Makkah Madinah, dua kota ini adalah kota tujuan ibadah ummat Islam. Makkah adalah kota dimana Ka'bah berdiri, episentrum peradaban islam, arah kiblat pemersatu arah shalat. Sedangkan madinah adalah tempat rasul berhijrah, tempat islam berkembang pesat dan tempat rasul menghabiskan sisa hidupnya.
Jika makkah punya masjidil haram (ka'bah), madinah punya masjid Nabawi, masjid tempat peristirahatan terakhir Rasulullah SAW. Tentang keistimewaannya, tidak perlu diragukan lagi. siapapun yang shalat si Masjid Nabawi baginya 10.000 pahala, jika shalat di Masjidil Haram baginya 100.000 pahala.
Meskipun kedua tempat tersebut istimewa, tapi keduanya memiliki karakteristik berbeda. Kota Madinah lebih indah, lebih nyaman, dan tertib berbeda dengan Makkah yang crauded, selayaknya kota-kota besar. Karakter penduduknya juga berbeda, penduduk Madinah lebih santun dibanding orang Makkah yang cenderung 'kasar'. Hal ini mingkin juga dipengaruhi faktor sejarah keduanya yang berbeda. Dahulunya penduduk Makkah adalah kaum Quraish, kaum yang terkenal bengal, sedangkan penduduk Madinah (dahulu Yasrib) terdiri dari beberapa suku yang hidup berdampingan, Bani Aus dan Khazraj serta tiga suku Yahudi yaitu Bani Qoinuqo', Bani Quraidhah dan Bani Nadhir.
Perbedaan itu yang saya rasakan saat mengunjungi kedua kota tersebut dalam rangka ibadah umroh. Saya berangkat dari Jakarta naik Saudi Arabia Airlines langsung menuju Madinah, tidak seperti kebanyakan umroh lain yang turun d jeddah baru pergi ke Madinah. Dengan pertimbangan akan menghemat waktu perjalanan dari Jeddah ke Madinah yang menghabiskan waktu sekitar 7 jam. Singkatnya perjalanan ibadah umroh saya berawal dari Madinah Al-Munawwarah.
Setiba saya di Madinah saya langsung jatuh cinta dengan kota ini, betah rasanya berlama-lama tak ingin pulang ;)). Kegiatan selama di Madinah adalah berziarah (berkunjung) ke tempat-tempat bersejarah, sholat di Masjid Quba (masjid pertama yang didirkan Rasulullah SAW), masjid Qiblatain dan mengunjungi kebun kurma, tentu yang utama adalah memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi, berdoa di Raudhah dan Makam Rasulullah.
Jatah tinggal di Madinah hanya 3 malam 4 hari, perjalanan dilanjutkan menuju Makkah untuk ibadah umroh dengan terlebih dahulu Miqot dan niat Ihram di Bir Ali, karena saya berangkat dari Madinah maka untuk Miqot niat Ihram dilakukan di Masjid Bir Ali sebagaimana penduduk Madinah.
Madinah - Makkah berjarak kurang lebih 450 km, sekitar 5 jam perjalanan naik bis. Begitu sampai di Makkah aura perbedaan sudah terasa, Makkah lebih ramai, lebih sibuk dari Madinah, banyak orang berlalu lalang tak beraturan, tapi disinah semua ibadah utama dilakukan, Thawaf, Sa'i, Tahallul, rangkaian rukun ibadah umroh (begitu juga haji) dilakukan di Makkah, karena itulah Makkah menjadi kota yang sibuk. Kota Makkah tak sebersih dan setertib Madinah, dari segi bangunan dan fasilitaspun lebih "homey" di Madinah. Sekarang saya sangat mengerti mengapa Rasul SAW memilih untuk berhijrah ke Madinah.
Meskipun begitu Makkah tetap kota Utama, Ka'bah yang berdiri kokoh d Masjidil Haram membuat hati setiap orang beriman merinding, haru sekaligus merasakan langsung kebesaran Allah SWT. Kekuatan Magnet spiritual itu tak ada yang bisa membendung, cucuran air mata, lantunan takbir dan doa terus berkumandang, berseru dari setiap hati yang resah, pasrah dan berharap kepada sang Pencipta.
Allahu Akbar, Labbaik Allahumma Labbaik....
ya salaaaammm....
BalasHapus