawa....

Novel pertama dalam Dwilogi Padang Bulan (Padang Bulan) bercerita tentang bagaimana Ikal masih mengejar cinta Aling, karena dia sudah menyerahkan cintanya kepada Gadis Tionghoa itu, dia rela meninggalkan rumah, bersitegang dengan sang Ayah demi cinta Aling. Perjalanan mengitari separuh belahan bumi demi Aling, akhirnya harus berhadapan dengan kondisi dimana kadang memang cinta susah dimengerti dan bagaimana rasa cemburu itu sangat menyiksa, sehingga menjerumuskan manusia –seperti Ikal- kepada hal-hal bodoh. Namun memang apapun itu, cinta selalu indah untuk dibuat cerita.

Novel kedua (Cinta di Dalam Gelas), novel ini lebih banyak menggambarkan tentang kebudayaan orang Melayu, Andrea menggambarkannya dengan sempurna lewat seorang Paman dan warung kopinya. Bagi orang melayu kopi adalah sebuah cinta di dalam gelas, sehingga rasa kopi dalam gelas itu dapat menyesuaikan dengan kondisi hati –cinta- sang peminumnya.

Tak kalah menarik juga, dalam Novel kedua ini, terdapat cerita tentang keteguhan hati seorang Perempuan dalam menjalani takdirnya dan tidak pernah takut untuk menentang ketidakmungkinan dengan belajar, sampai akhirnya dia berhasil menaklukan hatinya sendiri dan menegakkan martabatnya di medan pertarungan catur tujuh belas agustusan. Dalam novel kedua ini juga banyak cinta, cinta seumur hidup syalimah kepada zamzami, cinta penuh pengorbanan Maryamah kepada keluarganya, cinta yang tak tersampaikan Maryamah kepada Ilham, cinta terpaksa Maryamah kepada Matarom, cinta tak masuk akal Ikal pada Yamuna atau Diterktif M Nur pada Jose Rizal, dan cinta-cinta Perempuan-perempuan perkasa lainnya, sungguh inspiratif.

Novel ini dapat dibaca siapa saja, tapi akan lebih berkesan jika pembacanya adalah orang yang pernah mengenal cinta, setidaknya pernah merasakan indahnya jatuh cinta, cemburu karena cinta, patah hati karena cinta atau perasaan apapun itulah yang disebabkan oleh hal yang namanya cinta. Karena bahasa cinta hanya bisa dimengerti oleh orang yang punya cinta...

Cerita dalam novel ini sangat seru dari awal hingga akhir, melibatkan banyak tokoh unik dengan karakter yang kuat. Tak perlu dipikirkan ending ceritanya, yang jelas novel ini banyak menyiman pesan moral sekaligus dapat dijadikan pemicu semangat.