Minggu, 26 Juni 2011

Reuni

Reuni berasal dari kata re (kembali) dan union (menjadi satu), reuni berarti kembali menjadi satu. Umumnya reuni diadakan untuk mempertemukan kembali orang-orang yang telah lama tidak bertemu yang dulunya pernah hidup dalam suatu kelompok atau komunitas yang sama. Bisa juga reuni digunakan sebagai moment bertemu dengan orang-orang dimasa lalu untuk mengenang kembali masa-masa lalu, mencoba mengumpulkan kembali kepingan kenangan yang terlupa, momentum mengenang kembali romantisme sejarah.

Biasanya reuni diadakan pada periode waktu tertentu, bisa setahun sekali, saat hari raya, saat ulang tahun sekolah dan seterusnya.

Karena reuni menjadi ajang pertemuan banyak hal yang terjadi saat reuni. Bertemu, bersalaman, saling bertukar kabar, makan-makan, mengobrol, bergosip bla bla bla adalah agenda wajib saat reuni. Kadang bisa sangat seru, tapi tak jarang juga membosankan, tergantung adakah bahan menarik yang jadi trading topiknya atau siapakah yang ingin ditemui saat reuni.

Menurutku yang terpenting saat reuni adalah persiapan mental dan nyali. bersiap untuk bertemu dengan orang yang tak ingin ditemui (seperti: mantan pacar yang masih diharapkan tetapi tidak mungkin), menjawab pertanyaan yang tidak ingin dijawab (misalnya: kerja dimana sekarang? (bagi yang belum bekerja), kapan menikah? (bagi yang masih jomblo), atau mendengar kabar yang tidak ingin didengar (misalnya: mendengar mantan pacar yang ternyata sudah menikah lebih dulu) and so on...

Seiring kecanggihan teknologi dan merebaknya jejaring sosial lewat dunia maya, reuni tak lagi hanya dapat dinikmati setiap tahun atau pada waktu-waktu tertentu, tiap detik adalah ajang reuni di group BB, Fesbuk, Twiter and so on. Tak perlu menunggu setahun untuk tahu kabar terbaru teman, cukup masuk ke group update status, buka forum chat, atau lihat profil. Info apapun bisa langsung dapat di share, tweet dan secara serta merta dapat di coment atau retweet. Nampaknya teknologi sudah benar-benar bisa melipat jarak, menjadi jembatan dan benang penghubung yang tak kasat mata.

How ever, aku lebih suka pertemuan. Bertemu secara langsung, bertatap mata, berjabat tangan dan berpelukan. Bisa merasakan dan mengekspresikan betapa senanganya aku bertemu denganmu, betapa rindunya aku ingin memelukmu, betapa inginnya aku mendengar ceritamu sambil menatap matamu yang berbinar-binar saat bercerita lucu, mendengar celotehmu atau melihat dahimu berkerut saat kau mengomentari penampilanku yang telah banyak berubah dan kitapun saling terbahak. Tentunya hal-hal semacam itu tidak dapat terpuaskan dengan hanya berkomen di fesbuk, menyelipkan tanda smile atau deretan kata “ha” yang panjang, bahkan dengan obrolan berjam-jam di ujung telpon sekalipun.

Maaf kawan kali ini aku absen, karena satu dan lain hal aku tidak bisa ber-reuni. Semoga ditahun depan aku masih punya nyali untuk bertemu kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar