Sabtu, 30 April 2011

Sepatu


Menurut salah seorang ahli alas kaki terkemuka, sepatu adalah bagian terpenting dari setiap penampilan. Meskipun letaknya diujung paling bawah, sepatu dapat mempengaruhi seluruh penampilan si pemakainya. Sepatu yang bagus dan nyaman akan menambah tingkat kepercayaan diri pemakainya. Teringat kata-kata dalam sebuah serial drama korea, sepatu yang bagus akan membawamu ketempat yang bagus pula. Tak heran jika seseorang mempunyai koleksi sepatu puluhan bahkan ratusan pasang.

Barangkali benar, hubungan wanita dengan alas kaki, adalah salah satu hubungan yang tidak pernah dimengerti oleh laki-laki. Teman saya pernah memarahi pacarnya karena terlalu sering membeli sepatu.

Saya bukan pengoleksi sepatu, karena memang tidak ada budget untuk itu. Saya hanya mempunyai beberapa pasang sepatu dan sandal dan akan membeli sepatu jika sepatu yang saya pakai sudah ‘kadaluarsa’. Sepatu-sepatu saya juga bukan sepatu branded yang mahal, kebanyakan merk-merk pasaran yang dijual di mall-mall umum. Asal modelnya pas di kaki dan nyaman saya siap memakainya.

Meski bertubuh mungil, saya tak suka memakai hak tinggi, karena akan sangat merepotkan. Saat berangkat bekerja saya menggunakan sandal jepit, sepatu hak tinggi akan berada di dalam tas atau dibawah meja kerja, dan baru saya pakai jika menemui klien diluar kantor.

Saya teringat kata seorang teman, penggemar highheels, meski tubuhnya tergolong jangkung. Katanya saat perempuan memakan heels yang tinggi, dia akan merasa feminine dan aura keanggunan akan terpancar saat ia berjalan. Sisi buruknya adalah perempuan akan merasa lemah saat memakai high heels karena tidak leluasa bergerak dan berlari.

Saya pernah punya pengalaman yang kurang menynangkan dengan hak tingi, kaki saya kram karena harus berdiri berjam-jam dan berjalan jauh dengan hak tinggi, kabar baiknya saya belum pernah jatuh didepan umum Karena memakai hak tinggi.

Gambar diatas adalah sepatu favorit saya, super butut. Umurnya baru 2 tahun, tapi karena hampir setiap hari dipakai, bentuknya sudah mulai tak karuan. Meski ada beberapa sepatu yang lain, sepatu ini paling nyaman dipakai, ringan dan tidak melelahkan. Mama saya pernah membuangnya ke tong sampah, katanya sepatu ini sudah tidak layak dipakai, harus dibuang, tapi karena masih sayang, saya memungutnya lagi dari tong sampah dan mencucinya ^,^

Barangkali memang karena sudah benar-benar “kadaluarsa” saya harus mengucapkan selamat tinggal dengan sepatu ini. Setiap alas kaki memiliki cerita. Ceritan tentang sebuah perjalanan, demikian juga dengan sepatu butut ini, sudah banyak tempat yang saya kunjungi bersamanya dan begitu banyak cerita yang saya bagi dengannya. Bagaimanapun, saya harus berterima kasih dengan sepatu ini telah menemaniku lari dari hal terburuk dalam hidupku…….

2 komentar:

  1. eits jgn salah mbak saya laki2 tapi doyan kumpulin sepatu bahkan smpe butut masih saya syang2 wkwkwk

    like this " sepatu yang bagus akan membawa kamu k tempat yang bagus ehhe "

    salam knal :) sklian foloow ya

    BalasHapus
  2. hahahaha siapapun boleh koleksi sepatu...
    salam kenal juga joni...

    BalasHapus