Aku punya sebuah kado istimewa, ini bukan kado biasa, ini kado dari tanah Arab yang dibawa khusus saat Ayah dan Ibu Naik Haji. Kado itu sangat besar terbungkus rapi dalam koper dan dilapisi plastik tebal warna biru. Katanya, kado itu berisi seperangkat alat tidur, bed cover, selimut, sepasang baju tidur dan hiasan jendela, kado itu dibeli khusus buatku dan hanya boleh dibuka saat aku menikah nanti.
Aku: “kenapa tidak dibuka saja kadonya? Aku penasaran” pintaku merengek pada Ibuku.
Ibuku: ”jangan, kado ini hanya boleh dibuka saat kau menikah nanti nak...” jawab ibuku lembut.
Beberapa saat kemudian wajahnya tertunduk lesu, senyumnya sangat menyakitkan bagiku. Ibuku adalah orang yang paling terpukul saat mendengar aku putus dengan kekasihku, dia shock bahkan sempat sakit, mimpi indahnya untuk segera menikahkanku pupus sudah.
Lalu aku menatap matanya dan berkata: ”tenanglah ibuku sayang, ini hanyalah masalah waktu, doakan saja yang terbaik untukku”
dengan suara bergetar dan tangis yang ditahan Ibuku menjawab: ”itu pasti Nak, doa Ibu selalu yang terbaik buat anaknya”
Sampai saat ini kado itu masih terbungkus rapi, tersimpan dibawah kolong tempat tidurku, hingga waktunya nanti kita semua siap membukanya, dan memasangnya dikamarku. Dan pasti itulah saat terindah dalam hidupku, Ibuku, Ayahku, dan semua orang yang menyayangiku......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar