Sabtu, 30 April 2011

Kotaku




Kota Malang, dibangun pada sekitar abad ke 18 oleh Meneer en Mevrouw dari Belanda. Kota ini memiliki luas kurang lebih 110,06 kilometer persegi. Meski tak terlalu luas, kota ini sangat ramai. Hawanya yang sejuk dan pemandangan yang indah menjadi magnet bagi orang-orang luar kota untuk mengunjungi kota ini, bahkan untuk tinggal. Banyaknya Perguruan Tinggi dan sekolah-sekolah menjadikan kota ini menjadi salah satu ikon kota pendidikan di Jawa Timur. Selain itu, menjamurnya mall dan FO menjadikan Malang sebagai Paris van East Java. Banyaknya tempat-tempat wisata dan situs-situs budaya peninggalan Belanda menjadikan malang semakin ramai saat liburan tiba. (sekedar saran, jika ingin menikmati sensasi kota Malang, lebih baik tidak berkunjung saat musim libur panjang, pasti akan sangat macet)

Dalam kisah petualanganku, Malang adalah kota terlamaku tinggal. Meski aku tak dilahirkan disini Kota ini sudah menjadi kota keduaku. Sejak tahun 2003 sudah banyak kisah yang aku torehkan disini, setiap sudutnya menjadi kenangan bagiku, setiap jalan selalu mengingatkanku akan sebuah romansa yang tak akan pernah bisa kuhapus. Tak pernah terlintas dibenakku untuk benar-benar menjadi penduduk Malang, pindah dari Kota Ibuku, menetap dan beranak pinak disini, karena pasti susah untuk tinggal ditempat yang menyimpan sejuta kenangan yang ingin kau hapus.

Aku ingin pergi ketempat yang jauh, meninggalkan kota ini, dan hanya ingin sesekali singgah untuk berkunjung saja, tidak lebih. Namun beberapa kali usahaku untuk meninggalkan kota ini selalu gagal, rantai itu masih mengikat kuat kakiku, aku tak bisa lari. Mungkin memang harus begini. Hidup harus terus berjalan, aku telah menutup spion agar tak lagi menoleh kebelakang. Dan akhirnya aku memilih untuk tetap bertahan disini, bersahabat dengan kenangan, mengingatnya tanpa harus terluka.

Selamat Ulang Tahun Kota Malang, keinginanku untuk pergi sama besar dengan hasratku untuk tinggal. Semoga kita bisa bersahabat dengan lebih baik…. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar